Quantcast
Channel: Beyond Blogging - Kompasiana.com
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live

Tips untuk Jemaah Haji agar Tak Tersesat di Tanah Suci

$
0
0

Jemaah haji dari berbagai negara hendak menuju Masjid Nabawi | Dokumentasi pribadi

Kasus jemaah tersesat banyak ditemui diawal kedatangan jemaah, baik di Madinah maupun Mekah. Secara teori, wajar saja mereka baru datang di suatu daerah baru dan langsung melakukan aktivitas luar ruangan dengan keramaian diantara ribuan manusia.

Pengalaman penulis sebagai petugas haji di Mekah dan Madinah, banyak faktor penyebab jemaah kehilangan arah jalan pulang. Namun paling banyak terjadi karena terlepas dari rombongan. Jemaah berjalan sendiri tanpa ada seseorang dikenal disekitarnya ditambah minimnya orientasi lapangan dan kendala bahasa untuk bertanya.

Profil jemaah haji Indonesia lebih dari 95 persen belum pernah berhaji. Sebagian besar berpendidikan tidak sampai sekolah menengah atas, dan didominasi usia diatas lima puluh tahun.

Kondisi profil jemaah yang demikian itu telah diantisipasi petugas dengan selalu memberikan sosialisasi semenjak dari Tanah Air. Namun di lapangan tetap saja kasus jemaah tersesat selalu ditemukan. Berikut beberapa tips bagi jemaah haji untuk menghindari lupa jalan pulang atau tersesat di jalan.

1. Kenali Lingkungan

Ketika jemaah haji tiba di hotel, sejenak kenali lingkungan sekitar hotel. Mulai dari lobi, warna dominan, bentuk bangunan dan tanda disekitarnya. Kemudian berjalanlah sedikit menjauh dari hotel, pandang sekeliling, sekali lagi kenali hotel dari bentuk, warna dan tanda khusus.

Ketika jemaah menerima tanda pengenal dari hotel, sebisa mungkin hafalkan namanya, wilayah hotel berada atau nama jalan. Itu jika memungkinkan. Jika tidak cukup nama hotel. 

Saat di Madinah, berjalan ke Masjid Nabawi, sesekali nengok ke belakang untuk mengenali jalan pulang. Kenali tanda sekitar kiri dan kanan sepanjang jalan berangkat. Begitu pula saat di Mekah menuju Masjidil Haram.

2. Selalu Berkelompok

Dalam berbagai aktivitas luar kamar hotel, hindari sendirian. Buatlah kelompok kecil, 4 sampai 5 orang. Dalam kelompok itu harus ada orang yang dianggap mampu membawa dan memantau jemaah dalam beraktivitas. Jangan pernah biarkan jemaah lansia beraktivitas tanpa pendamping. 

3. Lapor Ketua Regu

Jika hendak beraktivitas ke luar kamar, sepatutnya laporkan ke ketua regu. Sampaikan hendak pergi kemana dan siapa saja dalam rombongan. Meskipun itu tujuan ke masjid dan sudah rutin dilakukan. Hal ini penting agar menjadi perhatian sekaligus memberikan arahan atas aktivitas yang akan dilakukan.

Lapor ke ketua regu tidak saja saat berangkat, tapi juga saat perpindahan dari satu titik ke titik lainnya dalam beraktivitas. 

4. Bawa Identitas

Gelang adalah satu-satunya identitas jemaah yang paling lengkap dan paling mudah diketahui, baik oleh petugas maupun penduduk lokal. Maka dari itu, gelang jemaah jangan pernah lepas dari tangan dalam kondisi apapun.

Selain gelang, bawalah identitas tambahan seperti kartu nama hotel, nama maktab, nomor kontak ketua regu atau ketua rombongan yang bisa dihubungi. Oiya, foto juga penting selalu ada dalam tas. Jika sesuatu terjadi dan tas terlepas, masih bisa dikenali pemiliknya dari foto yang ada. 

5. Bawa Peta

Jika memungkinkan ada peta yang disediakan petugas, minta dan tandai hotel tempat menginap di peta tersebut. Simpan dalam tas kecil bersama dokumen lainnya. Sewaktu-waktu bisa digunakan jika diperlukan. 

6. Aktifkan Aplikasi

Bagi jemaah yang familiar dengan penggunaan aplikasi di gawai, aktifkan beberapa aplikasi yang mendukung. Misalnya Haji Pintar, Google Map, dan sejenisnya.

7. Kenali Pintu Masuk

Penting mengenali nomor pintu saat masuk masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Mengingat secara arsitektur masjid itu memiliki kemiripan setiap sisinya. Bagi yang tidak terbiasa akan bingung bedakan sisi satu dengan sisi lainnya.

Biar tidak repot mengingat, catat nomornya di buku catatan dan masukan dalam tas dokumen. Sewaktu-waktu lupa, masih bisa digunakan untuk mencari atau bertanya ke petugas setempat.

8. Temui Petugas

Petugas haji bisa ditemui di sekitar masjid, baik di Nabawi maupun Masjidil Haram. Mereka mengenakan seragam yang mudah dikenali, baju putih, bercelana hitam, rompi hitam bertuliskan "Petugas Haji Indonesia" dipunggung.

Jika tidak temukan petugas haji Indonesia, carilah pertugas masjid. Tak perlu khawatir soal "roaming" bahasa. Tunjukkan saja beberapa dokumen yang tadi sudah disiapkan, nomor pintu, nama hotel atau gelang jemaah. Niscaya mereka akan membantu dan menunjukkan jalan pulang. 

9. Peran Aktif Ketua Regu

Setiap kelompok terbang jemaah haji terbagi dalam beberapa rombongan dan setiap rombongan terbagi beberapa regu. Setiap regu beranggotakan sekitar sepuluh orang. Dalam kelompok kecil ini, memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian jemaah.

Sudah semestinya ketua regu selalu memantau pergerakan anggotanya. Jika ada anggota yang tidak berada dalam pantauan "radar", segera lakukan tindakan. Banyak yang bisa dilakukan, misalnya segera kontak salah satu teman dekat yang sering menemani dalam beraktivitas. Bisa juga menyampaikan laporan secara berjenjnag ke atas, agar menjadi perhatian petugas di lapangan.

Semoga bermanfaat... 




Baca juga:
Sebelas Hari "Terperangkap" di GBK
Kenapa Kita Gandrung Dengan Kata "Viral"?
"100 Meters to Change Your Life"

Lewat Kunto Hartono, Indonesia Ikut Semarakan Momen Final Piala Dunia 2018

$
0
0

istimewaAkan ada yang berbeda menjelang Final Piala Dunia 2018 di Rusia, 15 Juli mendatang. Pasalnya Indonesia turut menyemarakan final kompetisi sepakbola terbesar di dunia ini melalui "The Beats of Indonesia, From Indonesia with Drum" yang dilakoni oleh Kunto Hartono.

Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang pernah tercatat 2 kali dalam buku Guinness World Record, Kunto bakal bermain drum tanpa henti selama 24 jam pada tanggal 14 Juli 2018 di Moskow, Rusia, dan membawakan lagu-lagu daerah dan nasional Indonesia.

Kunto pun mengaku segala kebutuhannya sudah ia persiapkan dengan baik. Mengingat final Piala Dunia hanya tinggal beberapa hari lagi.

"Saya berterimakasih kepada GVM Networks yang telah memfasilitasi keberangkatan saya ke Rusia sehingga saya bisa ikut serta membawa nama Indonesia di dunia internasional dengan cara yang unik. Saya sangat berharap nama Indonesia bisa bergaung saat Final Piala Dunia 2018 digelar," katanya saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/07/2018) kemarin.

Sementara itu, pihak GVM Networks selaku penggagas "The Beats of Indonesia, From Indonesia with Drum" sekaligus fasilitator Kunto Hartono mengatakan, pertunjukan ini tidak saja bertujuan mempromosikan Indonesia dengan segala kekayaan alam dan budaya, termasuk musiknya, kepada dunia. Tetapi juga memperkenalkan orang-orang berprestasi dari Indonesia yang sudah diakui kehebatannya di duni

"Untuk itu, kami berinitiatif untuk menampilkan Kunto Hartono, drummer yang tercatat prestasinya dalam Guinness World Records sebagai pemain drum terlama di dunia, untuk bermain drum dengan mata tertutup di Rusia bersamaan dengan digelarnya Final Piala Dunia 2018. Dengan rekor unik dan kemampuan hebat yang dimilikinya, Kunto Hartono akan memainkan lagu-lagu Indonesia yang diharapkan ikut mengangkat nama Indonesia di dunia internasional," kata Indra Bigwanto, Co-Founder GVM Networks.

Di sisi lain, "The Beats of Indonesia, From Indonesia with Drum" juga diharapkan mampu membantu program Wonderful Indonesia dari Kementrian Pariwisata dan penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Pertunjukan The Beats of Indonesia, From Indonesia with Drum ini juga diharapkan bisa memberikan inspirasi kepada seluruh warga Indonesia lainnya untuk ikut serta mempromosikan Indonesia kepada warga dunia sehingga  nama Indonesia akan terus dikenal ke seluruh penjuru dunia," imbuh Indra.




Baca juga:
Dari Saya yang Pernah Di-bully dan Menjadi Pelaku Bullying di Sekolah
Sebelas Hari "Terperangkap" di GBK
Kenapa Kita Gandrung Dengan Kata "Viral"?

Gebrakan Kendaraan Listrik Indonesia, Efektif atau Cuap Belaka?

$
0
0

Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim rekomendasinya ke Presiden Republik Indonesia terkait kendaraan berbasis energi listrik, segalanya kembali kepada demand publik. Secara prinsip ekonomi, munculnya barang di pasar diakibatkan adanya permintaan dari konsumen.

Kepedulian lembaga independen anti-rasuah Indonesia tersebut dapat dijadikan sinyal bagus untuk keberadaan electric vehicle (E.V). Di sisi lain, ekonom Faisal Basri Batubara tidak berpendapat demikian.

Pada kegiatan diskusi "Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia" kemarin (10/7), Faisal Basri tampak sederhana; berkemeja rapih dengan dipadukan celana bahan. Namun, pembahasannya mengenai industri kendaraan listrik cukup tegas dan informatif. 

Ia pastikan presentasinya di hari itu cukup menghabiskan waktu 15 menit. Padahal, Cahmdan Purwoko selaku moderator memberikannya 25 menit.

Di sepanjang diskusi pengembangan teknologi kendaraan listrik, ia menekankan ceramah singkatnya pada kritik atas kinerja pemerintah dan konsep universalitas ekonomi. Sumber : BlogJak

Pria kelahiran 1959 itu menilai munculnya rekomendasi KPK terkait industri otomotif merupakan di luar fokus kerjanya memberantas korupsi. 

Apapun bingkainya, Faisal Basri menyayangkan hal itu bisa terjadi. Karena bagaimana pun, intrik kotor korupsi sangatlah sulit ditangani; sedangkan KPK ikut mengurusi teknologi mobil listrik. Sesuatu yang di luar kapabilitasnya. Tidak akan efektif.

Pada menit berikutnya, ekonom tersebut berharap pemerintah melalui BUMN-nya tidak membangun khusus produksi electric vehicle ini; yang akan mengarah kepada monopoli pasar. 

"Mobil listrik merupakan elemen dari the New Economy dunia di mana prosesnya mengacu pada konvergensi industri manufaktur, jasa, dan teknologi dengan inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan," ia mendefinisikan. Konsep ini sudah mewabah (dalam artian positif) di dunia, serta teraplikasi dengan infrastruktur yang baik.

Untuk itu, Faisal Basri menyarankan kepada pemerintah memperlakukan electric vehicle ini sebagaimana prinsip universal yang berlaku di dunia ekonomi global agar ikut berkembang sebagaimana negara lain. 

Dikte pemerintah di kemudian hari hanya akan menciptakan iklim yang buruk bagi pasar dalam berinovasi membangun dan mengembangkan industri ini. Pada tahun 2040 diperkirakan dari total penjualan mobil baru di dunia, 54% nya adalah kendaraan elektrik. 

Yohannes Nangoi selaku ketua umum Gaikindo sependapat dengan Faisal Basri atas hal tersebut. Penggunaan energi fosil akan berkurang; yang akan dirasakan pada tahun 2030, dan tidak dipungkiri lagi bahwa tren tersebut akan terus mengarah ke sana.

Seiring tren perpindahan sumber daya energi di tahun 2030, harga mobil listrik pun diperkirakan ikut turun hingga mencapai nilai jual terendah mobil keluaran Amerika Serikat tahun 2015, di kisaran US$ 14.000,-. Jika dibandingkan nilai jual sekarang, mobil elektrik dikisaran harga 500-600 juta rupiah.

Tidak lama lagi, pasar otomotif akan dikuasai electric vehicle dibandingkan kendaraan dengan sistem combustion engine.

Pak Yo, begitu ketua umum Gaikindo itu  biasa disebut, memberikan perhatian total penjualan kendaraan elektrik secara  global adalah sebesar 0,5%, atau kisaran 460.000 unit. Sumber : Gaikindo

Namun, pengadaan baterainya masih menggunakan Lithium-ion. Di mana, sumber tambangnya hanya terdapat di beberapa negara, seperti Argentina, Bolivia, Chile, Cina, dan Amerika Serikat. Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

“Indonesia harus cari alternatif sumber daya pembuatan baterai E.V jika benar-benar niat mengembangkan new economy di bidang kendaraan,” demikian tutur Yohannes Nangoi.

Artinya, ketua umum Gaikindo tersebut begitu perhatian terhadap local content di Indonesia guna menjadi bagian pengembangan new world economy.

Perspektif ini sangat berbeda dengan ide universal Faisal Basri. Local content yang diusung menganut prinsip partikular.

Pak Yo, mendukung sepenuhnya kehadiran produksi electric vehicle di Indonesia. Namun penguasaan teknologi baterai masih minim di dunia. Untuk itu, ia mendorong penguasaan teknologi pembuatan baterai yang bahan bakunya asli dari Indonesia.

“Karena siapa yang menguasai teknologi E.V akan menguasai industri otomotif dunia ke depannya,” tambahnya.

Selebihnya, Pak Yo setuju bahwa market tidak bisa didikte pemerintah. Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia itu mengakui organisasi yang di kepalainya mendapatkan rekomendasi yang sama dengan Presiden terkait E.V Indonesia dari KPK.

Gebrakan yang diinisiasi pemerintah diharapkannya tak mematikan industri mobil yang ada. Atau, berjalan ke arah yang tak sama dengan pasar dunia. “Fatal akibatnya!” pesannya.Sumber: PLN

Perusahaan Listrik Negara adalah yang paling berkepentingan atas rekomendasi ini.

Selaku penyuplai tunggal listrik negara, PLN menargetkan 13% energi listrik Indonesia adalah energi yang baru terbarukan.

Informasi ini didapat saat diskusi Road Map Pengembangan Kendaraan Listrik Indonesia, di auditorium gedung utama PLN kantor pusat.

Syofvi F. Roekman setuju atas pernyataan teknologi baterai merupakan kunci dari industri electric vehicle. Oleh karenanya, PLN yang dipimpinnya telah melakukan riset mengenai kendaraan listrik yang dimulai pada 2011.

Jika pengembangan electric vehicle ini berhasil, pulau-pulau terpencil padat penduduk di Indonesia akan makin terbantu.

Menurut Direktur Perencanaan Korporat PT. PLN itu, kendaraan listrik akan menjadi solusi alternatif atas mahalnya pendistribusian bahan bakar fosil ke . wilayah-wilayah terpencil.




Baca juga:
"Obesitas" Akut Penggunaan Plastik
Belajar Berenang di Usia Tua, Apakah Masih Bisa?
Kemenangan Zohri dan Pesan Moral dari Peristiwa Thai Cave Rescue

Segmentasi Pasar "Kalangan Krisis Identitas"

$
0
0


Dok. Pribadi

Menilik satu segmen kehidupan yang tidak pernah homogen. Pikiran saya selalu terbuai oleh asumsi-asumsi saya sendiri, tentang lajunya gerak sosial yang alami, organic (tanpa digerakan) atau juga dengan sengaja digerakan, dibentuk, demi suatu tujuan. 

Disini saya ingin jujur terhadap siapapun, dan utamanya saya sendiri mengenai kebiasaan-kebiasaan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, menjadi suatu budaya, dan saat ini kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya tersebut telah terbaca oleh para ahli. Para ahli membaca kejadian-kejadian dalam ranah general maupun spesifik di kalangan masyarakat. Dan, jujur...saya enggan untuk menilai apakah ini baik atau buruk.

Pernah saya bertanya baik dihadapan cermin maupun tidak, perihal siapa saya sebenarnya, dan untuk apa saya hidup. Saya yakin semua manusia yang berakal-budi, sempat setidaknya satu kali memikirkan hal seperti ini, yaitu perihal 'siapa-apa saya ini sebenarnya'. Lalu kita menilik kembai ke masa hidup yang telah kita lalui, menilai kembali, menarik kesimpulan lagi, merefleksikan sikap dan aksi yang telah kita lakukan. Terkadang, saat saya menanyakan perihal 'siapa-apa' terhadap diri saya sendiri, isi kepala saya menjawab dengan 'peran'. 

Jawaban terhadap 'siapa saya' adalah bagaimana saya berperan dalam berkehidupan sosial, berelasi. Begitupun untuk menjawab pertanyaan apa tujuan, mungkin jawabannya adalah tentang ingin menjadi apa saya di masa depan.

Masa depan memang selalu menjadi tujuan pasti semua orang. Tanpa di rencanakan, masa depan sudah akan datang. Saya juga bertanya. Kapan masa depan itu? Apakah 24 jam dari sekarang? 5 menit atau 10 tahun? 

Saya mengambil kesimpulan, masa depan (mungkin) adalah bentuk satuan waktu yang dipenuhi misteri, bermuatan penuh ketidaktahuan kita tentang apa yang mungkin terjadi. Karena saat kita tahu apa yang akan terjadi 1 hari dari sekarang, itu tidak masuk kategori masa depan. 

Krisis identitas, bagi saya adalah sebuah virus bermuatan bakteri positif, membuat kita bertanya-tanya, dan terjangkit demam mengkritisi realitas pribadi kita sendiri. Sesuai kutipan para ahli riset, khususnya sociology-anthropology dan psychology, identitas mengalami perubahan dari sesuatu yang berupa kepastian, menjadi sesuatu yang tidak pasti dan unik. Jika dulu identitas kita terbatasi oleh ruang tempat, sosial dan waktu, saat ini batas tersebut telah hilang. 

Identitas seseorang menjadi sangat fleksibel, mengalami perluasan dan penyempitan sesuai konteks  peran, menjadi sesuatu yang begitu relatif-subjektif. Dan para pemburu keuntungan sudah membaca fenomena tersebut, menciptakan pasar. Menarik keuntungan dari mereka yang terjangkit virus kritis. Sekali lagi saya akan bilang, saya enggan menilai ini sebagai satu hal yang baik atau buruk.

Bagi saya, krisis identitas adalah masa-masa dimana seorang individu bertanya mengenai realitas individunya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut biasanya berupa : "siapa saya", "apa tujuan hidup saya", "untuk siapa saya hidup", "bagaimana saya merepresentasikan diri saya dihadapan orang-orang", dan masih banyak lagi. Dan saya rasa, identitas suatu individu saat ini tidak pernah bersifat tunggal. 

Seorang individu, bisa merepresentasikan dirinya sebagai ras tau etnik tertentu saat individu tersebut pada praktik kehidupannya melakukan budaya ras atau etnik lain. Mengapa bisa demikian? Penemuan internet berperan penting dalam hal ini.  Krisis identitas pada umumnya tumbuh lebih subur di wilayah urban, yang sering dikunjungi para pendatang dan menetap. 

Mereka yang pada awalnya berkeyakinan A namun terpapar oleh budaya B, sehingga mereka sulit menentukan individu dengan budaya manakah saya ini sebenarnya. Namun ini bukan satu fenomena yang chaotic. Fenomena ini, menurut saya, merupakan fenomena yang positif, yang merupakan proses penentuan, arah menuju kedewasaan.

Tentu ini merupakan situasi dalam ranah individu yang dipenuhi oleh keraguan dan ketidak pastian. Maka dari itu para individu dengan krisis identitas akan mencari dan terus mencari, menentukan jadi diri, terejawantahkan menjadi keputusan-keputusan kecil hingga besar. Dari soal pakaian model apa yang akan saya pakai, yang sesuai menunjukan identitas saya, sampai tradisi mana yang akan saya jalani saat menikah nanti. Tentu itu merupakan keputusan-keputusan yang sarat akan penunjukan identitas individu.

Situasi yang penuh ketidak pastian inilah yang membuka kesempatan bagi mereka para pencari untung. Merumuskan strategi dengan pertanyaan: "Bagaimana meyakinkan kalangan 'krisis identitas' bahwa produk kitalah yang sesuai menunjukan identitas mereka", atau "Bagaimana memberdayakan kalangan 'krisis identitas' untuk berkontribusi pada tujuan kita, dan menciptakan profit". 

Ini bukan strategi yang buruk, karena kita memang menyenangi profit. Jadi mengumpulkan profit sebanyak yang kita bisa, bukanlah hal yang menyalahi aturan. Yang menjadi pertanyaan mendasar dan ethical yang mungkin menimbulkan permasalahan seputar profit adalah : bagaimana profit itu didapat, dan digunakan untuk apa profit yang sudah didapat (mungkin).

Berbicara soal pasar selalu berkaitan erat dengan jualan. Pertanyaannya apa yang akan dijual? Bukan hanya benda, saat ini sesuatu yang bersifat nilai atau ide pun bisa dijual. Pada praktiknya ini terjadi belum begitu lama, mungkin sejak kapitalisme merajalela, dimana ideologi diperjual belikan melalui dakwah-dakwah, tulisan dan ruang kelas.

Pasar pun tidak bisa di putuskan dari segmentasi. Segmentasi merupakan satu faktor paling krusial dalam proses menciptakan keuntungan. Tanpa segmentasi, produk yang diciptakan dan akan dijual bisa jadi tidak relevan, karena tidak berhasil merepresentasikan nilai-nilai yang dipercayai oleh saya atau Anda dan semua orang yang menjadi pembeli (baik produk material ataupun ideologi), atau oleh kalangan 'krisis identitas'. 

Dari segmentasi akan tercipta kesimpulan, (biasanya) bukan produk apa yang akan diciptakan, melainkan cara apa yang paling efektif untuk memasarkan produk dan menciptakan profit.

Apa yang saya tulis tentu bukan satu hal yang baru. Bagi para market strategist, ini merupakan ilmu yang tidak bisa kita ganti dengan ilmu lain. Namun yang menarik perhatian saya selanjutnya adalah budaya voluntarism atau budaya menjadi sukarelawan. 

Dalam lingkup kapitalisme yang kuat, 'sukarelawan' adalah orang-orang yang mereka cari untuk mengembangkan pasar, dan merupakan sebuah proses penciptaan keuntungan yang bukan main 'menguntungkan' kedua belah pihak. Kaitan krisis identitas dan budaya menjadi sukarelawan, bagi saya merupakan dua kutub yang berdialektik, dan akan saya bahas di lain kesempatan.




Baca juga:
Jangan Ada Kata Untung dan Rugi Ketika Menyelenggarakan Hajatan
"Obesitas" Akut Penggunaan Plastik
Belajar Berenang di Usia Tua, Apakah Masih Bisa?

Tempat Wisata Baru di Kabupaten Timor Tengah Selatan

$
0
0

Halaman Promosi Wista TTS ( Antoni Reis Tanesi)

Timor Tengah Selatan adalah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang dijuluki sebagai surga dibalik kabut.  Kabupaten Timor Tengah Selatan ini memang menyembunyikan beragam potensi wisata yang sangat indah.  Kabupaten ini memiliki luas wilayah mencapai  3.947,1 km2 dan dikenal sebagai salah satu kabupaten yang memiliki tempat wisata alam terbanyak di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Jika kalian ingin  berlibur ke Provinsi Nusa Tenggara Timur maka jangan lupa mampir ke kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ini beberapa tempat wisata baru yang bisa kalian kunjungi di kabupaten  yang memiliki julukan surga di balik kabut ini:

1. Fatuoni

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Menyusuri sungai merupakan hal yang biasa, tapi kalau menyusuri  sungai dengan pemandangan bebatuan yang unik, tebing yang indah serta di temani oleh beberapa warga desa yg bercerita tentang mitos-mitos di tempat ini  tentu saja akan menjadi petualangan yang bukan saja mengasyikkan tp juga menegangkan. Tempat ini bernama Fatuoni. Fatuoni ini berada di desa Basmuti, Kecamatan Kuanfatu.

2. Sumber air Panas

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Kalau anda belum pernah merasakan dimanjakan oleh alam dengan mandi di sungai yang mengeluarkan air panas dari celah-celah batu, maka sumber air panas ini adalah tempatnya. Sumber mata air panas ini terletak di desa panite, kecamatan Kot'olin.

3. Pantai Oenikan

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Pantai Oenikan adalah salah satu pantai yang menjadi favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Timor Tengah Selatan. Pantai ini bukan saja bersih, tapi juga seakan di percantik dengan batu-batu besar yang berada di sepanjang bibir pantai oenikan ini.

4.Bukit bikium

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Bukit Bikium ini berada di desa Leloboko, kecamatan Molo Utara, kabupaten TTS. Perbukitan di sekitar desa Leloboko ini menawarkan pemandangan yang sangat-sangat menakjubkan. Untuk sampai tempat ini teman-teman bisa masuk lewat cabang Tomenas atau cabang yang menuju ke danau Nausus. Jarak dari cabang Tomenas sekitar 1 KM.

5.Danau Nausus

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)

Danau Nausus ini terletak di kecamatan mollo utara. Pemandangan di sekitar danau ini sangat indah, serasa kita berada di negri dongeng. Danau ini dikelilingi pepohonan dan perbukitan yang hijau dan tampak sangat menakjubkan. Danau ini memiliki kedalaman sekitar  8 meter dan sering dijadikan tempat untuk memancing oleh warga setempat.

6.Fatu mnanu

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Fatu Mnanu ini berada di perbatasan desa Teas dan desa oeekam, kecamatan Noebeba. Pemandangan dari atas Fatu Mnanu ini akan membuat kalian terkagum-kagum. Dari atas Fatu Mnanu ini kalian bisa mengambil gambar dengan berlatar batu-batu besar, danau dan juga perbukitan yang berada disekitar tempat ini.

7.Puncak Bunium

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Tempat ini sangat cocok buat kawan-kawan pencinta alam yang ingin menjauh dari keramaian kota. Dari tempat ini kawan-kawan bisa mengambil gambar dengan berlatar bukit-bukit dan bebatuan yang cukup besar. Lokasi pada gambar ini tepat di depan bukit anifu, yg terletak didesa oepliki, kecamatan noebeba. Jarak dari kota soe menuju tempat ini sekitar 13 KM. 

8.Sungai Bonleu

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Sungai Bonleu adalah sungai yang memiliki air sangat jernih. Sumber air dari sungai Bonleu inilah yang selama ini digunakan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat TTS.Di tempat ini kalian bisa mandi sepuasnya serta mengambil gambar dengan berlatar pepohonan hijau yang berada di bawah kaki gunung Mutis.

9.Fatuulan

Halaman Promosi Wisata TTSFatuulan adalah salah satu desa dari sekian banyak desa yang memiliki pemandangan alam yang sangat-sangat menakjubkan. Desa ini menawarkan pemandangan perbukitan yang sangat indah dan memanjakan mata. Saat kalian berada didesa ini, kalian serasa berada di negri dongeng. Desa Fatuulan ini berada di kecamatan Ki'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Oh iya, desa ini juga sering di juluki sebagai desa diatas awan.

10.Pantai Siyafu

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Pantai siyafu ini berada di desa hoibeti, kecamatan kot'olin, kabupaten TTS. Pantai siyafu ini cukup unik karena tidak seperti pantai lain yang dihiasi oleh hamparan pasir putih, tapi dihiasi oleh hamparan bebatuan yang berwana-warni. Pantai ini memiliki bebatuan dengan bentuk dan warna yang beragam seperti merah, kuning, hijau, abu-abu dan lain-lain.

11. Pantai Boisae

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Di pantai ini kalian bisa menikmati pemandangan seperti sunrise dan sunset yang sangat-sangat mempesona. Di jamin kalian tidak akan menyesal jika  datang ketempat ini. Pantai ini terletak di Desa Kot'olin, kecamatan Kot'olin.

12. Bukit Nuat

Halaman Promosi Wista TTS ( Antoni Reis Tanesi)

Suara daun pinus yg bergesekan diterpa angin menjadi melodi alam yg bisa menemani perjalanan kawan2 untuk menembus hutan pinus agar bisa mencapai padang sabana ini.Untuk mencapai padang ini, kawan2  hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dari ibu kota kecamatan mollo utara, kapan.  

Tak hanya barisan pohon2 pinus yang menjulang tinggi, kuda-kuda milik masyrakat dan bukit-bukit hijau disekitar tempat ini juga ikut mempercantik padang sabana ini.

13. Gua Kona Ba'u

Halaman Promosi Wista TTS ( Foto kaThon)Dari Gua Kona Ba'u ini kalian bisa melihat dinding-dinding batu yang bercorak agak unik serta atap gua yang dibuat sendiri oleh kelelawar penunggu gua ini.

Di sisi yang lain kalian juga akan melihat batu-batu raksasa yang diperkirakan berusia ribuan tahun.

Gua ini memiliki kedalaman sekitar 1 km. Perjalan dari jantung kota Soe menuju tempat ini memakan waktu sekitar 2-3 jam. Oh iya, Gua Kona Ba'u ini terletak di dusun taebenu, desa Boti. 

Itulah beberapa tempat wisata baru yang bisa kalian kunjungi saat datang ke kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Kabupaten ini juga masih memiliki sejumlah tempat-tempat wisata yang bisa kalian kunjungi seperti: Air terjun Oehala, air terjun Toinoah, air tagepe, Bukit Anifu, Fatukopa, Pantai Boking, Taman Bu'at, Nifubibi, Pantai Oetune, Pantai Kolbano, dan lain-lain.

Akses ke kabupaten Timor Tengah Selatan ini sangat mudah. Kalau dari kota Kupang, kalian hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Bagaimana, apakah kalian tertarik untuk berkunjung ke kabupaten yang di juluki Surga dibalik kabut ini?




Baca juga:
Pragmatisme Pedagang Kuliner di Jogja
Jangan Ada Kata Untung dan Rugi Ketika Menyelenggarakan Hajatan
"Obesitas" Akut Penggunaan Plastik

Piala Dunia Rusia dalam "Etalase"

$
0
0

Manekin dan kaos bola negara-negara peserta Piala Dunia Russia 2018 (Dok. Pribadi)

Piala Dunia selalu bisa memberikan euphoria dan keseruan tersendiri. Tidak hanya sebatas bagi negara-negara peserta, tapi juga bagi negara-negara yang tidak lolos kualifikasi putaran final Piala Dunia 2018 di Russia pun, ikut merasakan euforia yang sama.

Bgitu juga dengan Indonesia, cuman sebatas penonton dan penggembira digelaran Piala Dunia Russia 2018 kali ini. Tidak pernah satu kalipun lolos dalam ajang pesta akbar paling prestisius, bergengsi dan terakbar dalam sejarah Piala Dunia.

Terkecuali pada saat masa pemerintahan Belanda, yang saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Tepatnya tahun 1938 di Perancis, 80 tahun silam. Belum sebagai Republik Indonesia seperti sekarang, karena memang saat itu belum merdeka dan masih dalam kekuasaan penjajahan pemerintahan Belanda.

Sekalipun Indonesia hanya sebatas penggembira dan selalu menjadi penonton dalam ajang gelaran Piala Dunia yang digelar setiap empat tahun sekali itu, even Piala Dunia bisa memberikan "magnet" tersendiri, selalu bisa memberikan euphoria serta gairah dan antusiasme masyarakat Indonesia pada umumnya.

Piala Dunia Pendongkrak Nilai Ekonomi

Selain euphoria dan "demam bola" , Piala Dunia bisa memberikan daya dongkrak tersendiri bagi perekonomian yang sayang sekali untuk dilewatkan, sekalipun negara kita bukan sebagai peserta Piala Dunia itu sendiri.

Even sebesar Piala Dunia Russia 2018 tidak akan pernah disia siakan bagi dunia usaha dan bisnis, karena banyak segmen yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang "pundi-pundi" rupiah. Itulah mengapa, olah raga, khusus nya Sepak Bola tidak hanya sebatas sebagai pemersatu bangsa melainkan juga sebagai penggerak nilai ekonomi dan menumbuhkan nilai ekonomi pula.

Sedangkan magnet terbesar dari even pesta bola Piala Dunia adalah berburu merchandise dan pernak Pernik Piala Dunia. Jersey, kaos bola dan bola speak menjadi merchandise yang paling diburu dan menempati rating teratas perburuan merchandise, untuk itu segmen ini tidak pernah dilewatkan oleh dunia bisnis.

Mulai dari Jersey original, kw super sampai paling biasa yang dijajakan di emperan pedagang kaki lima laris manis bak "kacang goreng". Begitu juga dengan kaos bola negara-negara unggulan peserta Piala Dunia 2018. Berbagai macam model desain dan model tumbuh bagaikan "jamur" dimusim hujan. Bagi penikmat bola dan fans, rasanya memang kurang mantap, kalua nonton bola tanpa mengenakan jersey tim kesayangan ataupun kaos bola tim iddola. Seperti hal nya, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda, mantap!.

Piala Dunia dan Euforia

Setelah even Puasa di bulan suci Ramadhan dan Lebaran, baik toko, mall maupun pusat perbelanjaan terlebih yang bergerak dalam industri garmen langsung berganti "wajah". Pihak masing-masing management langsung menghiasi tenant-tenant mereka dengan pernak-pernik gelaran even Piala Dunia Russia 2018 dan demam bola pun dimulai.

Jerman, Argentina, Spanyol, Brasil, Perancis, Inggris dan Portugal merupakan negara-negara dengan jersey favorit paling dicari dan paling laku selama gelaran Piala Dunia Russia 2018. Sekalipun pada akhirnya jersey yang paling laku tersebut adalah sebagian besar jersey dari negara-negara yang rata-rata "pulang lebih cepat" dari sebagian besar prediksi dalam gelaran Piala Dunia Russia 2018.

Disalah satu gerai ternama yang menyediakan berbagai kebutuhan fashion dan garmen, sebut saja "Matahari". Selain menjual kaos bola, pihak management juga menyulap dan menghias etalase-etalase mereka dengan nuansa tema Piala Dunia Russia 2018.

Etalase tersebut menjadi menarik dengan tampilan manekin-manekin yang menggunakan kaos bola dengan style berbeda dari negara-negara yang berlaga digelaran Piala Dunia Russia 2018. Kaos bola dari negara-negara yang kalah akan diganti dengan kaos bola dari negara yang memenangkan dipertandingan berikutnya. Begitu seterusnya secara kontinyu pasangan kaos bola dalam etalase itu berganti, jadi sangat menarik, serasa ada pertandingan dalam etalase tersebut.

Kaos bola Jerman masih bertengger dietalase selagi masih berlaga difase grup F (Dok. Pribadi)

Kaos bola Jerman berganti Spanyol setelah gugur dalam fase grup (Dok. Pribadi)

Semakin Kalah Semakin Untung

Beda etalase beda pula pilihan kaos bola yang diperjual belikan. Ada discount besar bagi kaos bola dengan tim yang telah terdegradasi dalam gelaran ajang Piala Dunia Russia 2018. Tidak main-main juga discount nya, discount sebesar 75% bisa kita dapatkan jika kita memilih, membeli kaos bola dari tim yang sudah kalah atau sudah tidak bertanding.

Jerman menjadi tim dengan korban discount besar pertama. Jerman sebagai tim unggulan dan sekaligus juara bertahan Piala Dunia Brasil 2014, harus rela dikorbankan lebih dulu karena gagal lolos dalam fase grup, mengenaskan memang. Dari segi desain sebenarnya kaos tim Jerman relatif bagus dan banyak penggemar. Namun apa mau dikata Jerman gagal lolos fase kualifikasi grup F, jadi harus rela didiscount besar lebih awal.

Beberapa hari kemudian, menyusul kaos bola dengan discount besar berikutnya. Kaos bola dari tim negara Portugal, Argentina dan Spanyol, mengingat tiga negara ini hanya mampu melewati babak kualifikasi atau hanya lolos babak 16 besar saja. Discount besar pun bisa didapat untuk penggemar tim tiga negara tersebut berikutnya, sangat menguntungkan bukan?, terlebih bagi konsumen seperti kita.

Saya pun akhirnya tertarik untuk membeli beberapa potong, lumayan. Namanya fans sejati tidak harus berpindah sekalipun tim unggulan dan pujaan nya dalam Piala Dunia harus pulang lebih awal.

Namanya kompetisi harus ada yang menang dan disatu sisi ada tim yang harus pulang atau kalah. Tidak mungkin semua tim sebagai pemenang bukan?. Peserta banyak, namun hanya untuk memperebutkan satu trophy saja, itulah sebuah kompetisi.

Tidak hanya dilapangan bola Russia saja yang menarik untuk disimak, melainkan di lapangan "perbelanjaan" juga terjadi pertandingan Piala Dunia Russia 2018. Inilah salah satu model euphoria menyambut dan ikut meramaikan gelaran Piala Dunia yang nun jauh disana, Piala Dunia Russia 2018.

Namun sayang, kaos bola dari negara Kroasia yang merupakan negara tidak begitu diunggulkan diawal, kini tengah menjadi "kuda hitam" dan bisa menembus hingga ke fase final tersebut, tidak pernah saya dapati. Dari berbagai gerai dan mall yang pernah saya kunjungi, saya hanya menemui "Kroasia" dalam bentuk jersey dengan kualitas kw yang tidak begitu menarik.

Discount besar kaos bola (Dok. Pribadi)

***

Gelaran ajang Piala Dunia Russia 2018 masih berlangsung, makin seru dan makin memanas, karena sebentar lagi memasuki fase final. Siapakah jagoan anda difinal Piala Dunia Russia 2018 kali ini?, sudah pulang ataukah masih bertahan?. Kalau jagoan saya sudah pulang, gak masalah tetep semangat!. Karena bakal banyak discount menanti buat kaos bola tim kesayangan.

Kita saksikan saja terus keseruan-keseruan dan sisa pertandingan yang masih akan berlangsung. Sayang untuk dilewatkan, sekalipun jagoan kita sudah tersingkir dan pulang lebih awal. Toh Piala Dunia hanya berlangsung setiap empat tahun sekali, bukan tiap tahun. Jadi kita nikmati saja selagi masih berlangsung hingga akhir penentuan sang jawara Piala Dunia Russia 2018.

Prancis silahkan jadi juara untuk kali ke dua, dalam PialaDunia2018, Kroasia pun boleh buat ukir sejarah dalam PialaDunia2018 sebagai juara baru, tapi  JanganNontonBolaTanpaKacangGaruda, gak asik banget nonton bola tanpa Kacang Garuda sobat bola. Yuk silahkan beri penilaian dan prediksimu.




Baca juga:
Kisah Kroasia di Lyon, Wina, dan Moskow
Pragmatisme Pedagang Kuliner di Jogja
Jangan Ada Kata Untung dan Rugi Ketika Menyelenggarakan Hajatan

Catatan dari Jepang, Mengapa Sepeda Motor Lebih Jarang Digunakan?

$
0
0

pixabay.com

Di Indonesia, motor atau tepatnya sepeda motor sering menjadi raja jalanan. Tidak pada tiap hari kerja saja, bahkan pada liburan Lebaran, sepeda motor mendominasi jalanan pantai Utara Jawa. Selain sepeda motor baru hasil kreditan, sepeda motor tua juga saling menyalip di jalanan.

Selama liburan di Hokkaido Jepang, saya sangat jarang melihat sepeda motor melintas di jalan raya, baik moge (motor gedhe) maupun sepeda motor standar. Di Jepang yang menjadi raja jalanan justru mobil, sepeda dan kendaraan angkutan barang.

Ini tentu suatu fenomena menarik, karena Jepang sebagai penguasa pasar penjualan sepeda motor di Indonesia mampu meraup omzet 5.750.000 unit per tahun. Tentu ada alasan mendasar yang sangat kuat, mengapa sepeda motor tidak menjadi sarana transportasi utama di negara pembuatnya.

Alasan pertama adalah soal cuaca yang tidak memungkinkan untuk mengendarai sepeda motor pada musim dingin atau bahkan pada musim semi sekalipun. Udara dingin yang menusuk tulang, tentu membuat pengendara sepeda motor menggigil kedinginan.

Alasan kedua adalah soal keamanan (safety). Sepeda motor adalah bukan sarana transportasi yang aman, khususnya untuk jarak jauh. Di Indonesia menurut statistik sekitar 40.000 pengendara sepeda motor meninggal setiap tahun di jalan raya.

Kondisi ini tentu disadari oleh penduduk Jepang, mereka tidak ingin mempertaruhkan nyawanya di jalan raya. Sebaliknya di Indonesia nyawa tampaknya harganya "jauh lebih murah", maka orang Indonesia seakan-akan memiliki keberanian lebih sehingga tidak segan memacu sepeda motor di jalan raya.

Bahkan ada yang nekad mudik membawa anak dan istrinya dengan sepeda motor. Hal ini taruhannya adalah nyawa satu keluarga.

Di banyak negara sepeda motor sudah dilarang digunakan di kota-kota besar. Bahkan di Nigeria yang relatif jauh lebih terbelakang bila dibandingkan dengan Indonesia, Okada (sepeda motor dalam bahasa Nigeria) juga sudah dilarang di kota Lagos.

Sementara di Indonesia, jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun, bahkan para produsen sepeda motor berlomba mempermudah transaksi sepeda motor, dengan memberikan kredit lunak. Pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan belum pernah melakukan pembatasan apapun.

Kendalanya, bila dilakukan pembatasan, seolah Pemerintah kurang membela rakyat kecil atau wong cilik, karena sebagian besar rakyat Indonesia kemampuan finansialnya masih sampai taraf membeli sepeda motor, itupun masih dilakukan dengan cara angsuran. Penggunaan fasilitas moda transporatasi umum masih belum nyaman, sehingga orang masih lebih senang mempertaruhkan nyawanya dengan mengendarai sepeda motor.

Belum lagi para pengendara sepeda motor yang tidak taat aturan lalu lintas, demi memperpendek dan mempercepat jarak, mereka tidak segan mengendarai lawan arah, tanpa memikirkan keselamatan pribadi maupun pengguna jalan lainnya. Kalau diingatkan mereka bahkan jauh lebih galak dari yang taat aturan. Kapan dan bagaimana agar rakyat Indonesia bisa lebih beradab? Revolusi mental jawabannya.

Sepeda Listrik

China yang juga salah satu negara produsen sepeda motor terbesar di dunia sudah menerapkan pembatasan sepeda motor baik secara total maupun partial di 29 kota besarnya. Sepeda motor digantikan oleh sepeda listrik. Saat ini terdapat 245 juta sepeda listrik di seluruh Tiongkok, yang semuanya produksi dalam negeri.

Salah satu alasan pembatasan ini juga adalah faktor keamanan dan kesulitan mengatur pengendara sepeda motor yang kurang berhati-hati dalam berkendara. Pemerintah Tiongkok  memiliki keberanian untuk bertindak  tidak popular dengan  mulai melakukan pembatasan sepeda motor di kota-kota besar.

Sekaligus sepeda motor menjadi peluang bisnis yang besar, saat ini Tiongkok beralih menjadi produsen sepeda listrik terbesar di dunia. Tiongkok tidak perlu bersaing dengan Jepang sang raja industri sepeda motor, tetapi Tiongkok membuka "blue ocean" sendiri dengan menciptakan industri baru.

Indonesia harus menangkap peluang bisnis ini dengan mulai beralih ke sepeda listrik, sebelum bisnis sepeda listrik dikuasai pebisnis Tiongkok




Baca juga:
Mencerna Fakta Baru dari Hasil Pilkada NTB dan Jawa Barat
Kisah Kroasia di Lyon, Wina, dan Moskow
Pragmatisme Pedagang Kuliner di Jogja

Saatnya Menyebarkan Energi Baik untuk Kehidupan!

$
0
0

Kompasiana Blog Competition - Energi Baik untuk Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti membutuhkan energi. Salah satunya ialah gas bumi yang secara konsisten didistribusikan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) demi mendukung kebutuhan bahan bakar masyarakat dan pelaku industri.

Untuk dapat berkarya dan berinovasi, manusia juga membutuhkan energi baik dari lingkungan sekitarnya. Senyum, dukungan moral, sosok inspiratif, akses transportasi memadai, atau pendidikan yang layak, adalah contoh kecil energi baik yang menjadi "bahan bakar" seseorang menjadi pribadi berkualitas. Kelak, energi baik yang ia dapatkan dapat berdampak positif bagi orang lain. Begitu seterusnya hingga tercipta masyarakat yang saling sokong dan produktif.

Kompasianer punya kisah atau opini mengenai energi baik di sekitar Anda? Energi baik dapat berarti apa saja (motivasi, inspirasi, keunggulan, atau potensi positif lainnya di sekitar Anda). Ayo, bagikan dalam blog competition "Energi Baik untuk Kehidupan". Sebelum ikutan, simak syarat dan mekanisme berikut ini.

SYARAT DAN KETENTUAN

  • Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di sini
  • Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat, dan tidak sedang dilombakan di tempat lain)
  • Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana

MEKANISME

  • Tema: Energi Baik untuk Kehidupan
  • Tulisan berupa kisah pengalaman atau opini Kompasianer tentang hal yang berkaitan dengan energi baik (motivasi, inspirasi, keunggulan, atau potensi positif lainnya di sekitar Anda)
  • Periode Lomba: 16 Juli -- 15 Agustus 2018
  • Tulisan tidak lebih dari 1.500 kata
  • Peserta wajib mencantumkan label EnergiBaik dalam setiap tulisan yang dilombakan
  • Peserta wajib follow akun Instagram @gas_negara @kompasianacom dan Twitter @Gas_Negara
  • Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba, tidak bisa diikutkan lomba
  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
  • Pemenang akan diumumkan setelah 14 hari kerja periode lomba selesai

HADIAH

  • Juara 1: uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,- 
  • Juara 2: uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,-
  • Juara 3: uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,-

Untuk mengetahui kegiatan dan kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di halaman Event Kompasiana. (GIL)

 **) Begini Cara Kami Menilai Karya Lomba di Kompasiana




Baca juga:
Jadi Teman Dengar yang Baik untuk Teman Tuli di Sekitar Kita Yuk!
Tiga Kesalahan Orang Kerja soal Dana Pensiun
Jodoh dan Rezeki Ada di Tangan Algoritma

Mengapa Spesies Laut Memakan Sampah Plastik?

$
0
0

pixabay.com

Dr. Jenna Jembeck, kepala tim ilmuwan dari University of Georgia, Amerika Serikat, memberikan solusi untuk menyetop jumlah sampah plastik dengan cara imbauan kepada negara-negara kaya agar mengurangi konsumsi barang-barang plastik sekali pakai, seperti tas belanja. Jembeck juga mengimbau kepada negara-negara berkembang agar meningkatkan praktik pengelolaan limbah mereka.

Jembeck dan rekan-rekannya melakukan studi bahwa jika sampah plastik dibiarkan, maka 17,5 juta ton plastik per tahun dapat memasuki lautan pada 2025. Bila jumlah sampah plastik diakumulasikan dari tahun ini sampai 2025, sedikitnya 155 juta ton plastik akan beredar di lautan.

Salah satu peneliti lain, Roland Geyer dari University of California di Santa Barbara, mengatakan membersihkan lautan dari sampah plastik sangatlah tidak mungkin.

"Menghentikan membuang sampah ke laut dari awal merupakan satu-satunya solusi. Bagaimana mungkin Anda membersihkan plastik di dasar laut yang rata-rata kedalamannya mencapai 4.200 meter".

Dan perlu kita ingat, sampah-sampah plastik yang masuk ke laut itu akan meracuni hewan-hewan di laut karena hewan-hewan laut akan memakannya.

Dalam kaitan sampah plastik yang meracuni karena dimakan, ada baiknya Anda mengetahui mengapa hewan laut memakan sampah plastik.

siankaanvillage.com

Mengapa spesies laut makan sampah plastik?

Ketika perairan laut kita kian banyak dicemari plastik, semakin membesarkan kemungkinan kalau jumlah spesies laut akan menelan sampah tersebut, dan itu semakin mencemaskan.

Seperti baru-baru ini di Thailand, misalnya, ditemukannya seekor paus sirip pendek terdampar dan tewas mengenaskan di tepi pantai. Belakangan diketahui paus itu terlalu banyak memakan sampah plastik dan kemasan sebanyak 17 lbs. Sebelumnya para penduduk sekitar sudah melihat paus itu tampak sakit dan berenang tidak normal.

Kemudian yang membuat kita bertanya-tanya adalah: mengapa ada banyak spesies - dari zooplankton sampai paus - yangmenganggap sampah plastik sebagai makanan?

Studi terbaru yang dimuat di jurnal Science Advances menguak jawabnya. Rupanya, sampah plastik mengeluarkan  aroma kimiawi yang mirip bau makanan.

Alga, salah satunya. Saat sumber makanan bagi krill, crustacea kecil yang menjadi santapan utama banyak burung laut, ini terurai secara alami, ia memancarkan bau belerang menyengat - yang dikenal sebagai dimetil sulfida (DMS). Bagi burung laut yang mengonsumsi krill, bau belerang ini menjadi petunjuk yang menuntun mereka menuju sumber makanan.

Nah, sampah plastik yang mengapung di permukaan laut menjadi "rumah" sempurna bagi pertumbuhan alga. Saat alga terurai dan memancarkan bau DMS, burung-burung laut yang menuruti penciumannya untuk menemukan krill pun dituntun ke "perangkap" itu. Alih-alih melahap krill, mereka memakan plastik.

Sampah plastik telah menumpuk dengan cepat di lautan, berlipat ganda setiap dekade. Pada 2014, sebuah studi global mengukur banyaknya plastik di lautan. Studi itu mendapati seperempat miliar ton jumlah sampah plastik, sebagian besar berwujud partikel-partikel kecil seukuran beras.

Tak kurang dari 200 spesies hewan telah tercatat pernah mengonsumsi plastik di lautan, termasuk kura-kura, paus, anjing laut, dan ikan. Burung laut memiliki risiko tersendiri. Studi yang dilakukan tim ilmuwan di Australia menyimpulkan bahwa seluruh spesies burung laut saat ini telah memakan plastik.

Ilmuwan sudah lama menduga bahwa sampah plastik kerap disangka makanan oleh hewan-hewan laut. Penyu laut, misalnya, sering salah mengira kantung plastik bening sebagai ubur-ubur.

Sementara itu, ikan melahap plastik seukuran bulir beras karena mirip partikel kecil yang biasa mereka makan.




Baca juga:
Kroasia Juara Dunia, Pembawa Kritik Arogansi "Renaissance Sepakbola" Eropa Barat
Jadi Teman Dengar yang Baik untuk Teman Tuli di Sekitar Kita Yuk!
Tiga Kesalahan Orang Kerja soal Dana Pensiun

Guru Mengaji Itu Sudah 1 Tahun Alami Kelumpuhan

$
0
0

Mbah Siti Aminah tergolek tak berdaya (foto: dok pri)

Siti Aminah (65) warga Dusun Gundi RT 1 RW 8, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang yang berpuluh tahun menjadi guru mengaji dengan honor  Rp 25 ribu sebulan, belakangan tergeletak tak berdaya di atas ranjang. Diduga, asam urat akut telah menggerogoti dua kakinya. Seperti apa sosok unik tersebut, berikut penelusurannya.

Selama dua hari berturut- turut, saya bersama mantan kekasih mengunjungi Siti Aminah di desa yang terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Salatiga. Yang pertama mengecek keberadaannya sekaligus mengantar sembako titipan hamba Allah, yang terakhir mengiriminya obat herbal buatan Cina yang kebetulan di rumah selalu tersedia bagi kepentingan para dhuafa.

Rumah Taslimah yang untuk merawat mbah Siti (foto: dok pri)

Kabar mengenai guru ngaji yang mengalami kelumpuhan ini, beberapa hari yang lalu kami dapatkan dari relawan sosial. Di mana, disebutkan bahwa Siti Aminah dalam kondisi lumpuh akibat asam urat ditambah kadar gula yang tinggi. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya berhasil menemui perempuan malang itu. Duh ... dirinya mirip bayi tua yang hanya mampu tiduran di ranjang kayu.

Sosok Siti Aminah yang biasa dipanggil mbah Siti memang unik, selain tubuhnya tak mampu berkembang sempurna, yakni hanya setinggi 1 meteran, selama hidupnya juga belum pernah menikah. Sedari muda, dirinya berkutat di dunia pendidikan keagamaan. " Mungkin hampir 30 tahun mengajar ngaji di desa ini," kata Taslimah (70) mantan kakak iparnya, Senin (16/7) siang.

Taslimah yang setia merawat mbah Siti (foto: dok pri)

Menurut Taslimah, mbah Siti merupakan empat orang bersaudara, kebetulan dirinya paling bungsu. Karena kepiawaiannya menghafal Alquran, ia diminta mengajar anak- anak di salah satu Taman Pendidikan Alquran (TPA). Aktifitasnya tersebut, sebenarnya lebih condong pada kegiatan sosial, sebab, honor yang diterimanya juga sekedarnya, yakni Rp 25 ribu perbulan.

Jiwa sosial yang dimiliki mbah Siti memang lebih besar dibanding tubuhnya yang mungil, di mana, selain semasa sehat aktif menularkan ilmunya, belakangan rumahnya juga diwakafkan pada Madrasah setempat. Hal itu dilakukan setelah almarhum kakak kandungnya terlebih dulu mewakafkan lahan miliknya.

" Sebenarnya Siti ikhlas mewakafkan tanah yang dimilikinya, namun pihak Madrasah malah memberikan lahan pengganti di lokasi yang berbeda," tutur Taslimah didampingi putra tirinya yang bernama Dalhari (55).

Hingga 1 tahun terakhir, mbah Siti mengalami kelainan pada bagian kakinya. Dua kakinya mulai sulit diajak menopang tubuhnya, hasil pemeriksaan dokter, asam urat menyerang dirinya. Sejak saat itulah ia berhenti menularkan ilmunya, sebab, untuk berjalan saja harus dibantu tongkat.

Awalnya, kata Taslimah, mbah Siti mengeluhkan rasa nyeri yang menyerang bagian dua kakinya. Rasa nyeri yang menyengat, diikuti pembengkakan sehingga menyebabkan cara berjalannya menjadi tertatih. " Sejak 9 bulan terakhir, Siti benar- benar mengalami kelumpuhan. Jangankan untuk berjalan, berdiri pun sudah tidak mampu," jelasnya.

Sosok Taslimah janda dhuafa berhati mulia (foto: dok pri)

Dirawat Janda Dhuafa

Ya, asam urat laknat sudah menghentikan segala aktifitas perempuan uzur tersebut. Karena pada dasarnya mbah Siti tidak memiliki penghasilan tetap, akhirnya untuk makan sehari- hari ia dibantu para kerabatnya. Tentunya, jangan berharap menu yang disantap merupakan makanan padat gizi. Sebab, baginya, yang penting ada nasi pengganjal perutnya.

Sebelum dihajar asam urat, mbah Siti hidup bersama kakak kandungnya yang bernama Rohkiat. Setelah sang kakak meninggal, penyakitnya makin parah sehingga memaksanya menghentikan segala aktifitas. Kendati masih mempunyai semangat mengajarkan ilmu yang dikuasainya, namun, kondisi dua kakinya enggan diajak kompromi.

Dalhari yang ikut setia merawat mbah Siti (foto; dok pri)

Paska meninggalnya Rohkiat, hidup mbah Siti diambil alih oleh Taslimah. Padahal, kondisi ekonomi janda dua anak itu juga kembang kempis, rumahnya hanya berdinding papan, berlantai tanah. Aliran listrik didapat dari program pemerintah yang memberikan bantuan listrik cuma- cuma. Kenapa Taslimah mau menampungnya ?

" Pertanyaannya saya balik saja, kalau saya menolak merawatnya, terus siapa yang mau merawat Siti ? Sedangkan semua saudara kandungnya sudah meninggal," tukas Taslimah.

Konsekuensi menampung mbah Siti, maka sehari- harinya Taslimah bertugas mirip seorang perawat. Dengan dibantu Dalhari, mereka menyiapkan segala kebutuhannya mulai makan, mandi, buang air besar dan keperluan lainnya. Pasalnya, mbah Siti hanya mampu tergolek di atas kasur.

" Siti sebenarnya bukan type orang yang suka merepotkan orang lain, hanya karena kondisinya seperti itu, mau tak mau ya harus dibantu orang lain," kata Taslimah.

Obat untuk mbah Siti Aminah (foto: dok pri)

Demi melihat kondisi mbah Siti, kami menawarkan diri untuk membawa mbah Siti berobat ke dokter. Namun, Taslimah mau pun mbah Siti menolaknya. Alasannya, bila diperiksa secara medis, pasti disuruh menjalani opname. Padahal, tak mungkin dibiarkan mondok sendirian. " Saya juga tidak kuat menjaganya terus menerus," ungkap Taslimah.

Karena tidak ada titik temu, akhirnya kami bersepakat untuk datang lagi sembari membawakan obat bagi mbah Siti. Beliau sangat antusias saat menerima sebotol obat herbal, sepertinya  obat tersebut pasti mampu menyembuhkannya. Secara spontan, mulutnya melantunkan berbagai doa- doa yang  seakan membaluri tubuh kami. Itulah sedikit cerita pilu seorang perempuan berusia senja, hidup tanpa keluarga namun tetap percaya akan kebesaranNya. (*)




Baca juga:
Kisah di Balik Keramik Kuno, dari Peralatan Rumah Tangga hingga Bekal Kubur
Kroasia Juara Dunia, Pembawa Kritik Arogansi "Renaissance Sepakbola" Eropa Barat
Jadi Teman Dengar yang Baik untuk Teman Tuli di Sekitar Kita Yuk!

Krisna, Toko Oleh-oleh Khas Bali Melebarkan Sayapnya di Jakarta

$
0
0

Miniatur Bajai dan lain-lain (Dokumentasi Pribadi)

Kalau hendak berjalan-jalan di daerah Kota Tua perhatikan ada sesuatu yang berbeda. Terutama pada saat keluar dari stasiun Kota belok kanan yang ke arah kantor BNI. 

Ada penambahan sebuah plang nama yang bertuliskan Krisna, Oleh-oleh Khas Kota Tua Jakarta. Bagi yang suka berpelesiran ke Bali, mendengar kata toko Krisna biasanya langsung ada kata-kata yang merasuki di otak mereka ; Aha! Surga belanja oleh-oleh murah meriah.

Logo Krisna (Dokumentasi Pribadi)

Ya, benar. Toko Oleh-Oleh Khas Bali, Krisna. Sekarang sudah membuka cabang di Jakarta. Tepatnya satu gedung dengan Restoran Padang Merdeka. Seberang kantor BNI kalau masih belum jelas. 

Mereka sudah membuka gerai ini sejak bulan Mei. Kebetulan hari ini saya salah peserta yang diundang oleh Ayu,salah satu manajer perwakilan dari toko yang 100% dimiliki oleh Ajik Krisna yang khusus datang dari Bali hari ini untuk bertemu dengan kami .

Bisa dicoba (Dokumentasi Pribadi)

Jadi, ini merupakan suatu kabar gembira bagi para pelancong baik hati dimana mereka sering dimintai tolong mulai dari kakak adik, om-tante,  saudara asli, saudara ketemu tua, teman-teman di dunia nyata sampai di dunia maya. 

Mereka mempunyai hobi untuk menitip (=memalak ) oleh-oleh yang dimulai yang ringan sampai yang beratnya kalau dihitung over bagasi kamu bisa mencapai harga tiket pulang-balik. Kalian hanya bisa mengelus dada, karena tidak bisa berkata tidak. Takut berakibat dibilang manusia sombong. 

Jadi ketika kalian pulang, harus membatasi belanjaan untuk diri sendiri. Hanya bisa menatap cemas dan meminta pertolongan kepada Tuhan ketika koper gendut kalian ditimbang apakah kelebihan berat atau tidak.

Sabun berbentuk unik (Dokumentasi Pribadi)

Baiklah, sekarang pasti penasaran ada apa sajakah yang tersedia. Seingat saya di lantai paling bawah berisi makanan dan minuman. Oh ya di sini tersedia kopi. 

Lalu lantai Dua antara lain sarung, kain, pakaian, aksesoris, tas, topi, aroma terapi sampai sabun berbentuk Belimbing dan es potong. Untuk lantai paling atasnya tersedia lukisan.

Untuk perbedaan harga antara Jakarta dan Bali, saya sempat menanyakan kepada salah satu pramuniaga yang bertugas jawabnya mulai dari enam ribu rupiah. "Wow... senangnya" sorak saya dalam hati.

Bir Pletok dan camilan khas Jakarta (Dokumentasi Pribadi)

Oh ya, walaupun terkenal dengan produk Bali yang dijamin 100 % buatan Indonesia. Di sini juga spesial menyediakan oleh-oleh khas Jakarta, yang pastinya ada wajib hukumnya menyediakan Bir Pletok dan makanan khas lainnya. Lalu ada miniatur  Bajai dan becak yang sempat saya kagumi karena detail pembuatannya.

Lalu ada kaos bertuliskan kota tua dan masih banyak lagi. Saya tidak sanggup menceritakan lebih banyak lagi. Bisa-bisa artikel saya berisi daftar barang-barang yang dijual di sini.

Jadi, dari pada penasaran. Lebih datang berbelanja di sini. Ingat, karena di sini menjual produk 100% buatan Indonesia, membeli berarti memajukan UKM kita. Karena produk di sini adalah hasil produksi mereka.

lukisan lantai 2 (Dokumentasi Pribadi)

Mari kita bersama-sama perbanyak memakai produk buatan Indonesia yang tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negri. Jangan hanya nyinyir di media sosial, berkomentar kurang lebih "Sebentar-sebentar pemerintah impor produk luar negri". 

Lah, sekalinya ada produksi dalam negeri. Kita tidak membeli barang mereka. Yuk, satukan langkah majukan perekonomian Indonesia.(...)




Baca juga:
Tertutup Kisah Mistis, Keindahan Bukit Gombel Ternyata Tak Duanya
Kisah di Balik Keramik Kuno, dari Peralatan Rumah Tangga hingga Bekal Kubur
Kroasia Juara Dunia, Pembawa Kritik Arogansi "Renaissance Sepakbola" Eropa Barat

Tiada Pembenaran untuk Aksi Pembantaian 292 Buaya

$
0
0

Ilustrasi (Foto: kompas.com)

Ketika emosi dan amarah menguasai, manusia bisa melakukan sesuatu hal yang mungkin tak pernah dibayangkan sebelumnya. Di kabupaten Sorong, Papua, ratusan warga nekat masuk ke wilayah penangkaran dan melakukan pembantaian terhadap 292 ekor buaya.

Aksi itu dipicu kejadian sebelumnya, ada seorang warga yang tewas dimakan buaya, atas nama Sugito, saat sedang mencari rumput di sekitar kolam buaya, pada Jumat (13/7/2018) kemarin. Pembantaian buaya itu terjadi di Jalan Bandara, Kelurahan Klamalu, Distrik Mariat, pada Sabtu (14/7/2018) pukul 10.30 WIB.

Kepala Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Basar Manulang, Minggu (15/7/2018) seperti dilansir Detik.com menjelaskan, "Pada saat olah TKP, terdapat 292 ekor buaya mati dibunuh massa, yaitu sepasang indukan dan 290 ekor berukuran 8 sampai dengan 12. Pada saat pembantaian buaya, sebagian besar masyarakat melakukan penjarahan anakan buaya berukuran di bawah 4".

Beragam versi kejadian bermunculan. Ada tudingan penangkaran tersebut tidak memiliki izin dan berada di tengah pemukiman warga. Ada lagi versi mengatakan, Sugito, korban yang tewas dimakan buaya, masuk tanpa izin ke kawasan penangkaran buaya.

Sementara itu, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK, Wiratno mengklaim bahwa buaya-buaya itu milik pemerintah. Wiratno mengatakan, seluruh satwa liar merupakan milik negara, termasuk ratusan buaya yang ada di penangkaran tersebut. Sementara, PT MLA yang mengelola penangkaran tersebut merupakan perusahaan yang mendapatkan izin untuk penangkaran buaya.     

Polisi sedang turun tangan guna mengusut kasus ini. Ada ancaman kurungan penjara bagi warga yang melakukan pembantaian. Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriyono mengatakan, pihaknya akan menggunakan pasal 21 ayat 2 huruf a Jo pasal 40 ayat 2 Undang-undang RI nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Hayati dan Ekosistem Jo Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.  

Tiada pembenaran 

Dari kasus ini, kita bisa belajar bahwa betapa manusia bisa bertindak lebih kejam dan berbahaya ketika amarah sudah menguasai. Tanpa bermaksud menghilangkan empati mendalam terhadap Sugito dan keluarga, aksi para warga yang melakukan pembantaian rasa-rasanya sulit diterima nalar.

Tiba-tiba saja mereka merasa paling berkuasa untuk melakukan aksinya dengan tanpa batas. Mereka menjadikan peristiwa tewasnya Sugito sebagai alasan dan pembenaran untuk melakukan aksi pembalasan dengan sesuka hatinya.

Fakta lainnya, ternyata kejadian ini dimanfaatkan segelintir orang untuk melakukan penjarahan. Jadi, ini tak lagi murni sebagai aksi protes terhadap pihak penangkar atas kejadian yang dialami Sugito.

Sehingga, aksi pembantaian 292 ekor buaya tidak menghasilkan apa-apa dan justru menimbulkan rentetan masalah berikutnya. Para pelaku harus bersiap menghadapi konsekuensi tuntutan hukum yang ada.

Semoga segera ada kejelasan penuntasan kasus ini. Jika benar penangkaran tersebut memiliki masalah soal izin dan telah menimbulkan keresahan warga lantaran berada di tengah-tengah pemukiman, tentu harus dicarikan solusi dengan pemindahan.          

Dan sekali lagi, proses hukum harus ditegakkan. Aksi pembantaian yang dilakukan warga terhadap hewan buas sekalipun, apalagi itu sudah diklaim sebagai milik negara jelas-jelas memiliki konsekuensi hukum yang harus ditegakkan. Dari peristiwa ini juga, kita belajar bahwa manusia sejatinya harus terus belajar agar mampu mengekang amarah dan emosi. Itulah yang membedakan manusia dengan binatang.

***

Jambi, 16 Juli 2018




Baca juga:
Melihat Etalase Sosial dalam Kondangan
Tertutup Kisah Mistis, Keindahan Bukit Gombel Ternyata Tak Duanya
Kisah di Balik Keramik Kuno, dari Peralatan Rumah Tangga hingga Bekal Kubur

Isu sebagai Motivasi Transaksi Saham di Pasar Modal

$
0
0

shutterstock.com

Nilai tukar rupiah dalam transaksi  di Jakarta pada Kamis pagi, 28 Juni 2018, turun 28 poin menjadi 14.207 dari 14.179 per dolar Amerika Serikat. "Belum beranjaknya sentimen yang sama dari sebelumnya terkait dengan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Cina membuat laju pergerakan rupiah terimbas pergerakan valas global," (Tempo.Co, Kamis, 28 Juni 2018).

Isu yang membuat suatu ketidakpastian bagi investor. Investor wajib berhati-hati dalam melakukan transaksi saham di pasar modal agar tidak mengalami kerugian besar. Untuk menghindari ketidakpastian dalam bertransaksi saham, para pakar berusaha untuk menciptakan berbagai macam teori untuk memberikan keuntungan bagi investor. Teori-teori dapat menjadi alat analisa yang cukup canggih.

Dalam melakukan analisa saham di pasar modal, investor menggunakan teori tertentu untuk memprediksi perkembangan nilai saham di pasar modal. Teori ini memerlukan informasi full disclosure. Perusahaan publik wajib menyerahkan seluruh informasi kepada masyarakat investor melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seluruh investor tidak dapat mengambil kesempatan dari perbedaan dalam mengetahui informasi. Permasalahannya, faktor apa  yang dapat menggerakkan investor melakukan transaksi lebih dahulu?

Karakter Informasi

Di dalam analisa Efficiency Market Hypothesis (EMH), Pasar modal memiliki strong form dari EMH yang menunjukkan informasi yang dimiliki dianggap telah merefleksikan semua informasi masa lalu. Ada semi strong dari EMH yang menunjukkan informasi publik saat ini telah termasuk dalam seluruh informasi yang terbaca di pasar modal. Investor yang  menggunakan informasi masa lalu tidak dapat mengambil keuntungan dari informasinya. 

Tentunya analisa teknis bertentangan dengan market efficiency hypothesis. Sementara itu penggunaan informasi pribadi yang belum dipublikasi dianggap sebagai weak form dari EMH. Investor tidak dapat menggunakan informasi pribadi karena penggunaannya dibatasi oleh hukum.

Dengan demikian pendekatan analisa fundamental menjadi tidak berguna karena informasi di pasar modal telah mencerminkan seluruh informasi secara akurat di dalam pasar modal.

Nyatanya, EMH juga memiliki kelemahan. Di dalam pasar yang efisien, investor memiliki asumsi yang berbeda. Investor dapat mengevaluasi nilai saham di pasar modal  lebih tinggi atau investor lainnya dapat mengevaluasi nilai saham di pasar  modal lebih rendah. Hal ini akan mencapai hasil yang berbeda. Selain itu, keuntungan investor tidak selalu sama di dalam pasar modal yang efisien. 

Faktanya, setiap investor tidak memiliki keuntungan yang sama di dalam transaksi saham yang sama. Logikanya, satu investor mendapatkan keuntungan tidak mengakibatkan seluruh investor mendapat keuntungan dari transaksi saham yang sama. Di dalam praktek Warren Buffet, investor dapat mengalahkan pasar modal. 

Meskipun pasar modal telah mencapai pasar yang efisien. Penerapannya investasi jangka panjang yang menggunakan indeks dana secara keseluruhan, sehingga kenaikan dan penurunan nilai saham berdasarkan seluruh keuntungan dan kerugian perusahaan, bukan investasi jangka pendek yang lebih rumit peristiwanya. Sayangnya Buffet tidak memperhitungkan investor yang hanya dapat  berinvestasi dalam jangka waktu yang singkat sehingga emosi ikut serta di dalam transaksi saham.

Analisa Fundamental dan Teknis

Pendekatan yang dimaksud terdiri dari analisa fundamental dan analisa teknis, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Fundamental analysis involves the use of economic data (e.g., Production, consumption, disposable income) to forecast prices, whereas technical analysis is based primarily (and often solely) on the study of patterns in the price data itself (Jack D, Schwager and Mark Etzkorn, 2017). Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam mengambil putusan di pasar modal yang efisien. Perbedaannya, analisa fundamental menggunakan laporan keuangan dengan menghitung rasionya. Sedangkan analisa teknis akan menggunakan chart.

Adapun analisa fundamental menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menentukan nilai saham berdasarkan potensi dalam meraih keuntungan. Analisa fundamental menggunakan prediksi berdasarkan keadaan ekonomi yang terfokus pada industri tertentu. Diharapkan, teori yang digunakan tersebut akan mendorong investor melakukan penjualan dan pembelian saham. Investor dapat membedakan saham yang harus dibeli (Esm Faeber, 2008). Namun investor yang menggunakan laporan keuangan, informasinya belum tentu mengungkapkan harga saham di pasar modal.

Penggunaan software baku di dalam analisa teknis akan menghapus perbedaan asumsi yang dapat mempengaruhi pergerakan saham. Para investor mendapatkan keuntungan dalam satu waktu, karena manajer investasi melakukan transaksi saham menggunakan seluruh uang investor. Manajer investasi dapat melihat perbedaan nilai saham dari informasi masa lalu yang dapat diolah dan digunakan untuk melakukan transaksi. Mereka mengambil keputusan untuk melakukan jual beli saham melalui kecenderungan chart. 

Tentunya perbedaan nilai saham masa lalu menjadi pijakan untuk memprediksi nilai saham di masa depan. Perbedaan nilai di dalam waktu yang berbeda akan menunjukkan kecenderungannya. Kecenderungan yang memprediksi nilai sahamnya dari satu waktu ke waktu yang lain.

Untuk mengambil keuntungan, investor perlu memperhatikan pergerakan nilai saham dengan mengikuti kecenderungan perkembangan nilai saham dari masa lalu ke saat ini. Informasi masa lalu dapat memberikan prediksi arah kenaikan atau penurunan nilai sahamnya. Dari hal tersebut, investor dapat membeli saham ketika nilai saham akan naik dan menjualnya ketika nilai saham akan turun.

Random Walk Theory Membuat Pasar Modal Bergejolak

Dalam random walk theory, perubahan nilai saham tidak memiliki pijakan dan tidak dapat diprediksi. Pergerakan nilai saham memiliki distribusi kenaikan atau penurunan yang sama terhadap setiap saham.

Oleh karenanya, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk melihat perbedaan nilai saham (Burton G. Malkiel, 2015). 

Peristiwa yang terjadi di pasar modal tidak terkait dengan emosi subjektif. Keadaan yang demikian akan menyulitkan investor untuk memprediksi arah nilai saham di pasar modal. Semua peristiwanya menjadi berdiri sendiri. Nilai saham di pasar modal sulit diduga, apabila investor ingin melakukan transaksi. Yang sesungguhnya terjadi, keterikatan emosi yang akan mempersatukan arah gerak dari nilai saham. Arahnya akan memiliki pattern tersendiri yang dapat diprediksi.

Adapun random walk theory hanya dapat digunakan bagi pasar modal yang efisien. Investor hanya menutup mata dan memilih saham secara acak dalam mendapatkan keuntungan. Apabila tidak demikian, maka peristiwa transaksi bukanlah peristiwa acak. Peristiwanya akan terjadi seperti semut beriringan menuju tempat yang terdapat gula. 

Isu yang beredar akan membuat investor berlomba-lomba merespons terhadap informasi yang didapatnya. Isu memang menjadi perekat yang sangat ampuh. Isu dalam pasar modal bukanlah sesuatu yang buruk, asalkan didukung dengan transaksi saham yang cepat. Alas teori yang memadai sebagai pertanggungjawabannya tidak lagi dibutuhkan. Investor justru melakukan tindakan yang emosional karena waktunya terlalu singkat.

Isu yang memang berpengaruh di pasar modal New York Stock Exchange (NYSE) dapat dilihat dari perubahan harga sahamnya. Terlihat transaksi yang terjadi pada hari selasa tanggal 24 Maret 2015, harga saham Google merangkak naik 2%, sekitar 8 juta dolar dari modal perusahaan. Apakah hal tersebut diakibatkan kenaikan keuntungan Google atau apakah reaksi yang merujuk kepada produk baru dari Google? Yang ternyata keduanya tidak memberikan pernyataan yang memuaskan. 

Reaksi yang sesungguhnya akibat pengumuman Google akan mempekerjakan  Ruth Porat sebagai Chief Financial Officer (CFO). Lalu kenapa berita yang mempekerjakan seorang CFO membuat harga saham melonjak?

Menurut Wall Street Journal, pasar modal mengharapkan, "fiscal control at a company long known for its free spending ways." (Rolfe Winkler, Justin Baer, and Vipal Monga, 2015). Isu pengendalian pajak dalam perusahaan dihubungkan dengan prediksi aksi yang akan dilakukan oleh CFO baru.

Kesimpulannya, isu yang didukung teori-teori akan menggerakkan transaksi saham di pasar modal, akan tetapi teori-teori tersebut digunakan untuk menutupi isu yang bekerja dari dalam, yakni self-interest investor untuk melakukan transaksi saham dalam waktu singkat dan mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Isu akan berlaku untuk transaksi saham jangka pendek yang mengakibatkan semua investor akan memberikan reaksi dalam waktu singkat.  




Baca juga:
Ikut Ramaikan Asian Games di Kompasiana Bisa Dapat Total Hadiah Rp 32,5 Juta!
Menelusuri Perpustakaan Gus Dur di Kompleks Taman Budaya Tionghoa, TMII
Pak Menag, Kami Milenial, Kapan Kemenag Punya Konten Menarik untuk Kami?

Mewaspadai Ketidakmungkinan Masa Depan dengan Teori Angsa Hitam

$
0
0


Sumber Foto: www.irishcentral.com

Berbagai peristiwa langka yang terjadi di dunia dengan ciri berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa, telah dielaborasi ke dalam suatu teori yang disebut Angsa Hitam (Black Swan Theory)

Sesuatu bisa muncul secara mengejutkan, sangat berpengaruh dan setelah muncul, ia bisa dijelaskan secara peninjauan ke belakang.

Pengemuka Teori Angsa Hitam bernama Nassim Nicholas Taleb, berkebangsaan Lebanon Amerika. Ia adalah seorang pembuat esai, epistemolog, polimatematik dan peneliti yang fokus pada masalah keacakan, peluang, dan ketidakpastian. Semua itu tertuang dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 2007, The Black Swan.

Menurut Taleb dalam bukunya, banyak penemuan ilmiah merupakan fenomena "angsa hitam" - terjadi dengan tidak disengaja dan tidak diramalkan, contohnya adalah kemunculan internet, Perang Dunia I, dan peristiwa 11 September 2001. 

Taleb juga mengkritik metode pada manajemen risiko yang dipakai oleh industri keuangan, dan juga memperingatkan tentang krisis finansial global yang sekarang terjadi.

Black Swan adalah sebuah metafora yang dapat diterangkan dari kajian filsafat ilmu. Karl Raimund Poper menggunakan metafora itu untuk menjelaskan konsepsinya tentang falsifikasi. Di dunia ini, manusia cenderung percaya untuk mengatakan angsa putih adalah kebenaran.

Keguncangan pada kebenaran itu akan terjadi jika ada angsa hitam. Ajaibnya sesungguhnya ada angsa hitam itu di dunia seperti di Australia dan Pulau Tasmania. Penemuan itu bukan saja penting bagi ornitologist

Menjadi penting bagi banyak orang untuk mempelajari bukan saja hal yang berulang atau pola umum. Angsa hitam adalah pola ekstrem dari kebenaran umum yang jarang dikaji. Ini ide besar buku ini.

Dalam laman goodreads.com yang me-review buku ini disebutkan, kita cenderung bangga dengan pengetahuan yang begitu banyak kita simpan sebagai naive empiricism. Tebaran "fakta" yang kita kunyah tanpa memperhatikan metarules (aturan yang mengatur aturan lainnya). 

Istilah terakhir ini adalah menelan informasi tanpa memperhatikan ada aturan atau struktur yang membuat informasi itu terseleksi oleh otak.

Disebutkan, indera manusia sebenarnya selektif. Proses seleksi ini didasarkan pada seperangkat metarules yang biasa kita sebut dengan asumsi, teori atau apapun. Dalam kasus naive empiricism, aturan itu tidak kita sadari.

Taleb menyebut, perpustakaan bukan sekadar menunjukkan status sosial dan dari jumlah dan jenis koleksinya. Buku yang berharga bukanlah buku yang belum kita baca, tetapi buku yang sudah kita baca. 

Di sana ada himpunan pengetahuan yang harus kita kaji lagi. Pengetahuan yang kita miliki pun berharga bukan sebagai sebuah aksesoris. 

Tetapi sejauh mana kita berhasil menemukan iklan negatif atau semacam pesan propaganda, dari sekian yang sudah kita baca, "apa yang belum kita pahami?" Ini adalah bekal untuk mencari titik ekstrem pengetahuan, black swan dalam diri kita.

Penemuan bukanlah sebuah kajian perulangan tetapi mencari titik yang belum dijamah, black swan. Sehingga pola pembelajaran kita tidak terjebak secara naive (baca: naif) dalam pola pikir menoleh ke belakang dan keberulangan. Menoleh ke belakang dan keberulangan itu harus dikaji apakah sudah tepat metarules-nya?

Jika kita ingin menyederhanakan, teori Angsa Hitam mengajak kita untuk berpikir di luar kotak, tentang semua angsa pasti berwarna putih. 

Bahwa di balik semua peristiwa yang berjalan beriringan dan sama, pasti ada satu hal yang memecah kesamaan itu. 

Teori ini dapat memutus alur sebuah pemikiran atau logika yang mengambil konklusi berdasarkan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari - hari.

Dan kita harus bisa bersiap, bahwa angsa hitam akan muncul tiba-tiba di antara kerumunan angsa putih. 

Ia bisa berupa peristiwa alam, ciri lain dari tanda - tanda kiamat, penemuan ilmiah di luar nalar, munculnya pemimpin di luar prediksi politik paling canggih sekalipun, hingga dengan cara apa kita menemukan kematian kelak.

Reaksi yang kemungkinan timbul oleh peristiwa Angsa Hitam adalah denial, yakni mekanisme pertahanan psikologis yang membantu seseorang menghindari peristiwa yang berpotensi menimbulkan kesedihan, atau melakukan penyangkalan atas sebuah fakta yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip yang sudah dianutnya sejak lama.

 ***




Baca juga:
"Detroit Become Human", Moralitas Manusia dan Propaganda Media
Ikut Ramaikan Asian Games di Kompasiana Bisa Dapat Total Hadiah Rp 32,5 Juta!
Menelusuri Perpustakaan Gus Dur di Kompleks Taman Budaya Tionghoa, TMII

Bila Piala Dunia Kita "Bela-belain," Mengapa Asian Games Tidak?

$
0
0

Cara kreatif Presiden Joko Widodo mempromosikan Asian Games 2018/ KOMPAS.com/Ihsanuddin

Piala Dunia 2018 baru saja usai. Entah setiap pencintanya mencapai klimaks atau tidak, event akbar itu baru akan hadir kembali di Qatar, empat tahun mendatang. Selama sebulan penuh setiap orang dengan caranya masing-masing menikmati perhelatan yang berlangsung di Rusia. Tidak sedikit pengorbanan dikeluarkan untuk mendapatkan kenikmatan dari lapangan pertandingan. Memangkas waktu tidur, mengurangi jam kerja, menunda pertemuan penting, mengagendakan ulang perjalanan, hingga mengeluarkan rupiah adalah beberapa contoh.

Tidak hanya itu. Kita pun tidak segan-segan ambil bagian dalam meramaikan turnamen tersebut baik secara amatir maupun profesional melalui berbagai forum mulai dari warung kopi, kantor, hingga berbagai lini sosial media. Kita ramai-ramai berbicara tentang sepak bola. Kita serempak dan saling menyahut tatkala menganalisis dan memprediksi tim-tim kesayangan. Kita dengan sukarela menyebut dan mengingat Rusia, Brasil, Argentina, Kroasia, misalnya. Kita kompak berbicara tentang Piala Dunia.

Setelah Prancis menjadi juara dunia, apakah semangat, pengorbanan dan kerelaan yang sama akan kita keluarkan untuk Asian Games 2018?

In se Asian Games dan Piala Dunia berbeda. Asian Games adalah ajang multievent dengan cakupan kepesertaan terbatas. Meski diikuti oleh 45  negara, Asian Games adalah pesta olahraga bangsa Asia. Dengan 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, Asian Games jelas bukan hanya tentang sepak bola. Bahkan dalam ukuran tertentu, ia bisa kalah akbar dari Piala Dunia yang hanya diikuti 32 tim tetapi yang terbaik dari seluruh federasi sepak bola di dunia.

Tentu tidak salah mengedepankan pertanyaan di atas. Bila event yang berlangsung sekitar 7.524 dari Jakarta kita begitu antusias, mengapa antusiasme yang sama tidak kita tunjukkan untuk perhelatan besar yang berlangsung di rumah sendiri?

Hemat saya ada beberapa alasan yang membuat kita, bangsa Indonesia, patut menyambut Asian Games dengan sukacita. Pertama, bila untuk event sejenis namun ruang lingkupnya jauh lebih kecil yakni SEA Games, Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah, tidak demikian dengan Asian Games.

Indonesia butuh hingga 56 tahun untuk kembali menjadi tuan rumah. Kepercayaan pertama diperoleh Indonesia pada 1962 silam, atau 17 tahun setelah Indonesia merdeka. Lewat dari setengah abad kemudian, kepercayaan yang sama baru diperoleh Indonesia.

Semarak pembukaan Asian Games ke-IV tahun 1962 di Jakarta/www.padamu.net

Seperti pada perhelatan pertama, Indonesia harus bekerja keras untuk  mempersiapkan diri, begitu juga kali ini. Meski situasi saat itu sudah jauh berbeda dengan saat ini, standar dan tuntutan masa kini pun sudah jauh lebih tinggi. Tidak mudah menggelar pertandingan kompetitif untuk 465 nomor dari 40 cabang olahraga yang diikuti sekitar 15000 atlet. 

Tidak gampang menjadi tuan rumah untuk 5000 ofisial dan mengakomodasi jutaan tamu dari 45 negara. Untuk terselenggaranya perhelatan ini, tidak hanya dituntut kesiapan arena pertandingan berskala internasional, tetapi juga segala infrastruktur pendukung. Dengan demikian jelas event ini memiliki prestise tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Kedua, praktis acara ini hanya bertuanrumahkan Jakarta dan Palembang. Durasinya pun tak sampai sebulan, sejak 18 Agustus hingga 2 September. Namun perhelatan ini membuat seluruh mata Asia bahkan dunia tertuju ke Indonesia. Dunia tidak hanya berbicara tentang Jakarta dan Palembang. Begitu juga orang-orang tidak hanya melihat aksi para atlet di lapangan pertandingan. Mereka juga akan membuka mata untuk melihat Indonesia secara keseluruhan. Mereka akan melihat segala dimensi, tidak hanya olahraga semata.

Pandangan warga dunia tidak lagi terbatas pada rekor dunia dan Asia yang baru. Dunia menanti kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah yang  aman dan nyaman. Seberapa ramah warga dan seberapa aman proses penyelenggaraannya. Begitu juga seberapa menyenangkan berada di Indonesia dengan segala pesona alam dan nikmat kulinernya.

Asian Games pun menjadi ajang pembuktian sekaligus momen yang pas untuk promosi. Bahwa keamanan di Indonesia tidak seburuk yang dibayangkan. Bahwa bangsa Indonesia benar-benar bangsa majemuk dan multikultural dan bisa menjaga keberagaman dan merayakannya setiap hari. Bahwa alam Indonesia dan segala kekayaannya adalah nikmat yang tak boleh dilewati.

Ketiga, melanjutkan poin sebelumnya, Asian Games adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia siapa dan seperti apa Indonesia masa kini. Indonesia yang tidak hanya banyak dalam jumlah penduduk. Tetapi Indonesia yang sudah jauh berkembang dalam segala aspek. Dengan segala kelebihannya, Indonesia adalah tempat yang aman dan medan yang menguntungkan untuk berinvestasi dan berbisnis. Indonesia adalah tempat yang nyaman dan romantis untuk berwisata. Tempat di mana masyarakatnya berkebudayaan tinggi.

Keempat, tentu dua poin terakhir masih menuntuk pembuktian. Tetapi tidak salahnya menaruh harapan tersebut mengingat inilah kesempatan terbaik itu. Jangan sampai momentum itu lewat begitu saja. Bukan hanya Jakarta dan Palembang yang harus berubah dan berbenah untuk menjadi etalase Indonesia. Tetapi seluruh daerah dan masyarakatnya perlu ikut berpartisipasi.

Sudah saatnya untuk berubah ke arah yang lebih baik tidak hanya fasilitas dan infrastruktur olahraga. Menyusul kehadiran berbagai arena olahraga bertaraf internasional, diharapkan mampu mendongkrak semangat olahraga dan menanamkan nilai-nilai positif dari olahraga pada kehidupan sehari-hari.

Olahraga adalah bagian dari kebudayaan sehingga sudah saatnya perhelatan akbar ini turut membentuk masyarakat Indonesia semakin berbudaya. Tidak sebatas menjaga dan memanfaatkan arena dan setiap sarana pasca pelaksanaan.

Selentingan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) Erick Thohir menarik dicerna. Menurutnya sebelum menjadi tuan rumah Olimpide, masyarakat China memiliki kebiasaan membuang ludah sembarangan di jalan.

"Tapi sejak ada Olimpiade sekarang mereka jauh lebih bersih. Nah, saya ingin dengan adanya Asian Games, kebiasaan negara kita juga berubah. Itu kenapa saya selalu saya bilang, yang namanya Gelora Bung Karno, atau nanti Jakabaring nanti akan ditutup, harus pakai kendaraan umum. Jadi masyarakat kita siap jalan, siap antre, dan siap angkutan umum karena ini menjadi bagian dari kebiasaan. Jika tidak ingin macet ya harus berubah."

Peran bersama

Mengingat pentingnya Asian Games ini maka tanggung jawab persiapan, pelaksanaan dan setelah itu tidak semata-mata berada di tangan pemerintah dan panitia penyelenggara. Patut diakui euforia masyarakat Indonesia menyambut perhelatan ini masih kurang.

Di lingkungan paling kecil, seperti keluarga misalnya, kita lebih suka berbicara tentang Piala Dunia ketimbang Asian Games. Kita lebih gampang berbagi informasi tentang Piala Dunia. Kita lebih nikmat membicarakan sepak bola. Kita lebih antusias berbicara tentang Rusia dan segala seluk beluknya.

Hal lain lagi patut diangkat. Promosi terkait perhelatan ini masih minim.  Bahkan Presiden Joko Widodo mengakuinya . Pengakuan Jokowi itu langsung menyentil Inasgoc selaku penyelenggara Asian Games.

Erick Thohir mengaku biaya promosi Asian Games sangat minim. Dari total biaya penyelenggaraan sebesar Rp 6,6 triliun, hanya Rp 165 miliar atau 2,5 persen untuk promosi. Untuk itu dibutuhkan peran serta berbagai pihak agar tanggung jawab ini tidak terkesan semata-mata menjadi tugas pemerintah dan penyelenggara di Jakarta dan Palembang.

Bus transjakarta dan tiang beton di kawasan Senayan, Jakarta, dimanfaatkan untuk mempromosikan Asian Games 2018/dokpri

Bila di Jakarta kita mudah, meski belum benar-benar jamak, mendapatkan banner dan spanduk di kendaraan umum seperti bus, di fasilitas umum seperti stasiun kereta, kantor, dan titik-titik strategis di jalan, apakah kemudahan yang sama kita temui di kota-kota lain?

Saya baru saja kembali dari Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. Hampir tidak saya temukan hal serupa. Dalam hati saya bergumam. Apakah Asian Games ini hanya patut disambut oleh pemerintah dan warga Jakarta dan Palembang? Apakah Asian Games tidak perlu dirayakan oleh masyarakat dan penduduk di sudut-sudut Indonesia?

Bila situasi seperti ini, apakah kita terus berpangku tangan menunggu kapan tiba waktu penyelenggaraan?

Kita sudah punya banyak alasan untuk bangga sebagai tuan rumah Asian Games. Kita punya banyak alasan untuk semringah, bahagia dan bergairah untuk menyambutnya. Tetapi kita masih kurang "berkorban" dan "bela-belain" menunjukkannya secara nyata.

Masih ada waktu untuk ambil bagian menggaungkan Asian Games lebih keras. Jokowi misalnya memilih cara tersendiri dengan mengenakan jaket hitam dengan logo Asian Games 2018 cukup besar di bagian depan dan lengan. Cara ini kemudian diikuti oleh orang-orang penting di negeri ini. Tidak hanya jaket tetapi juga kaos dan jenis pakaian lainnya.

Tidak hanya itu. Masih ada cara kreatif lain, selain memperbanyak banner, spanduk dan poster yang bisa disediakan secara swadaya baik oleh organisasi, kelompok atau masyarakat secara luas. Menggelar aneka perlombaan seperti blog, foto, video bahkan gapura di berbagai level dan dengan cakupan yang lebih luas.

Banner promosi di jembatan penyebrangan di Palmerah, Jakarta/dokpri

Media-media perlu kian gencar memberitakan, tidak hanya di lembar koran dan ruang digital, tetapi juga memanfaatkan jaringan sosial media yang dimiliki.

Sementara masyarakat luas tidak kehilangan kesempatan. Potensi 100 juta pengguna smartphone di tanah air seturut data kominfo.go.id bisa dimanfaatkan untuk ikut mendemamkan Asian Games melalui gawai dan sosial media yang dimiliki. Dengan tanpa menanti bayaran dan menunggu perintah bisa ikut ambil bagian. Sehari beberapa kicauan tentang Asian Games sudah lebih dari cukup. Tentu pengorbanan ini tidak seberapa dibandingkan sumber daya yang telah dikeluarkan untuk menyemarakan dan menyukseskan Piala Dunia 2018, bukan?

 Setelah Piala Dunia, saatnya satukan energi untuk Indonesiaku, Indonesia kita!

Salah satu bentuk promosi Asian Games 2018 di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Namun promosi di tempat penting ini terbilang masih minim, padahal ia adalah gerbang masuk ke Indonesia/Dokpri




Baca juga:
Kuliner dan Hasil Kerajinan Brand Lokal di Rest Area Jalan Tol
"Detroit Become Human", Moralitas Manusia dan Propaganda Media
Ikut Ramaikan Asian Games di Kompasiana Bisa Dapat Total Hadiah Rp 32,5 Juta!

Bicara Bendera Finlandia, Negeri Seribu Danau Penuh Salju

$
0
0

Kartu Pos FI-3271566 (https://www.postcrossing.com)

Di situs Postcrossing, siapa saja berhak memberi tahu pengirim tentang kartu pos yang ia inginkan, walau hak prerogatif menentukan kartu pos untuk dikirim berada di tangan pengirim sendiri. Tapi, dengan mencantumkan beberapa wishlist di profil Postcrossing, besar kemungkinan kita akan mendapat apa yang kita mau berkat kebaikan anggota komunitas ini.

Di profil saya sendiri, saya mencantumkan tiga tema utama yang ingin saya koleksi: transportasi, peta, dan bendera atau lambang negara. Sebelum-sebelumnya, saya pernah bercerita tentang peta waduk Edersee dan kereta api Atherton-Herberton di Australia. Tulisan ini menjadi tulisan pertama yang membahas khusus tentang bendera.

Untuk diketahui, bahwa terdapat satu ilmu khusus yang membicarakan tentang bendera. Ilmu itu bernama vexillologi. Saya akan membahas tentang vexillologi di tulisan berikutnya saja.

Kembali ke bahasan utama: bendera Finlandia.

Orang Finlandia tidak menyebut bendera mereka "bendera Finlandia" karena itu bahasa Indonesia. Mereka menyebutnya "Suomen lippu" (anda tahu sendiri artinya). Selain itu, bendera Finlandia juga memiliki julukan "Siniristilippu" (berarti bendera salib biru), seperti kita menyebut bendera Indonesia sebagai Sang Saka Merah Putih.

Warna yang digunakan sebagai warna bendera terinspirasi dari kondisi geografis negara Finlandia. Warna biru melambangkan 168 ribu danau yang tersebar di seluruh negeri. Sementara warna putih merepresentasikan daratan yang tertutup salju hampir sepanjang tahun.

Selain bendera yang sering kita lihat, Finlandia memiliki beberapa jenis bendera lainnya. Bendera salib biru yang tampak di kartu pos di atas adalah bendera nasional yang digunakan oleh warga sipil dan kapal laut umum. Varian lainnya adalah bendera negara (state flag) yang menambahkan lambang negara, perisai merah dengan singa emas bermahkota, di tengah salib biru. Bendera negara dikibarkan di kantor-kantor pemerintahan.

Bendera Negara Finlandia dikibarkan di kantor senat. Foto oleh Kaihsu Tai (www.flagandmapcity.com)

Tentara Finlandia juga memiliki bendera tersendiri. Bendera tersebut sama dengan bendera negara hanya saja ujung bendera berbentuk ekor burung layang-layang (swallow-tailed flag). Satu lagi bentuk bendera Finlandia adalah bendera kepresidenan. Bentuknya sama dengan bendera tentara dengan tambahan Salib Kebebasan (Cross of Liberty) di pojok atas sisi kerekan (hoist side). Salib tersebut melambangkan Orde Salib Kebebasan (Order of the Cross of Liberty), salah satu dari tiga orde dalam sistem pemerintahan Finlandia, yang mana presiden berperan sebagai Grand Master orde tersebut.

Bendera kepresidenan Finlandia di Istana Presiden. Foto oleh Kaihsu Tai (www.wikizero.com)

Sedikit Sejarah

Di sini saya tidak ingin membahas tentang bentuk bendera negara Skandinavia yang serupa (topik untuk tulisan lain), melainkan sejarah tentang bendera Finlandia itu sendiri.

Jika dirunut berdasarkan penggunannya, bendera Finlandia adalah yang terakhir diresmikan sebagai bendera nasional negara Nordik setelah Norwegia, Denmark dan Swedia. Namun, kemunculan bendera yang diklaim sebagai "bendera Finlandia" sudah terjadi pada tahun 1848 bersamaan dengan lagu kebangsaan Finlandia, Maamme.

Desain salib biru pertama kali dipakai oleh klub kapal pesiar Nyland, yang berbasis di Helsinki, pada tahun 1861. Bendera tersebut memiliki kemiripan dengan bendera klub kapal pesiar lainnya di Saint Petersburg, Russia. Kemiripan bendera kapal Finlandia dengan Russia pada waktu itu mengakibatkan kejadian salah tangkap ketika perang Crimea (1850-an). Kapal dagang Finlandia ditangkap angkatan laut Inggris-Prancis karena mengibarkan bendera Saint George yang mirip bendera Bea Cukai Russia.

Memasuki abad 20, otoritas Russia mengkampanyekan "Russianisasi Finlandia". Mereka menambahkan bendera triwarna Russia di kanton (pojok atas sisi kerekan) bendera salib biru. Masyarakat Finlandia dengan tegas menolak bendera tersebut dan menyebutnya "orjalippu" (bendera budak).

Ketika Finlandia menyatakan kemerdekaannya dari Russia, diadakanlah kompetisi desain bendera nasional. Secara umum, desain yang terkumpul mayoritas berwarna merah-kuning (sesuai lambang negara Finlandia) atau biru-putih. Desain yang terpilih, yang kita kenal hari ini, adalah milik seniman Eero Snellman dan Bruno Tuukkanen.

Hukum tentang Bendera

Jika Indonesia memiliki UU No. 24 Tahun 2009 yang mengatur tentang bendera, Finlandia punya "Laki Suomen lipusta" (undang-undang bendera) yang diresmikan tahun 1978. UU ini mengatur segala sesuatu tentang bendera Finlandia, dari bentuk, warna sampai tata cara pengibaran dan penurunannya.

Geometri bendera Finlandia. Satu kotak mewakili satu unit luas. (Dokumen pribadi)

Rasio bendera Finlandia adalah 11:18 (lebar:panjang). Untuk bendera swallow-tailed, bendera lebih panjang satu unit dengan ekor sepanjang 5 unit. Salib biru di bendera memiliki lebar 3 unit dengan proporsi 4:3:4 untuk sisi vertikal dan 5:3:10 untuk sisi horizontal. Bendera direkomendasikan untuk dikibarkan pada tiang setinggi 6 kali tinggi bendera.

Bendera nasional digunakan oleh seluruh warga, organisasi dan daerah serta municipality (daerah setingkat kota) di Finlandia. Bendera negara dengan lambang negara hanya boleh dikibarkan di kantor pemerintahan nasional dan provinsi, kedutaan besar Finlandia dan dua katedral utama nasional: Evangelikal Lutheran dan Ortodoks.

Bendera tentara hanya dipergunakan oleh tentara dan kapal perang. Sementara bendera khusus presiden, bendera komando menteri pertahanan, panglima tentara dan panglima angkatan laut hanya boleh digunakan oleh pihak berwenang.

Sesuai UU, pengibaran bendera dilakukan pukul 8 pagi sampai matahari terbenam, paling lambat pukul 9 malam. Di hari kemerdekaan, bendera diturunkan pukul 8 malam walau matahari sudah tenggelam. Pengibaran bendera setengah tiang hanya boleh dikibarkan atas instruksi menteri dalam negeri.

Pada pertengahan musim panas yang dikenal dengan Midsummer, ketika kemiringan bumi sejajar dengan matahari (summer solstice), warga Finlandia merayakan hari bendera (flag day). Pada hari itu, seluruh warga mengibarkan bendera dari pukul 6 sore sehari sebelum Midsummer, dan menurunkannya pukul 9 malam keesokan harinya. Hal tersebut dilakukan untuk melambangkan matahari yang tidak tenggelam selama Midsummer berlangsung.

Peraturan lainnya tentang bendera Finlandia antara lain: dilarang mencoret bendera, dilarang menggunakannya secara tidak terhormat, dilarang menurunkannya tanpa izin pengibar, dilarang menggunakan bendera kepresidenan tanpa izin presiden, dilarang menambah simbol tambahan, serta dilarang menjual bendera yang tidak sesuai undang-undang. Pelanggaran terhadap peraturan ini merupakan tindak pidana dan dapat dikenai sanksi berupa denda.

Terdapat juga peraturan umum dalam menghormati bendera seperti: bendera tidak boleh kotor atau rusak, bendera tidak boleh menyentuh tanah, serta setelah dicuci, bendera harus dikeringkan dalam ruangan. Bila bendera sudah tidak terpakai, bendera tidak boleh dibuang di tempat sampah, dikubur atau dibuang ke laut melainkan harus dibakar atau dipotong kecil-kecil sebelum dibuang agar tidak berbentuk bendera lagi.

Salam vexillologi untuk para pecinta bendera!




Baca juga:
Valsartan Ditarik, Pasien Hipertensi Tak Perlu Khawatir
Kuliner dan Hasil Kerajinan Brand Lokal di Rest Area Jalan Tol
"Detroit Become Human", Moralitas Manusia dan Propaganda Media

Ini Tips dan Trik Menulis di Kompasiana via Mobile

$
0
0

Tips dan trik menulis di Kompasiana via mobile/ilustrasi: Kompasiana.com

Setelah melakukan beberapa penyesuaian, akhirnya Kompasiana meluncur dengan tampilan baru yang lebih fresh. Selain meningkatkan performa web, tampilan baru ini juga diharapkan dapat mempermudah pengguna untuk beraktivitas dan berinteraksi di Kompasiana. 

Berdasarkan hasil survei, saat ini warganet lebih dominan menggunakan mobile untuk mengakses segala macam situs media sosial, tak terkecuali juga Kompasiana. Tren saat ini Kompasianer lebih sering mengakses lewat smartphone.

Maka dari itu, kali ini kami sajikan Tutorial Kompasiana Mobile sebagai panduan terbaik saat Anda mengakses Kompasiana melalui perangkat smartphone atau tablet. Berikut tutorialnya untuk Anda:

LOG IN

Di versi terbaru fitur Log in SSO sudah terintegrasi dengan Kompas.com, jika Anda memiliki akun Kompas.com Anda juga sudah bisa gunakan untuk Log In di Kompasiana. Cara Log In kompasiana mobile sama dengan cara Anda log in pada website Kompasiana, Anda cukup klik icon Log in di sudut kanan atas (bergambar tanah panah masuk pintu) dan Anda akan diarahkan ke halaman sso.kompas.com masukkan alamat email dan password Kompasiana di dua kolom yang tersedia. 

Anda juga dapat log in melalui media sosial Facebook dan Akun Google dengan mengklik salah satu media sosial yang diinginkan. Yang paling penting, agar tidak terjadi kendala saat beraktivitas, sebaiknya Anda centang tanda "tetap masuk" sebelum Anda login.

Halaman login

Jika Anda belum memiiliki akun, sila daftar melalui tombol daftar di bawah tombol login.

Ingat, satu akun yang terdaftar ini juga terintegrasi dengan akun Kompas.com, jika Anda melanggar syarat dan ketentuan ataupun melontarkan komentar buruk di Kompas.com, dan akun Anda diblokir oleh tim Kompas.com, secara otomatis Anda juga tidak akan mengakses akun Kompasiana Anda.

PROFIL SAYA

Lalu berlanjut, Anda bisa klik foto profil Anda di bagian kanan atas lalu klik "profil saya". Pada menu ini akan ditampilkan profil pemilik akun.

Halaman profil

Pengunjung dapat melihat statistik tulisan, mulai dari tulisan yang menjadi Pilihan, Akun Utama, Jumlah Komentar, dan yang lainnya. Kemudian seperti layaknya media sosial, ditampilkan pula tanda verifikasi, nama profesi, serta jumlah Followers dan Following pemilik akun. 

Ada pula icon media sosial pemilik akun seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Google+. Kemudian pada bagian akhir terdapat tulisan-tulisan pengguna yang dapat diurutkan berdasarkan kategori, seperti berdasarkan rubrik, tahun, dan bulan.

***

TIPS & TRIK TULIS ARTIKEL

Kini berlanjut, kita akan memaparkan sedikit tips dan trik untuk menulis lewat mobile di Kompasiana terbaru. Langkah ini adalah cara yang biasa kita gunakan saat menulis artikel melalui smartphone, tentunya Kompasianer memiliki cara-cara sendiri tergantung kenyamanan masing-masing. Namun, kami akan paparkan cara kami.

Gunakan Aplikasi Notes.

Sebelum Anda menuliskan artikel di Kompasiana, ada baiknya jika Anda menuliskan draft terlebih dahulu melalui aplikasi pengolah kata yang tersedia di Playstore atau Appstore, cara dengan kata kunci "Notes", Anda akan mendapatkan beberapa pilihan aplikasi serupa yang Anda bisa gunakan untuk menuliskan draft layaknya program Ms. Word.

Mengapa kami sarankan untuk menggunakan aplikasi ketiga? Karena aplikasi ini beroperasi secara offline, jadi draft Anda akan aman di dalam sebuah data walaupun Anda tidak tersambung dengan internet. Terlalu riskan menuliskan langsung di Kompasiana, karena Kompasiana beroperasi secara online, apabila sambungan bermasalah otomatis draft Anda jika belum disimpan tidak akan terarsip di sistem.

Setelah draft Anda selesai, baru Anda bisa copy draft Anda di halaman tulis Anda, dan bisa melakukan kustomisasi setelah dipindahkan ke halaman tulis Kompasiana. 

Anda bisa mengakses halaman tulis melalui menu akun profil Anda terletak di sudut kanan atas. Pada menu tersebut kemudian klik "Tulis Artikel".

Untuk membuat postingan melalui Kompasiana Mobile, ada tiga cara, Anda bisa memulainya dengan mengklik kotak hijau di halaman utama, meng-klik menu "Tulis Artikel" di deretan icon foto profil, dan Anda juga bisa mengakses dari tombol "Nulis" yang berada di sisi kanan. Setelah menu tersebut diklik akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Halaman tulis

Gambar di atas dibagi menjadi tiga kolom dengan fungsi yang berbeda. Kolom pertama di bagian atas digunakan untuk menulis judul postingan. Kolom kedua di bagian tengah merupakan tempat Anda menulis konten atau postingan. Kemudian pada kolom terakhir adalah kolom tag atau label untuk tulisan.

Pada kolom posting tulisan terdapat berbagai fitur formatting yang dapat digunakan untuk membuat tulisan lebih rapi dan enak dibaca. Pada umumnya fitur tulis yang tersedia hampir sama seperti progam ketik lainnya, seperti bold, italic, underline, numbering, paragraf, dan yang lainnya.

Unggah Foto Berat? Pake Cara Ini

Kami mendapatkan laporan, tidak lagi sedikit. Mungkin sudah ratusan laporan yang masuk, karena mereka tidak dapat mengunggah hasil foto mereka di Kompasiana. Setelah kami telusuri, permasalahannya adalah ukuran foto yang terlalu besar, padahal Kompasiana membatasi foto yang diunggah maksimal hanya sebesar 2MB.

Biasanya karena tren kamera HP yang semakin baik, hasil fotonya pun juga memuat ukuran yang tidak kecil. Sila cek galeri foto yang Anda jepret dari kamera HP Anda, biasanya ukurannya sudah tidak lagi kecil. Maka dari itu, Kompasianer tidak akan bisa mengunggah foto karena ukuran yang dibatasi.

***

Trick!

Cara yang kami sarankan adalah kompres terlebih dahulu menggunakan aplikasi ketiga, sila cari di Playstore dan Appstore dengan kata kunci "Photo Editor" atau cara yang paling unik, kompres melalui Whatsapp, ini menurut kami paling praktis. Jika menggunakan aplikasi Anda cukup gunakan fitur "Compress/Reduction" atau apapun namanya, hingga foto berkurang ukurannya.

Cara yang kedua adalah melalui aplikasi Whatsapp, caranya cukup kirimkan foto Anda ke teman atau mau dikirim balik ke sendiri photo yang akan Anda gunakan. Karena secara otomatis Whatsapp mampu mengkompresi photo yang sudah Anda bagikan. Selanjutnya Anda bisa menggunakan photo terkompres yang sudah masuk ke galeri HP Anda.

***

Kemudian apabila Anda ingin memasukkan media gambar cukup klik icon insert picture seperti tampilan di bawah ini.

Unggah foto

Untuk memasukkan gambar, Anda bisa klik ikon pemandangan, lalu klik kotak bertuliskan Drop Image. Kemudian Anda akan diberi pilihan, apakah ingin memasukkan gambar langsung dari kamera atau melalui galeri. Klik foto atau gambar yang diingkan, kemudian gambar akan langsung terpasang di halaman tulis Anda. 

Satu hal yang perlu diingat, Kompasiana membatasi ukuran file foto atau gambar yang akan diunggah, yaitu sebesar 2MB. Bila file foto atau gambar Anda terlalu besar maka otomatis akan gagal diunggah.

Tahukah Anda? Jika Anda sudah pernah mengunggah foto sebelumnya, Anda bisa mengaksesnya kembali tanpa harus mengunggah ulang foto lagi.CaranyaAnda bisa menambahkan gambar dari stok gambar yang pernah Anda unggah sebelumnya di postingan Kompasiana. Caranya dengan mengklik icon Folder pada bagian atas kotak Drop Image, lalu pilih salah satu gambar yang diinginkan. Pada fitur ini hanya tersedia 10 foto atau gambar terbaru saja.

Jika tulisan Anda sudah siap untuk ditayangkan, maka Anda bisa langsung meng-klik tombol "Tayang". Namun, apabila posting yang Anda masukkan ingin disimpan di dalam folder draft, maka Anda bisa meng-klik tombol "Simpan". Tapi kami sarankan untuk selalu menekan tombol simpan setiap Anda beristirahat menulis untuk berjaga-jaga. Setelah itu tulisan Anda sudah tayang!

Demikian tips dan trik Posting di Kompasiana via Mobile, semoga dapat membantu Kompasianer untuk mengakses dan beraktivitas di Kompasiana.

Selamat Bereksplorasi, Kompasianer!

---

Lastboy Tahara x Kevinalegion
Content and Community Officer Kompasiana




Baca juga:
Pilih Mana, Pribadi Berkarakter atau Pribadi "Tempelan"?
Valsartan Ditarik, Pasien Hipertensi Tak Perlu Khawatir
Kuliner dan Hasil Kerajinan Brand Lokal di Rest Area Jalan Tol

Mengapa Saya Tidak Menikmati Film "Superhero" Kekinian?

$
0
0

Saat ini siapa yang tidak mengenal film-film Marvel, dari The Avangers, Captain America, hingga yang terbaru Ant-Man and The Wasp. Selain dari Marvel, ada juga DC Movies meskipun menurut beberapa orang tidak sesukses Marvel, namun dengan film seperti Batman vs Superman, Justice League, dan Wonder Woman tentu tetap menarik minat publik untuk menontonnya. 

Meskipun masih banyak juga film yang diangkat dari komik seperti Wanted, Kick-Ass, Watchmen, G.I Joe, atau bahkan serial The Walking Dead namun karena faktor popularitas, hanya Marvel dan DC yang menarik perhatian publik.

Saya adalah orang yang melalui masa kecil dengan tayangan film kartun, bacaan komik, serta permainan game, dan sebagian kecil dihabiskan untuk bermain di luar rumah. Saat itu film kartun Jepang mendominasi tayangan TV saat itu namun ada juga film kartun Amerika seperti X-Men, Spider-Man, dan Batman. 

Saat itu saya sering mengoleksi mainan, marchendise, komik-komik dari tokoh superhero tadi. Betapa saat itu saya memiliki fantasi untuk menjadi Spider-Man yang berayun di tengah kota, atau Batman yang bersembungi dibalik bayangan dan membasmi penjahat. Sesederhana itulah fantasi saya tentang superhero. 

Pada tahun 1997, saat saya masih SD, saya diajak paman saya untuk menonton film Batman & Robin, yah saat itu memang peraturan untuk nonton bioskop tidak terlalu ketat (meskipun sampai sekarang pun tidak ketat, bahkan anak SD pun bisa nonton film rating Dewasa dengan leluasa) sehingga saya bisa nonton film Batman, film superhero pertama yang saya tonton di bioskpo. 

Saat menonton saya merasa takjub dengan visualisasi Batman yang bisa disajikan real-action karena selama ini saya hanya menyaksikan dalam format film kartun atau komik, dan jelas saja saat itu film Batman&Robin adalah film terbaik menurut saya saat itu, meskipun pada akhirnya saya sadar bahwa film itu tidak sebagus yang saya bayangkan, yah wajar namanya juga anak kecil.

Source: IMDB

Setelah itu, saya selalu menyaksikan film-film Superhero di bioskop, seperti X-Men, Spider-Man, Daredevil, Fantastic Four, Batman Begins, dst. Meskipun saat itu film-film supergero terkesan "hit and miss" tapi siapa yang peduli, karena menurut saya film superhero intinya ada superhero, ada penjahat, mereka bertempur dengan seru, superhero menang. Sesederhana itu bayangan saya dengan film superhero, tidak peduli dengan alur cerita, akting, intinya bisa dinikmati.

Kemudian, muncullah Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Extended Universe (DCEU) dengan segala kecanggihan visual-effectnya sehingga adegan yang selama ini hanya dalam fantasi saya bisa tersajikan dengan nyata di layar bioskop, ditambah lagi kedua brand tersebut rutin mengeluarkan film tiap tahun, siapa sih yang tidak bahagia.

Namun, kesenangan saya menjadi terusik oleh sekumpulan orang yang mengaku "Geek", "Nerd", "Fanboy"atau apapun itu namanya. Karena dua brand MCU dan DCEU memiliki ciri khas tersendiri dan sayangnya para orang yang saya sebut tadi itu sering menghina atau mencela satu sama lain. Film DCEU sering dihina karena sok dark, Snyder-Cult, Fanboy Nolan, atau musuh Rotten Tomatoes, sedangkan MCU yang lebih sukses sering dihina karena hanya untuk konsumsi anak-anak. 

Sayangnya komentar dan asumsi ini tidak mencul sekali dua kali saja, atau saat film DCEU rilis,yang menurut saya paling sering menjadi korban bully. Dan jujur saya tidak menikmati hal seperti itu, mencoba menghindar pun sulit, karena hal ini selalu muncul di akun socmed, forum internet, WA grup, bahkan saat ketemu rekan saya. 

Mungkin saya yang terlalu naif, namun impian menyaksikan film-film superhero yang harus dirusak karena sekumpulan orang yang menurut saya sok-tau. Bagi saya mereka tidak mengetahui lepasnya "dahaga" menyaksikan film superhero, karena dahulu teknologi film tidak secanggih sekarang. 

Sekali lagi film superhero tidak perlu tone cerah atau gelap atau alur cerita yang punya plot hole banyak seperti "Martha scene". Karena menurut saya film superhero itu yah ada superhero, ada penjahat, dan mereka bertempur dengan seru. Itu saja. Dan segala bully atau caci-maki (bukan kritik berkualitas dari kritikus) itu merusak kenikmatan saya menyaksikan film-film superhero.

source: IMDB





Baca juga:
Menyoal Jargon Bahasa dalam Media Sosial
Saatnya Menyebarkan Energi Baik untuk Kehidupan!
Mengurai Perjalanan PSS Sleman Kini, Nanti dan Peluang Promosi ke Liga 1

Roti Bakar dalam Interpretasi Manfaat Sosial

$
0
0

Dokumentasi PribadiRoti bakar. Rata-rata kita pernah merasakannya. Makanan yang sering dijual di pinggir jalan pada malam hari ini, sesuatu banget. Karena ia merupakan hasil kombinasi dan reproduksi dari beberapa bahan melalui beberapa tahapan. 

Hasil dari proses itu menjadikan roti bakar tidak saja menjadi makanan dengan cita rasa asli rotinya, tetapi juga cita rasa lain yang memperkaya wujud dan rasanya.

Mirip seperti kehidupan seseorang. Pada awal kehadirannya di dunia ini, setiap orang sama sebagai "barang mentah" yang siap diolah dan diperkaya dengan berbagai cara. Teori "tabula rasa" menyatakan bahwa setiap manusia itu pada dasarnya mirip seperti kertas putih bersih yang kosong. Pengalaman dan pendidikan kemudian akan membuatnya berisi dan membentuk nilai yang melekat padanya.

Setiap manusia terlahir dalam keadaan sama. Sama-sama tidak membawa harta benda, sama-sama tidak mengetahui apa-apa. Belum pernah kita mendapati seorang bayi lahir sambil memegang rekening tabungan atau cek senilai milyaran rupiah. Atau seorang bayi lahir sambil memakai toga sebagai tanda lulus tahapan pendidikan sarjana.

Proses dan Poles

Barang kali proses peningkatan nilai manusia, mirip dengan proses mengolah bahan baku roti bakar. Ke dalam roti tersebut ditambahkan selai  coklat, kacang, keju atau stroberi untuk menciptakan wujud roti yang diinginkan pelanggan. Roti itu dibakar dan dibolak-balik untuk menciptakan perpaduan dan kematangan yang ideal sehingga mengeluarkan cita rasa baru.

Demikian juga dengan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha dan upaya memproses dan memoles mereka pun terjadi. Lewat jalur pendidikan formal, seorang anak manusia akan dimasukkan ke SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Menjelmalah ia menjadi sosok manusia dengan beberapa kelebihan dan nilai nalar intelektual yang diperoleh semasa proses tersebut.

Proses dan poles dalam rangka meningkatkan nilai seseorang, tidak berhenti di ranah dan lingkungan pendidikan. Proses tersebut masih terus berjalan seiring dengan waktu-waktu yang dilaluinya. Lingkungan keluarga, teman bermain, lingkungan kerja dan lingkungan sosial berkontribusi dalam menambah nilai seseorang.

Sintesis dan akumulasi dari semua proses itu menjadikan seseorang sebagai pribadi yang lengkap. Sebagai individu, dia bisa menjalani kehidupannya. Sebagai anggota masyarakat dia mampu eksis di sekitarnya. Dan sebagai makhluk Tuhan, dia menyadari kewajiban dan tanggung jawab terhadap Tuhannya.

Para Pengguna

Lalu siapa "pelanggan" seseorang yang membuatnya dibentuk sedemikian rupa melalui pendidikan dan proses pengalaman lainnya? Masyarakat tentunya sebagai "pelanggan" utamanya. Masyarakatlah yang akan menjadi "pemakai" seseorang setelah melalui tahapan yang dijalaninya.

Dalam teori sosial ada yang dinamakan dengan fungsionalisme. Teori ini menyatakan bahwa masyarakat akan terjaga integritasnya jika fungsi kelembagaan dan fungsi anggota masyarakatnya berjalan dengan baik. Ketika fungsi tersebut mengalami gangguan, maka ketertiban masyarakat menjadi terancam.

Seseorang akan mengambil peran dan fungsi di dalam masyarakat ini sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya. Kedua nilai tambahan itu diperoleh tentunya melalu tahapan proses dan polesan yang dilaluinya. Ada yang menjadi polisi, tentara, guru, pengusaha, dokter, pemuka agama, seniman, budayawan dan lain-lain.

Bukankah mereka semua merupakan para penjaga fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh masyarakat secara keseluruhan? Bukankah mereka bahu-membahu menjaga stabilitas dan integritas masyarakat sesuai dengan fungsinya masing-masing? Mereka semua bekerja sama memberikan kontribusi kepada masyarakat tempatnya berada.

Nilai dan Harga

Proses dan poles roti bakar akan menjadikan harga roti bakar tersebut meningkat melebihi harga dasar rotinya. Ini terjadi karena ada beberapa bahan tambahan yang memperkaya tampilan dan cita rasanya. Selain itu, harga tersebut naik karena roti bakar memberikan tambahan energi dan kepuasan kepada pelanggannya.

Begitu pula dengan seseorang yang berhasil melalui proses dan poles selama hidupnya. Nilanya kemudian bertambah dan akan dicari-cari oleh masyarakat untuk bisa berperan di dalamnya. Mereka menjadi pribadi-pribadi yang memberikan nilai tambah yang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk semuanya.

Jika roti bakar bernilai ketika dilengkapi dengan bahan-bahan tambahan dan cita rasa serta kegunaannya bagi yang mengonsumsinya, maka seseorang menjadi bernilai ketika ia memiliki kapasitas dan kapabilitas yang menjadi bagian dari kontribusinya terhadap masyarakat.

Roti bakar bernilai jika ia enak dan memberikan tambahan gizi bagi konsumennya. Seseorang bernilai jika ia bermanfaat bagi masyarakatnya. Barangkali inilah makna ungkapan "sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada sesamanya (masyarakat)".(*)




Baca juga:
Minim Informasi di Situs Asian Games, Pertanda Panitia Kurang Serius Promosi?
Menyoal Jargon Bahasa dalam Media Sosial
Saatnya Menyebarkan Energi Baik untuk Kehidupan!

Mengenal Vexillologi, Ilmu Tentang Bendera

$
0
0

Kartu pos NL-4150692 (https://www.postcrossing.com/postcards/NL-4150692)

Semenjak kecil, saya sangat terobsesi pada bendera. Saya sering menggambar dan mewarnai bendera berdasarkan gambar bendera yang ada di balik buku atlas. Sidang pembaca juga mungkin pernah mengalami masa ketika melakukan tebak-tebakan bendera negara bersama teman berbekal buku atlas. 

Orang yang suka dengan bendera, entah karena hobi atau sekedar mengagumi, disebut vexillofili. Nama tersebut diambil dari nama ilmu yang membahas tentang bendera, vexillologi. Tulisan saya sebelumnya tentang bendera Finlandia merupakan salah satu contoh pembahasan vexillologi. Orang yang menekuni bidang ilmu ini disebut vexillologis. Sedangkan orang yang mendesain bendera disebut vexillografer.

Sebelum menjadi disiplin tersendiri, vexillologi merupakan salah satu cabang dari studi heraldik. Studi heraldik sendiri adalah studi yang berfokus pada lambang-lambang kerajaan (heraldy) termasuk di dalamnya logo kerajaan dan unsur-unsurnya, tata cara penggunaannya dan bendera yang digunakan oleh kerajaan tertentu.

Kata vexillologi sendiri berasal dari bahasa latin vexillum yang berarti bendera dan logos (ilmu). Istilah tersebut diciptakan oleh peneliti asal Amerika Serikat yang mendalami tentang bendera, Whitney Smith, pada tahun 1957. Namun, publikasi tentang vexillologi baru terbit pada tahun 1959. Dalam publikasi tersebut, Smith menuliskan:

"Walaupun penggunaan bendera sudah dimulai sejak awal peradaban manusia, studi tentang penggunaannya dalam gaya yang lebih serius sangat baru diperkenalkan dan istilah untuk itu (vexillologi) ... belum pernah muncul dalam penerbitan apa pun sampai tahun 1959" (sumber)

Pada tahun 1961, Smith menerbitkan publikasi The Flag Bulletin. Selain itu, semasa hidupnya Smith juga menjadi pelopor Kongres Vexillologi Internasional pertama serta mendirikan Asosiasi Vexillologi Amerika Utara dan Federasi Internasional Asosiasi Vexillologi (Fédération internationale des associations vexillologiques/FIAV).

Contoh keterlibatan vexillologi dalam dunia keilmuan antara lain publikasi tentang latar belakang sosiologis, sejarah, desain dan aspek-aspek lainnya dalam bendera. Setiap dua tahun sekali, FIAV mengadakan Kongres Internasional Vexillologi (International Congress of Vexillology/ICV) yang diikuti oleh 55 asosiasi dan institusi vexillologi dari seluruh dunia.

Dasar-dasar Vexillologi

Untuk mempelajari vexillologi, kita harus mengetahui dahulu tentang vexillum (bendera). Bendera adalah selembar kain yang memiliki desain dan warna tertentu yang digunakan sebagai simbol, alat pemberi tanda (komunikasi), atau dekorasi. Penggunaan bendera sebagai alat komunikasi jamak digunakan ketika komunikasi elektronik terbatas (seperti komunikasi maritim dengan menggunakan semapur).

Dalam vexillologi, bendera memiliki beberapa elemen yang menentukan desain bendera. Elemen yang paling mudah dimengerti adalah panjang dan lebar bendera. Jika kita membagi bendera menjadi dua di sisi panjang, maka kita akan mendapat dua bagian. Bagian yang dekat dengan tiang disebut sisi kerekan (hoist side) sedangkan sisi yang lain disebut sisi kibar (fly side).

Separuh bagian atas dari sisi kerekan adalah kanton. Dalam beberapa bendera, kanton memiliki desain khusus seperti Union Jack di bendera Australia atau bulan sabit dan matahari di bendera Malaysia. Garis yang memisahkan antara dua warna atau membatasi pinggiran bendera disebut fimbriasi (seniman menyebutnya lis).

Jika bendera memiliki lambang negara, lambang negara tersebut disebut badge. Adapun jika bendera memuat simbol yang bukan lambang negara, simbol tersebut disebut charge. Charge biasanya berupa emblem (lambang yang bersifat heraldik seperti daun mapel di bendera Kanada).

Dari segi vexillografi, terdapat beberapa pola dasar bendera antara lain: garis pinggir (border, seperti di bendera Sri Lanka), kanton, caturruang (quadrisection, seperti bendera Panama), salib Yunani (bendera Swiss), salib simetris (bendera Inggris), salib Nordik (bendera Denmark), pale (pembagian bendera secara vertikal, seperti bendera Prancis), fess (membagi bendera secara horizontal, seperti bendera Jerman), garis miring (bendera Tanzania), chevron (bendera Republik Ceko), pall (bendera Afrika Selatan) dan saltir (bendera Skotlandia).

Istilah-istilah dalam vexillografi. (Dokumen pribadi)

Dalam mendiskripsikan bendera, para vexillologis menggunakan simbol khusus yang disebut Simbol Identifikasi Bendera International (International Flag Identification Symbols). Simbol ini diciptakan oleh Whitney Smith untuk mengidentifikasi penggunaan bendera. Simbol tersebut dapat dilihat di gambar di bawah ini:

Simbol Identifikasi Bendera Internasional. (Dokumen pribadi)

Dalam penggunaannya, suatu bendera dapat memiliki lebih dari satu kegunaan. Untuk itu, simbol identifikasinya pun terdiri dari baris-baris dengan lebih dari satu titik hitam. Sebagai contoh, bendera Indonesia digunakan untuk seluruh keperluan; baik itu sipil, negara, militer di darat maupun laut. Oleh karena itu, simbol identifikasi bendera Indonesia tampak seperti ini:

Simbol identifikasi bendera Indonesia. (Dokumen pribadi)

Selain simbol identifikasi, Vexillologi juga memiliki simbol yang menjelaskan bahwa suatu bendera bersifat de jure atau de facto, memiliki desain yang berbeda di kedua sisi (seperti bendera Paraguay), sisi kerekan ada di sebelah kanan (seperti bendera dengan aksara Arab), desain di sisi belakang sebangun dengan sisi depan (tidak dibalik), serta simbol yang menjelaskan tata cara pengibaran bendera secara vertikal (digantung).

Contoh simbol-simbol tersebut dapat dilihat di tabel di bawah ini:

Dokumen pribadi

Tertarik untuk mempelajari vexillologi? Kunjungi saja situs Flags of the World untuk mengetahui lebih dalam tentang setiap bendera yang pernah berkibar di muka bumi.




Baca juga:
Selayang Pandang Sistem Pendidikan di Jerman
Minim Informasi di Situs Asian Games, Pertanda Panitia Kurang Serius Promosi?
Menyoal Jargon Bahasa dalam Media Sosial
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live