Quantcast
Channel: Beyond Blogging - Kompasiana.com
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live

PAN Ajukan Cawapres untuk Prabowo, Bagaimana Sikap PKS?

$
0
0

Sumber gambar: KOMPAS.com | MOH NADLIR

Sejatinya tujuan dari partai politik antara lain untuk merebut dan memperoleh kekuasaan. Di negara demokrasi, kekuasaan itu diraih melalui perjuangan politik dengan mengikuti kontestasi perebutan kursi di lembaga lembaga legislatif maupun melalui pemilihan kepala daerah dan juga pemilihan presiden.

Semakin dekat waktu ke kontestasi demokrasi itu, suasana politik juga terasa semakin hangat. Di negeri kita ini, suasana politik yang memanas itu juga semakin terasa. Saling komentar dan saling menyahut di antara politisi terasa semakin menyemarakkan tahun politik ini.

Berkaitan dengan tahun politik 2019, sejumlah partai yaitu PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, dan PPP, telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi pada Pilpres 2019. Pada sisi lain, Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra telah menyatakan kesediaanya untuk maju juga pada kontestasi demokrasi itu. Kesediaan tersebut dinyatakan mantan Pangkostrad itu di Hambalang, 11 April 2018.

Parpol yang telah memberikan aba-aba akan mendukung Prabowo adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tetapi dukungan ini dibarengi syarat bahwa Prabowo harus memilih cawapresnya yang adalah satu dari sembilan nama kader partai PKS yang telah diajukan ke Prabowo/Gerindra. Sampai sekarang belum terdengar kabar siapa nama yang dipilih untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo. Dengan demikian sampai hari ini belum ada ikatan resmi antara Gerindra dengan PKS.

Selanjutnya dari beberapa pernyataan Amien Rais, ada kecenderungan PAN juga akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019.

Namun secara resmi sampai dengan sekarang calon presiden dari partai ini masih Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN sebagaimana telah diputuskan pada Rakernas PAN Mei 2017.

Jika akhirnya mendukung Prabowo, kemungkinan besar pada Rakernas PAN Mei mendatang, barulah partai yang didirikan oleh Amien Rais ini akan mengalihkan dukungannya dari Zulkifli Hasan ke Prabowo Subianto.

Tetapi kelihatannya masalah pengalihan dukungan itu bukan sesederhana yang dibayangkan. Detiknews (4/5/2018) memberitakan bahwa Sandiaga Uno (Ketua Tim Pemenangan Prabowo) mengatakan PAN telah menawarkan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Terhadap sikap PAN yang demikian, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid telah memberikan sindirannya.

Hidayat Nur Wahid mendengar argumentasi PAN yang menginginkan posisi cawapres itu dengan alur pikir bahwa perolehan suara PAN pada pemilu 2014 lebih tinggi dibandingkan suara PKS.

Mantan Ketua MPR itu mengatakan, "Kalau ada yang menyampaikan PAN kan suaranya lebih banyak dari PKS betul. Kursi PAN sekarang 48, PKS 40. Tapi kan pilpres bukan kali ini saja. 2014 waktu itu PKS kursinya 57, PAN 43, dan PKS ridho, legowo, agar PAN jadi cawapres," ujar Hidayat Nur Wahid di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat (4/5) sebagaimana dilansir dari KOMPAS.com.

Dari keterangan Sandiaga Uno dan juga dari sindiran Hidayat Nur Wahid itu kita memperoleh gambaran bahwa PAN juga menginginkan posisi cawapresnya Prabowo. Alasan yang dikemukakan antara lain tentang perolehan kursi di DPR.

Tetapi Hidayat Nur Wahid dengan gamblang telah menyatakan kalau ukuran perolehan suara di DPR yang digunakan pada 2014, suara PKS lebih tinggi dari PAN tetapi partainya legowo mendukung HattaRajasa Ketua Umum PAN berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, pernyataan Hidayat Nur Wahid itu dapat diubah dalam kalimat bebas. Dulu PKS tidak mempersoalkan besaran kursi PAN di DPR, lalu ketika PKS sekarang menginginkan posisi cawapres, mengapa dipersoalkan besaran suara PKS yang lebih kecil dari PAN.

Kita belum tahu bagaimana ujung "rebutan" kursi cawapres ini. Tetapi hal ini selalu mengingatkan kita, betapa kekuasaan itu manis dan selalu menggoda. Dalam bahasa idealisnya, berbagai pihak juga dapat mengatakan, karena dengan kekuasaan lah cita-cita perjuangan dapat diwujudkan.

Menarik mengamati siapakah nantinya yang akan jadi cawapresnya Prabowo.

Salam Demokrasi!




Baca juga:
Apa yang Perlu Diketahui oleh Kompasianer tentang Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur?
Yuk, Temui 11 Lokasi Wisata Seksi di Seputaran Kota Timika, Papua
Kisah si Pelempar Sepatu Bush yang Ingin Menjadi Anggota DPR

Usai Wisuda, Haruskah Langsung Berpikir Kerja?

$
0
0

Wisuda. Harus bagaimana memaknai wisuda?/Foto: Sepositif.comApakah sampean (Anda) masih ingat dengan apa yang sampean lakukan di waktu sehari setelah menjalani prosesi wisuda di kampus dulu? Apakah ingin menikmati "hari-hari merdeka" setelah berjuang alot menaklukkan dosen pembimbing dan juga penguji skripsi? 

Namanya menikmati tentu beda-beda caranya. Dari berwisata hingga sekadar tidur di rumah. Ataukah sampean sudah lansung "nge-gas" bikin lembar surat lamaran kerja beserta curriculum vitae sehingga bila sewaktu-waktu ada informasi lowongan pekerjaan sudah siap memasukkan lamaran kerja. Atau malah, sampean sudah merasakan dunia kerja bahkan sebelum diwisuda sehingga tidak ada kehidupan yang berbeda antara masa sebelum atau sesudah wisuda?

Minggu kemarin, saya bersama istri dan anak-anak mendampingi keponakan yang diwisuda menjadi sarjana pendidikan. Dari informasi yang saya terima, total ada kurang lebih 500 peserta yang diwisuda di prosesi wisuda ke XXI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini. Tapi, bukan itu yang menarik buat saya. 

Pandangan saya terhampar pada pedagang bunga-bunga yang berjajar (jadi inget wisuda zaman dulu, inget kampus, inget mantan eh...). Bedanya, kalau zaman saya di-wisuda pas awal 2005 dulu, bunga mawar yang dijual dikemas apa adanya. Kini, bunga dijual sepaket dengan boneka doraemon, minnions, hingga princess elsa dari fil frozen.  

Ah ya, suasana yang juga berbeda dengan masa lalu, kini tidak banyak tukang foto yang berseliweran menawarkan jasa foto wisuda bareng keluarga dengan latar belakang buku-buku yang tertata rapi. Sebab, dari mereka yang diwisuda, banyak yang membawa "tukang foto pribadi" alias cukup difoto anggota keluarga dengan smartphone kamera.

                                                                                                                                                   *****

Balik lagi ke pertanyaan di paragraf awal, usai prosesi wisuda selesai, usai foto-foto, lantas mengantar keponakan kembali ke rumahnya, diskusi seru itu pun dimulai di rumah. Kepada saya dan istri, orangtua dari keponakan pun mulai curhat tentang masa depan putrinya itu. 

Tentang keinginan untuk segera bekerja, tentang peluang menjadi guru di sekolah yang baru dibangun, tentang adanya tawaran dari teman untuk memasukkan lamaran ke sebuah perusahaan, hingga tentang kebiasaan menghabiskan waktu di tempat tidur selama menunggu proses wisuda.

Sebagai orang yang diminta saran, saya sekadar memberi masukan agar menikmati dulu periode pasca wisuda. Ambil jeda beberapa hari, sembari tetap melakukan rutinitas yang selama ini dilakukan sambil membuka pintu dan pikiran. Bangun koneksi dengan kawan-kawan. Dan, juga tidak ada salahnya menyiapkan surat lamaran pekerjaan dan membuat profil diri untuk persiapan (bila ingin bekerja kantoran atau di perusahaan.

Sebenarnya, keponakan saya ini mulai bisa mandiri dan menghidupi dirinya sendiri dengan menjalani passion hidupnya, yakni mengajar. Dia mulai mengajar anak-anak SD di Balai Desa, dua kali dalam sepekan. Dia juga mengajar di tempat bimbingan belajar. Memang, pemasukan yang dia terima belum bisa dibilang banyak. Namun, apa sih yang lebih keren selain menjalani passion dan mendapat pemsukan (duit).

Nah, itu yang coba saya garis bawahi. Bahwa, seusai wisuda, tentu saja semua akan berpikir bagaimana memaknai wisuda itu. Banyak yang bilang wisuda itu bukan akhir, tetapi awal dari periode yang lebih berat. Banyak orang yang juga cenderung memaknainya dengan mencari pekerjaan, melamar pekerjaan yang tentunya bergaji layak.

Namun, yang jauh lebih penting dari itu, ambillah jeda terlebih dulu. Susun "srategi perangmu". Tulis daftar passionmu, kelebihanmu dan coba maksimalkan itu. Terlebih, di era kekinian, ada banyak orang yang tidak lagi memilih untuk bekerja di kantor/perusahaan. Ada banyak orang dengan skill di bidang tertentu (yang awalnya biasa lantas terus berproses sehingga kemudian menonjol) yang lebih suka bekerja tanpa batasan ruang dan jam kerja atau bahkan tidak perlu repot memasukkan lamaran pekerjaan.

Yang perlu disadari, bekerja itu tidak melulu dimaknai dengan berangkat ke kantor di hari-hari kerja. Bekerja juga tidak selalu dimaknai berangkat pagi pulang sore/malam. Meski, banyak orang yang terlanjur memaknai "bekerja" sebagai rutinitas yang begitu sehingga mereka yang tidak melakoni rutinitas itu seolah-olah dianggap tidak bekerja. 

Saya juga pernah melalui fase-fase rutin auto seperti itu. Lantas, saya menemukan dan menjalani fase baru. Bahwa, bekerja bukan melulu tentang tempat kerja dan jam kerja yang kaku.

Karena, bekerja itu soal rasa. Ia bukan tentang duit saja. Ada yang jauh lebih bermakna. Sebab, kalau hanya soal duit, bila kau punya kemampuan yang dicari banyak orang, bila kau punya sikap yang disukai banyak orang, Insya Alla duit yang akan menghampirimu.

Ah ya, kepada keponakan saya dan juga anak-anak muda yang baru saja diwisuda, mari belajar dari situasi yang dihadapi pelatih sepak bola yang baru saja memenangkan pertandingan penting dan akan menghadapi pertandingan yang jauh lebih penting dan bahkan lebih berat. 

Saya memang antusias membaca komentar dari pelatih-pelatih yang kerapkali menghadapi situasi seperti ini. Dan, kalimat yang saya sukai dari mereka diantaranya begini. 

"Untuk saat ini, kami ingin menikmati kemenangan hebat ini bersama para fans. Baru, kami akan mengevaluasi dan berpikir bagaimana cara menghadapi pertandingan penting pekan depan". 

Salam.




Baca juga:
Pendidikan Tinggi dan "Knowledge Container"
Sudah Mengenal Lebih Dekat Bank Ganesha? Buktikan di Sini!
Mengenal Kepribadian Manusia melalui Serial Spongebob Squarepants

Dua Murid Guru Zen dan Gadis Berbaju Tersingkap

$
0
0

(sumber: koningaap.nl)

AKU INGIN mengisahkan kepadamu sebuah riwayat, sebagaimana orang-orang dulu turun-temurun mengisahkannya. Aku tidak yakin kamu akan menyukainya. Tak apa. Alangkah naif apabila cerita saja harus kita tumpukan pada keyakinan. Jadi santailah. Masuklah ke kamarmu atau ke kakusmu atau ke tempat mana saja di dekatmu yang bisa membuatmu sejenak bebas dari usikan orang.

Jika kamu sudah siap, bacalah dengan suara nyaring seperti saat kamu masih di sekolah menengah dan Kepala Sekolah membacakan teks Pancasila. Atau cukup di dalam hati biar hatimu sempat bercakap-cakap denganmu.

Bukankah kamu belakangan ini jarang mengobrol dengan dirimu sendiri? Bukankah beberapa hari ini kamu direpotkan bagaimana kata orang atau apa kata orang atau yang serupa dengan itu? Maaf, aku terlalu sok tahu atas apa yang kamu alami. Padahal itu pengalamanku sendiri.

Baiklah. Sudah waktunya kamu tahu kisah turun-temurun ini.

***

DUA MURID Guru Zen sedang melakukan perjalanan. Bukan perjalanan biasa, melainkan praktik langsung atas pelajaran yang telah mereka terima dari Sang Guru.

Murid Kesatu berbadan kecil berkulit kekuningan. Murid Kedua berbadan tinggi tegap berkulit agak kecokelatan. Murid Kesatu bersuara lembut. Bila ia bicara seolah-olah seluruh isi alam takzim mendengarnya. Murid Kedua bersuara keras. Bila ia berbicara seolah-olah seluruh isi alam patuh menyimaknya. Sepanjang perjalanan mereka bahu-membahu, tolong-menolong, dan ingat-mengingatkan.

Setelah berbulan-bulan melaksanakan amanat yang diemban, mereka berencana pulang ke pertapaan Sang Guru Zen. Sebut saja Laporan Perjalanan. Tentu bukan perjalanan yang mudah dan menyenangkan, tetapi kegembiraan bakal bertemu guru tercinta menggelimuni dada. Gunung dan lembah mereka lalui dengan riang. Hutan gelap mereka lewati begitu gembira.

Hingga mereka tiba di sebuah desa yang baru saja dilanda banjir. Rumah-rumah dan pohon-pohon bertumbangan. Mayat-mayat bergelimpangan. Air yang mulai surut setinggi mata kaki penuh lumpur. Kedua murid Sang Guru Zen itu tidak surut. Mereka terus melangkah, meski kaki berat diayunkan.

Lalu mereka mendengar teriakan, seperti suara seseorang yang meminta pertolongan. Meskipun pandangan keduanya terhalang, suara itu lamat-lamat terdengar. Mereka bergegas dan terkesiap melihat seorang gadis, dengan pakaian penuh noda lumpur tersingkap di beberapa bagian, berdiri dengan muka pucat pasi.

Murid Kesatu mengucek-ngucek matanya. "Ajaib, masih ada yang selamat."

"Mustahil," sanggah Murid Kedua, "pasti halusinasi."

"Apa pun namanya, kita harus menolong gadis itu."

"Tunggu dulu!"

"Kenapa?"

"Tidak mungkin kita menolongnya. Lihat pakaiannya yang acak-acakan. Itu bisa memantik berahi. Itu melanggar ajaran guru. Lagi pula, tidak mungkin kita gendong atau bopong tubuhnya," kata Murid Kedua pelan.

"Tidak perlu kita bopong tubuhnya sepanjang perjalanan."

"Lantas?"

"Cukup sampai ke kaki bukit itu," kata Murid Kesatu sambil menunjuk bukit di depan mereka. "Di balik bukit ada perkampungan. Kita tinggal mengabarkan kepada penduduk kampung, bahwa di desa sebelah ada korban banjir yang selamat. Mudah, kan?"

"Tidak!"

"Apa lagi?"

"Aku tidak mau melanggar ajaran Guru. Selama ini kita berjuang mati-matian mengamalkan segala perintah dan menjauhi semua larangan. Lantas karena seorang gadis semuanya jadi tak berarti? Tidak mungkin!"

Murid Kesatu geleng-geleng kepala. Kemudian ia melangkah ke arah Sang Gadis. Menyapanya dengan lembut, menenangkan hatinya, lalu meminta maaf karena harus menggendongnya. Sang Gadis mengiya dan segera bergelayut ke tubuh Murid Kesatu. Murid Kedua memejamkan mata. Sepanjang jalan mulutnya komat-kamit memohonkan ampun bagi kesalahan saudara seperguruannya.

Setelah susah payah melewati kubangan lumpur sejauh 70 meter, mereka tiba di kaki bukit. Si Gadis turun dari gendongan. Sinar matanya menyiratkan ucapan terima kasih yang sangat tulus. Murid Kesatu dan Murid Kedua pun melanjutkan perjalanan.

***

HINGGA AKHIRNYA mereka tiba di perkampungan di balik bukit. Lantas menyampaikan kepada penduduk kampung ihwal gadis yang mereka selamatkan, lalu mereka teruskan perjalanan. Karena hari mulai gelap, mereka sepakat istirahat.

"Bertobatlah, Saudaraku!" kata Murid Kedua.

"Apa kesalahanku?"

"Perbuatan maksiat!"

"Maksiat apa?"

"Menggendong gadis berpakaian acak-acakan!"

Murid Kesatu tersenyum lembut. "Aku menggendong gadis itu cuma sejauh 70 meter. Kamu menggendongnya dalam pikiranmu sepanjang tujuh kilometer. Siapa sebetulnya yang mesti bertobat?"

Murid kedua terdiam.

***

BEGITULAH. Aku sudah menceritakannya kepadamu. Tidak, aku tidak akan menanyakan apakah kamu menyukainya atau tidak. Aku juga tidak akan menyatakan apa-apa terkait selubung makna yang menyungkupi riwayat tadi. Aku bahkan tidak akan memintamu untuk mencari dan merenungkan maknanya. Sebab meski telah kuceritakan berkali-kali dengan versi berbeda-beda, aku belum utuh memaknai riwayat tersebut. Maknanya kutemukan, namun praktiknya belum sempurna.

Sesekali aku masih berlaku lalim dalam pikiran. Andaikan kuminta kamu memaknai dan mempraktikkan maknanya, berarti aku berlaku lalim kepadamu. Jadi, biarlah cerita itu sampai di hatimu saja.

Kandangrindu, 2018




Baca juga:
Tujuh Makanan Ini yang Bikin Selalu Kangen Malang
Pendidikan Tinggi dan "Knowledge Container"
Sudah Mengenal Lebih Dekat Bank Ganesha? Buktikan di Sini!

Pentingnya Mengenal Pasangan Sebelum Memutuskan Menikah dalam Film "Mr & Mrs Smith"

$
0
0

John dan Jane dalam film Mr & Mrs Smith | Foto: Spotern.com

Berlakon sebagai John dan Jane Smith dalam film Mr & Mrs Smith, Brad Pitt dan Angelina Jolie berhasil membuat kagum penonton dengan berbagai aksi. Mulai dari romantis, konyol, lucu, tegang hingga mendebarkan.

Di balik berbagai aksi memukau, ada yang menarik yang disampaikan oleh Doug Liman selaku Director film Mr  & Mrs Smith untuk seluruh pasangan muda yang belum memiliki pasangan atau mereka yang sudah memiliki pasangan dan telah berencana untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Dalam kehidupan nyata, ada banyak kasus pasangan yang menikah hanya karena dijodohkan orangtua, ada pula yang memutuskan menikah dengan alasan "sudah terlalu tua untuk memilih", ada pula yang memutuskan untuk melangsungkan pernikahan meski belum benar-benar saling mengenal satu dengan yang lainnya sehingga rumah tangga terbangun di atas dasar saling tidak mengenal karakter satu dengan yang lainnya.

Mungkin akan terkesan lucu, ketika seseorang yang belum menikah membahas jauh tentang sebuah pernikahan yang sama sekali belum dihidupi. Sebagai seseorang yang belum melangkah ke sana, saya pikir tak salah jika saya melihat dari ragam persoalan rumah tangga mereka yang telah dibangun lebih dahulu untuk kemudian menjadi pembelajaran bagi saya agar tak terjebak dalam kasus yang sama. Dapat dikatakan sebagai warning kepada diri sendiri.

Penggambaran pernikahan yang hanya mengenal sepintas tampak jelas dalam film Mr & Mrs Smith.

Wajah yang rupawan, memiliki karakter dan prinsip hidup yang kuat, dibarengi pula dengan otak yang cerdas, wajar jika seorang pria akan dengan mudah takluk pada wanita seperti ini.

Sama halnya dengan Mr. Smith yang diperankan oleh Brad Pitt, wanita cerdas itu mampu menaklukkan hatinya dalam waktu yang terbilang singkat hingga akhirnya pernikahan pun terjadi. Tanpa sepengetahuannya, pernikahan tersebut telah direncakanan dan memang dirinya adalah target yang tengah diincar.

Dibalik wajah yang rupawan dan otak cerdas seorang pendamping, ternyata seorang suami membutuhkan sosok wanita yang juga mampu menyajikan hidangan untuk dikonsumsi keluarga saat makan malam. Angelina Jolie yang memerankan Jane Smith gagal di sana. Meski sang suami terus menunjukkan ketertarikan pada "indahnya" sajian yang terhidang di meja makan, namun tentang rasa masakan, makanan tersebut tergolong buruk. Hal di atas menunjukkan satu dari sekian keburukan istri mulai terkuak.

Waktu berlalu, kehidupan dalam rumah tangga tak bisa berjalan sebagaimana harusnya karena masing-masing memiliki rahasia yang tak saling diungkapkan. Rahasia yang apabila terbongkar -- termasuk pada pasangannya masing-masing -- akan membahayakan dirinya.

Hingga satu kasus muncul untuk segera dibereskan oleh keduanya yang tanpa diketahui, masing-masing harus saling membunuh.

Benar pula apa yang disampaikan oleh para orang tua, bahwa cinta akan tumbuh dengan sendirinya jika terus hidup bersama. Meski sudah saling mengetahui bahwa buronan yang selama ini diincar adalah pasangannya, pada kenyataannya, John dan Jane tidak mampu melakukan hal tersebut.

Pernikahan yang pada awalnya tidak dilandasi oleh cinta berujung pada rasa yang selama ini telah tumbuh meski keduanya hampir saja terlambat untuk menyadarinya. Beruntung keduanya tidak saling menghabisi lebih dahulu. 

Well, terlepas dari setiap rencana indah yang sudah dikemas untuk segera dilakukan, atau bagi kamu yang masih dalam tahap pencarian, berkaca dari orangtua saya, pernikahan adalah satu untuk selamanya. Tidak akan terganti, tidak akan terpisahkan kecuali oleh maut.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan ke pernikahan, akan jauh lebih baik jika mengenali terlebih dahulu siapa calon pasangan, latar belakang kehidupannya dan keluarga, pendidikan, juga karakter. Atau meniru ungkapan tren orang tua tentang pasangan "cari tahu bibit, bebet dan bobotnya".

Akan sangat lucu jika dikemudian hari, 6 tahun usai pernikahan berlangsung terungkap kebenaran bahwa orang tua yang mengusung mempelai wanita ke depan altar adalah orang lain yang berpura-pura sebagai orang tuanya agar drama dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang tersaji dalam film Mr & Mrs Smith.

Cinta boleh, bodoh jangan!

Selamat berakhir pekan dengan mereka yang tersayang!




Baca juga:
Pak Jokowi, Tulislah Buku tentang Kalajengking
Tujuh Makanan Ini yang Bikin Selalu Kangen Malang
Pendidikan Tinggi dan "Knowledge Container"

[Blog Competition] Alam Sutera, Hunian Ideal Penunjang Gaya Hidup Sehat

$
0
0

Kompasiana Blog Competition bersama Alam Sutera

Memiliki hunian adalah impian setiap keluarga. Hunian yang memiliki lingkungan sehat dan asri, terhubung dengan teknologi, fasilitas lengkap, merupakan hunian yang ideal bagi keluarga.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Alam Sutera menyediakan berbagai hunian ideal mulai dari landed house hingga apartemen. Selain itu, Alam Sutera juga menyediakan fasilitas penunjang seperti Downtown Lake, Bus Sutreraloop, aplikasi e-Town, dan berbagai fasilitas kesehatan, olahraga, serta pendidikan.

Nah Kompasianer, tertarik dengan hunian ideal di Alam Sutera? Yuk tulis ulasan berbagai hunian di Alam Sutera yang dapat menunjang gaya hidup sehatmu dalam Kompasiana Blog Competition bersama Alam Sutera. Sebelum itu, yuk simak keterangan lebih rincinya di sini:

SYARAT & KETENTUAN

  1. Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di Kompasiana.com
  2. Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain)
  3. Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana.

MEKANISME

  1. Tema: Alam Sutera,Hunian Ideal Penunjang Gaya Hidup Sehat
  2. Tulisan mengenai ulasan produk hunian di Alam Sutera dan berbagai fasilitas penunjang. Bahan tulisan dapat diperoleh dari link ini atau sumber lain.
  3. Periode: 19 April - 18 Mei 2018
  4. Tulisan tidak lebih dari 1500 kata
  5. Peserta wajib mencantumkan label alamsuterahealthyliving dalam setiap tulisan
  1. Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba tidak bisa diikutkan lomba.
  2. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
  3. Pemenang akan diumumkan setelah 14 hari kerja periode lomba usai.

HADIAH

10 artikel terbaik akan mendapatkan uang tunai @ Rp 1.000.000

Ayo segera kirimkan karya tulis terbaik Anda dan menangkan hadiahnya! Untuk mengetahui event Kompasiana lainnya, silakan kunjungi halaman ini. (DIN)




Baca juga:
Yuk Ikutan #KPKGerebek (32), Icip-icip Kuliner di XploRasa 2018 Summarecon Mal Serpong
Pak Jokowi, Tulislah Buku tentang Kalajengking
Tujuh Makanan Ini yang Bikin Selalu Kangen Malang

Tidak Ada Senyum dan Tawa di Panmunjom

$
0
0

Gedung Utama di Panmunjom di sisi Korsel (Dokumentasi Pribadi)

Panmunjom sedang menjadi bahan pembicaraan akhir-akhir ini.

Pada tanggal 27 April 2018 yang lalu, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in bertemu di Panmunjom, daerah demarkasi yang berjarak 52 km dari Seoul. Kabarnya juga, Panmunjom menjadi kandidat untuk tempat pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un.

Dengan kedatangan Kim Jong-un dan berjalan melangkahi garis demarkasi di Panmunjom, dia akan dicatat dalam sejarah sebagai pemimpin tertinggi Korut yang pertama kali menginjakkan kakinya di Korsel. Kita bisa melihat bagaimana kedua pemimpin tersebut tersenyum lebar dan berjabat tangan di perbatasan, penuh tawa dan bahkan kemudian bergandengan tangan ketika berjalan di sekitar area. Mereka sempat juga berbicara empat mata di bangku yang tersedia disana.

Panmunjom adalah daerah demarkasi militer, dan karena secara teknis perang antara Korut dan Korsel belum berakhir sampai saat ini, maka suasananya juga mencekam di sana.

Saya pernah mengunjungi Panmunjom beberapa tahun yang lalu, dan situasinya sangat berlainan dengan situasi yang terlihat di media waktu dua pemimpin Korea itu bertemu di sana. Panmunjom sebagai daerah demarkasi militer, suasananya tegang dan kalau boleh dikatakan, suasananya amat sangat tegang waktu saya mengunjunginya. Boro-boro bisa tertawa lebar seperti tawa Kim Jong-un dan Moon Jae-in ketika bertemu. Senyum saja tidak ada.

Pemandangan daerah Korut dari sisi Korsel di Panmunjom (Dokumentasi Pribadi)

Untuk mengunjungi Panmunjom kita harus ikut dalam suatu tur, karena tidak bisa kesana sendirian (pribadi). Tidak sulit untuk menemukan tur yang menawarkan paket kunjungan ke Panmunjom di Seoul, dan saya juga memesan tiket turnya langsung disana. Sebenarnya kita juga bisa memesan tiket tur melalui website

Namun karena terkadang dengan berbagai alasan Panmunjom bisa saja tiba-tiba ditutup untuk kunjungan umum (ingat, Panmunjom adalah demarkasi militer), maka sebaiknya memesan tur ketika kita sudah di berada di Korea. Sehingga pihak penyedia tur (atau kita) mudah memastikan di hari sebelum tur bahwa tidak ada penundaan rencana kunjungan.

Perjalanan dari Seoul ke Panmunjom memakan waktu kira-kira satu jam. Di perjalanan, pemandu tur memberikan penjelasan tentang sejarah Panmunjom dan beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kita disana. Sebagai catatan, pakaian adalah hal penting pertama yang perlu diperhatikan. Karena jika tidak mentaati peraturan, kita tidak diperbolehkan ikut tur (bahkan tidak bisa naik ke bius tur yang akan membawa kita ke sana). Celana jins, jaket kulit, celana pendek, baju/celana bercorak militer, baju tanpa lengan, rok mini dan sebagainya tidak diperbolehkan untuk dipakai peserta tur.

Perjalanan bus terasa nyaman, karena selain busnya besar dan ber-AC, ada juga karaoke, sehingga kalau ada yang mau nyanyi juga bisa. Semua orang bergembira dan sesekali tertawa riuh berbincang dengan rekan sebangkunya. Sewaktu saya ikut tur, pemandu menggunakan Bahasa Jepang dan Inggris, karena dalam tur yang saya ikuti, 80 persen adalah orang Jepang. Sisanya adalah warga dari negara lain, termasuk saya sebagai orang Indonesia.

Namun, bus yang suasananya riuh rendah ini kemudian berubah drastis ketika bus memasuki Zona Bebas Militer (Demilitarized Zone), yaitu daerah sekitar 2 km dari garis gencatan senjata yang biasa disebut garis 38th Parallel North. Suasana bus menjadi sunyi dan agak tegang. Sejak memasuki daerah ini, semua peralatan hiburan dimatikan. Kita tidak boleh melakukan sesuatu yang mencurigakan, misalnya menunjuk dengan jari ke suatu arah, atau mengeluarkan sesuatu dari tas dan lainnya. 

Kemudian di gate pertama, tentara Korea masuk ke dalam bus untuk memeriksa penumpang, untuk memastikan bahwa para wisatawan menaati peraturan pakaian. Tentu saja wajah para peserta tur saat ini terlihat tegang, karena mungkin beberapa orang baru pertama kali melihat tentara (sungguhan) dari jarak dekat, apalagi tentaranya dari negara lain.

Bis JSA yang membawa kita ke area garis demarkasi (Dokumentasi Pribadi)

Kemudian di gate yang kedua, tentara dari United Nation (PBB) masuk ke dalam bus untuk memeriksa wisatawan sekali lagi. Setelah semua beres, peserta dipersilahkan turun dan masuk ke dalam gedung visitor centre  di dekatnya untuk melakukan prosedur administrasi. 

Kami kemudian di "ceramahi" lagi dengan peraturan yang harus ditaati selama berkunjung, misalnya tidak boleh mengambil foto kecuali sudah diperintahkan, tidak boleh mengeluarkan benda (apapun itu) dari dalam baju maupun kantong celana, harus berjalan berjejer 2 baris, tidak boleh bercakap-cakap yang isinya menjelek-jelekkan Korut, tidak boleh melakukan gerakan secara tiba-tiba dan lainnya. Pokoknya, ada banyak aturan lagi, yang saya sudah agak lupa.

Surat pernyataan yang menyatakan bahwa kita sendiri yang bertanggungjawab akan segala sesuatu yang terjadi (www.mairu-michi.com)

Dan terakhir, lalu ini juga yang membuat kami peserta tur bahkan mengeluarkan keringat dingin adalah, kita diminta untuk menandatangani surat pernyataan bahwa apapun yang terjadi disana nanti (bahkan kalau kita mati tertembak pun) adalah menjadi tanggung jawab kita pribadi. Kalau kita tidak menandatangani ini, maka kita tidak diperkenankan untuk masuk ke lokasi. 

Secara "terpaksa" kemudian saya (kita) menandatanganinya, karena kalau tidak ya uang yang telah kita bayarkan untuk ikutan tur (yang tidak murah juga) tentunya akan menjadi sia-sia. Di sini kita juga diberikan kartu tanda "tamu" yang harus dipasang selama berada di area ini, karena status kita disana adalah sebagai tamu dari tentara PBB.

Pemandangan di sekitar garis demarkasi dan Panmungak Hall di utara (Dokumentasi Pribadi)

Dari sini kita pindah naik bus yang disediakan oleh UN untuk sampai ke area garis demarkasi. Dalam perjalanan, di sebelah kanan dan kiri jalan, banyak tentara yang sedang melalukan latihan militer. Tentunya ini juga menambah ketegangan peserta tur. Beberapa saat kemudian sampailah bus di area utama di mana tentara dari dua Korea berhadap-hadapan langsung yaitu daerah yang disebut Joint Security Area (JSA). 

Di sekitar garis demarkasi di area JSA, tentara dari masing-masing negara terlihat sigap sambil memandang lurus satu sama lain. Tentara Korsel yang berdiri dekat dengan garis demarkasi bahkan tidak bergerak sedikitpun. Yang menarik, ada dua prajurit Korsel yang menyembunyikan setengah badannya di gedung bercat biru yang dibangun diatas garis demarkasi.

Sampai disini kemudian kita dibawa ke gedung utama dan ada penayangan sejarah Panmunjom selama 30 menit. Setelah itu ada penjelasan lagi tentang apa yang tidak boleh dilakukan selama kita di sana. Kemudian tibalah saatnya kita keluar dan kita diharuskan berjalan dengan membentuk dua barisan (seperti yang bisa kita lihat di foto pada awal tulisan).

Di luar kita bisa langsung melihat 3 gedung biru, yang dibangun diatas garis demarkasi. Tentara Korsel terlihat bersiaga disana. Jauh di depannya di seberang daerah demarkasi di area Korut, terlihat gedung megah dengan tiga lantai yang disebut gedung Panmungak Hall. Ada beberapa tentara Korut yang terlihat juga disana. Kemudian, kita naik ke anjungan yang agak tinggi dilantai atas gedung. Dari sini kita bisa melihat garis demarkasi, dan juga pemandangan Korut, dimana banyak bukitnya yang kelihatan agak tandus.

Sungai Imjin yang tampak angker karena mendung (Dokumentasi Pribadi)

Kita juga bisa melihat sungai Imjin, yang menyimpan banyak sejarah, yaitu selain menjadi lokasi perang dua kali, sering juga digunakan sebagai sarana bagi orang yang ingin melarikan diri dari Korut ke Korsel. Suasana sungai Imjin juga terlihat angker hari itu, mungkin karena awan yang tebal menghiasi langit disekitar JSA saat saya berkunjung kesana.

Orang-orang juga terlihat sangat tegang, karena mereka tidak bebas untuk melakukan gerak-gerik karena memang sudah diperingatkan untuk tidak berperilaku yang bisa mengundang kecurigaan tentara Korut di seberang. Saat pemandu mempersilakan peserta tur untuk mengambil foto, maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu (dengan menggunakan smartphone).  

Setelah itu kami masuk ke gedung biru yang berada persis ditengah garis demarkasi. Waktu kunjungan di situ dibatasi hanya kurang lebih 5 sampai 10 menit. Di tempat ini dahulu diadakan perundingan antara Korut dan Korsel. Suasana di dalam juga tegang, karena tentara Korut terkadang melihat suasana kedalam gedung dari lokasi mereka. Kita juga sudah diingatkan untuk tidak berbicara dengan tentara Korut yang "mengintai" itu, atau melakukan gerakan apapun terhadap mereka.

Hanya ada satu meja dan beberapa kursi kayu tua di dalam gedung. Ada juga panel yang berisi keterangan tentang daerah Panmunjom. Selain itu, tidak ada hiasan yang berarti, baik yang menempel di dinding ataupun yang dipajang disana. Karena gedung ini terletak persis diatas garis demarkasi, maka disini kita juga bisa masuk ke daerah Korut. 

Jadi saya juga sudah bisa dicatat sebagai orang Indonesia yang pernah menginjakkan kaki di Korut. Garis demarkasi, yang fenomenal dan dilangkahi oleh Kim Jong-un untuk bertemu dengan Moon Jai-in juga bisa kita lihat dari dekat.

Garis Demarkasi yang menjadi saksi sejarah pemimpin tertinggi Korut menginjakkan kaki pertama kali di Korsel. Sebelah kiri gambar adalah Korut, sedangkan kanan yang berkerikil adalah Korsel (Dokumentasi Pribadi)

Penyelenggara tur kemudian mengambil foto kami di dalam gedung. Foto kemudian dijual di dalam bis (entah saya tidak tahu di mana mereka print fotonya) dan saya juga membelinya sebagai kenang-kenangan.

Ada beberapa daerah lagi yang bisa dikunjungi karena termasuk dalam satu paket tur ke Panmunjom yang saya ikuti, yaitu mampir di Imjingang, yang merupakan stasiun kereta api (di Korsel) yang jalurnya terdekat ke daerah Korut. Disitu dipajang lokomotif kereta yang rusak akibat Perang Korea. Di sini juga ada Bridge of Freedom, yang pintu masuknya ditutup. 

Kita bisa melihat pita warna-warni yang dipasang di pagar besi oleh warga Korsel yang berharap bisa bertemu dengan sanak saudaranya di Korut (karena mereka terpisah semenjak perang terjadi) suatu saat nanti. Berhubung warga Korsel sendiri dan beberapa orang dengan paspor negara tertentu tidak diperbolehkan untuk masuk di area Panmunjom (JSA), maka daerah Imjingang ini agak ramai oleh wisatawan karena merupakan daerah terdekat ke Korut yang bisa mereka kunjungi.

Bendera yang dipasang di pagar sekitar Bridge of Freedom (Dokumentasi Pribadi)

Tur ke Panmunjom memang menarik, apalagi bagi orang yang suka untuk memacu adrenalin, karena suasana yang membuatnya begitu. Tidak ada senyum dan tawa disana ketika saya mengunjunginya. Mudah-mudahan, di masa datang orang bisa bebas mengunjungi Panmunjom dengan keceriaan, sambil belajar sejarah dan menikmati perjalanan tanpa harus mempertaruhkan nyawa, ketika suatu saat nanti perdamaian yang sesungguhnya sudah terjadi antara Korut dan Korsel.




Baca juga:
Kejutkan Jokowi, PAN Manfaatkan Ambisi Muhaimin
Yuk Ikutan #KPKGerebek (32), Icip-icip Kuliner di XploRasa 2018 Summarecon Mal Serpong
Pak Jokowi, Tulislah Buku tentang Kalajengking

"Solo" dan Dominasi Disney di Kancah Box Office Dunia

$
0
0

starwars.com

Belum habis rasanya kita dibuat terkesima akan berbagai pencapaian yang diraih Avengers: Infinity War, Disney nampaknya sudah "mempersiapkan" berbagai rekor lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk disimak dan diikuti.

avengers-infinity-war-1-5aef3a52cf01b405a7247c55.jpg

Seperti kita tahu, Infinity War baru saja mendapatkan predikat film dengan perolehan domestik terbesar sepanjang masa yaitu dengan pencapaian sebesar 257,6 juta dolar, mengalahkan pencapaian film milik Disney lainnya yaitu Star Wars: The Force Awakens, yang sempat bertengger di posisi pertama selama kurang lebih 3 tahun dengan pencapaian sebesar 247,9 juta dolar AS. Padahal estimasi awal untuk perolehan domestik Infinity War hanya sebesar 115 juta dolar AS.

boxofficemojo.com

Bahkan menariknya, Star Wars sampai membuat poster yang menggambarkan perpindahan posisi ini layaknya perpindahan tongkat estafet, namun dengan lightsaber yang menjadi ikon star wars berpindah posisi dari tangan seorang Jedi ke tangan Iron Man.

ign.com

Bahkan hingga tulisan ini dibuat, Avengers: Infinity War baru saja dinobatkan sebagai film tercepat yang bisa meraih pendapatan 1 Milyar Dolar AS di seluruh dunia yaitu hanya dalam waktu 11 hari. Memang angka ini belum dipublikasikan secara resmi baik oleh Disney ataupun dari situs penyedia data box office dunia seperti Box Office Mojo, namun dengan berbagai angka estimasi dari berbagai sumber lainnya seperti The Telegraph dan Variety.com, rasanya hanya tinggal menunggu hitungan jam hingga pengumuman angka ini benar-benar dipublikasikan.

Pengembangan Franchise Legendaris

Seperti kita tahu, sejak diakuisisinya Pixar di tahun 2006, kemudian Marvel Entertainment di tahun 2009, Lucas Film di tahun 2012, dan 20th Century Fox di tahun 2017, kita semua sadar bahwa ada ambisi yang sangat besar yang ingin diraih oleh Walt Disney Entertainment di kancah box office dunia. Berbagai mega franchise yang sebelumnya ada pada perusahaan-perusahaan tersebut, kini bisa dengan bebas dikembangkan dan diproduksi oleh Disney hingga bertahun-tahun ke depan.

Contoh paling mudah adalah Franchise superhero Marvel yang sebelumnya tercecer di berbagai studio film, kini bisa "dipulangkan" dan dipersatukan didalam sebuah wadah yang sama bernama Marvel Cinematic Universe. Impian bahwa karakter superhero seperti Fantastic Four dan X-Men bisa bergabung dengan para Avengers pun kini bisa diwujudkan dengan mudah.

starwarsnet.com

Pengembangan mega franchise yang juga telah menjadi ikon pop culture di seluruh dunia yaitu Star Wars juga tidak luput dari strategi bisnis yang dijalankan Disney. Star Wars: The Force Awakens menjadi proyek ambisius pertama Disney yang ingin membangunkan kembali franchise legendaris yang sudah lama tertidur ini. 

Bahkan pernyataan sang kreator Star Wars, George Lucas yang pernah mengutarakan bahwa episode 7 tidak akan pernah dibuat dan episode 3 menjadi episode pamungkas dari Star Wars Universe, nampak menjadi angin lalu saja. Sejak diakuisisinya Lucas Films dan franchise Star Wars didalamnya, praktis George Lucas tidak akan bisa berbuat apa-apa selain tunduk dan patuh mengikuti strategi bisnis yang dibangun Disney.

Dan seperti kita tahu, The Force Awakens memang benar-benar berhasil membangkitkan franchise Star Wars kembali. Perolehan Box Office-nya di seluruh dunia berhasil bertengger di posisi ke-3, di bawah Avatar dan Titanic. Penjualan mainan dan pernak-pernik Star Wars yang sebelumnya pernah lesu pun, berhasil dibangkitkan kembali oleh franchise ini.

Solo dan Proyek Spin-Off Star Wars

Sejak kesuksesan episode 7, Disney tidak serta merta mengendurkan semangatnya untuk menghidupkan kembali mega franchise ini. Tampaknya memang Disney ingin all out menggarap Star Wars Universe versi mereka yaitu dengan mewujudkan berbagai film spin off sebagai pendukung film utama. Bahkan seperti diberitakan laman situs variety.com, Disney berencana mengeluarkan film Star Wars setahun sekali. Dan film-film tersebut bisa dalam bentuk spin off, animasi ataupun film utama yang ditandai dengan nomor episode.

Solo; A Star Wars Story menjadi film spin off kedua Star Wars Universe yang diproduksi setelah Rogue One: a Star Wars Story yang dirilis di tahun 2016 dan membukukan pendapatan 1 milyar dolar AS di seluruh dunia.

starwars.com

Jika Rogue One menceritakan perjuangan para pejuang Rebel Alliance melawan kekaisaran galaksi nan jahat di bawah kepemimpinan Darth Vader, maka Solo: a Star Wars Story akan menceritakan kisah Han Solo muda dalam perjalanan awalnya sebagai kriminal paling terkenal sejagat raya dan juga pertemuan awalnya dengan sahabat ikoniknya Chewbacca dan Lando Calrissian, serta pesawat legendarisnya yaitu Millenium Falcon. Jelas, Solo menjadi proyek ambisius Disney lainnya karena mengangkat karakter yang sudah sangat ikonik dengan Harrison Ford sebagai pemerannya.

comicbook.com

Pemilihan Alden Ehrenreich sebagai "pengganti" Harrison Ford pun sejatinya bukan tanpa halangan. Pasalnya, fans Star Wars garis keras sudah kadung menganggap Harrison Ford itu adalah Han Solo, begitu juga sebaliknya. Sederhananya tidak ada yang bisa menggantikan Han Solo-nya Harrison Ford oleh sebagian besar fans Star Wars di seluruh dunia. 

Kabar yang mengatakan bahwa akting Alden kurang memuaskan bahkan hingga harus dipanggil konsultan akting tambahan untuk mengakomodir kebutuhan aktingnya sebagai Han Solo muda, hingga pergantian sutradara di tengah-tengah produksi dan juga proses reshoot yang menyebabkan Solo terlambat mengeluarkan trailer perdanananya, menjadi kabar yang mengecewakan dan jarang terjadi pada deretan film Star Wars sebelumnya.

Namun ternyata berita-berita tersebut tidak berpengaruh terhadap hasil penjualan tiket presales Solo: a Star Wars Story. Seperti dikutip dari laman fandango.com, dalam kurun waktu 24 jam sejak loket penjualan tiket presales dibuka, Solo: a Star Wars Story berhasil menjadi film kedua dengan penjualan tiket presales tercepat tahun ini. 

Pencapaiannya dua kali lebih banyak dari Black Panther dan hanya kalah dari Avengers: Infinity War. Angka penjualan tiket presales memang tidak pernah dirilis secara resmi oleh fandango.com, namun dengan perolehan domestik Black Panther pada pekan pembukanya sebesar 202 juta dollar AS dan Avengers: Infinity War di angka 257,6 juta dolar AS, maka bukan tidak mungkin pendapatan Solo bisa berada ditengah-tengah kedua film tersebut bahkan melampaui Black Panther pada pekan pembukanya.

Meskipun tidak sebesar The Force Awakens ataupun The Last Jedi, jelas estimasi pendapatan di angka 205-210 juta dolar AS pada pekan pembukanya bisa dicapai oleh Solo. Apalagi, banyak fan Star Wars yang memang penasaran dengan cerita masa muda Han Solo tak terkecuali para fan baru Star Wars yang dimulai dari episode 7, dimana mereka hanya disajikan penampilan singkat dari Han Solo yang mengalami kematian tragis di film tersebut.

Peluang Menjadi Film Terlaris

Dengan hadirnya Solo sebagai film terbaru franchise Star Wars, bukan tidak mungkin film ini akan menjelma menjadi salah satu film terlaris Disney dan juga franchise Star Wars itu sendiri. Faktor cerita Han Solo muda dan spin off Rogue One sebelumnya yang juga sukses di pasaran, menjadi beberapa alasan bahwa Disney akan dengan mudah menambahkan satu lagi filmnya di deretan film terlaris di dunia. 

Tabel berikut yang saya sadur dari data milik box office mojo menunjukkan bahwa di daftar 35 film terlaris di seluruh dunia, 17 diantaranya atau 48% nya milik Buena Vista yang notabene perusahaan distribusi film milik Walt Disney Company.

boxofficemojo.com

Rogue One yang merupakan spin off Star Wars berhasil berada di urutan ke-24. Jadi bukan tidak mungkin bahwa Solo bisa mendekati Rogue One dan merangsek ke urutan 20-an jika filmnya nanti benar-benar bagus dan berkualitas dari berbagai sisi. Elemen-elemen Star Wars klasik yang dibawa pada film Solo nanti, sangat memungkinkan untuk menjaring fans Star Wars dari berbagai usia, dan tentu saja pundi-pundi uang pun akan dengan mudahnya terjaring juga.

Meskipun sangat sulit menyamai posisi The Last Jedi di posisi 10 bahkan The Force Awakens di posisi 3, Solo sejatinya sangat memungkinkan untuk menjadi film Disney ke-18 di daftar 35 film terlaris sepanjang masa. Namun dengan kehadirannya yang juga terhimpit dengan kemunculan Deadpool dan juga Ant Man & The Wasp di bulan Juni nanti, rasa-rasanya untuk menjadi film Disney ke 10 di daftar 20 film terlaris sepanjang masa masih abu-abu dan belum bisa diprediksikan.  Apalagi demam Infinity War rasanya masih berlanjut hingga pertengahan Juni nanti, mengingat masih banyak negara yang pemutarannya baru dilakukan di awal hingga pertengahan Mei ini.

Solo dan Proyek Ambisius Disney

salah satu berita pada laman vulture.comMeskipun menghadirkan karakter Han Solo dan cerita klasik Star Wars, tidak bisa dipungkiri film ini membagi fan Star Wars kedalam dua kubu. Ada kubu yang mendukung Alden sebagai Han Solo, namun tak sedikit juga kubu yang menyangsikan film ini bakal sukses bahkan menganggap Solo hanyalah proyek dulang uang dari Disney.

Seperti Avatar yang terlambat panas, dimana pekan pembukanya hanya sebesar 77 juta dolar AS namun pada perkembangannya berhasil membukukan pendapatan sebesar 2,7 milyar dolar AS dan dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa, Solo justru berpotensi mengalami kebalikan dari Avatar.

Dengan estimasi pendapatan pekan pembukanya yang fantastis, bisa jadi pada perkembangannya pendapatan film Solo justru akan stuck apabila review yang didapat kurang positif. Alih-alih masuk ke 20 besar film terlaris, masuk ke 35 besar pun akan mustahil apabila Solo kemudian flop di pasaran.

Pada akhirnya apapun hasil yang didapatkan Solo nanti, penjualan tiket presales-nya yang fantastis menjadi bukti bahwa brand Star Wars yang saat ini dimiliki Disney masih kuat dan memiliki pesonanya sendiri oleh para fans dan juga moviegoers. Dan Disney sekali lagi menunjukkan bahwa ambisi dan dominasi mereka belumlah selesai. 

Solo, masih menjadi bagian awal dari proyek ambisius Disney lainnya yang bukan hanya ingin menghadirkan deretan trilogi baru bagi mega franchise mereka, namun sejatinya ingin menghadirkan forever universe yang bisa dikembangkan sampai berpuluh-puluh tahun ke depan. Lihat saja tabel berikut, betapa Disney mendominasi lewat 4 franchise nya yaitu MCU, Star Wars, Disney Live Action dan X-Men.

boxofficemojo.com

Tabel market share studio film Hollywood dibawah ini pun menjadi bukti bahwa Disney dengan Buena Vista nya benar-benar menjadi raja di Q1  tahun 2018 ini. Total market share sebesar 31,9% jelas merupakan angka yang luar biasa dan sangat dominan. MCU jelas menjadi penyumbang terbesar untuk tahun ini.

boxofficemojo.com

Jika sudah seperti ini, nampaknya hanya tinggal menunggu waktu sampai Avatar bisa tergeser dari tahtanya. Entah tergeser oleh salah satu film dari franchise MCU atau Star Wars, atau justru oleh franchise lainnya yang dikembangkan oleh Disney seperti cerita animasi yang dikembangkan menjadi live action seperti Aladin, Mulan dan Lion King.

Yang jelas dengan dominasi Disney yang sepertinya tidak bisa dihentikan oleh siapapun untuk saat ini, nampaknya di masa depan kita akan lebih sering melihat kabar tentang film Disney yang digeser oleh film Disney lainnya.

Well, selamat mendominasi Disney.

Salam.




Baca juga:
Mitos dan Fakta Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
"El Clasico" dan Cinta Tanpa Jarak
Mengintip Jejak Pabrik Gula Pangkah di Slawi Jawa Tengah

Puisi | Anak-anak Terjebak di Dunia Maya

$
0
0

Ilustrasi: Shutterstock

Anak-anak bermain petak umpet

Berlari kesana kemari

Di dalam bayangan layar gadget

Tenggelam dalam mimpi yang diciptakan teknologi


Anak-anak berlompatan riang

Di atas ayunan karet gelang

Diunduh tadi malam

Di depan orangtuanya yang sibuk berlalu-lalang


Anak-anak menggambar kotak besar

Membaginya dalam panjang dan lebar

Ini adalah permainan tradisonal menyenangkan

Namun sayang dilakukan tidak di halaman

Tapi di pendar layar berkedip-kedipan


Anak-anak menjerit berulang-ulang

Berpura-pura saling kejar mudik pulang

Siapa jadi maling siapa jadi polisi

Dalam kotak kecil berukuran mini

Bukan di lapangan terbuka yang semestinya melatih gesit kaki


Permainan masa kecil tetap ada

Tersimpan dalam memori raksasa

Membuat kelelahan mata

Sampai tertidur dengan mulut terbuka

Membayangkan seperti apa itu sesungguhnya


Di dunia nyata


Jakarta, 7 Mei 2018




Baca juga:
Mengintip Gaun Adibusana Karya Perancang Dunia di Kota Marseille
Mitos dan Fakta Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
"El Clasico" dan Cinta Tanpa Jarak

Kado Pahit HUT ke-67 PBSI dari Selandia Baru

$
0
0

Jonatan Christie tampil sebagai runner up setelah kalah dari Lin Dan di final New Zealand Open S300/foto Antonius Agustian

Judul di atas bisa jadi terlalu berlebihan. Seakan-akan tidak ada sesuatu yang bagus yang bisa membanggakan PBSI, yang baru saja berulang tahun ke-67 pada 5 Mei 2018 kemarin, setidaknya dalam setahun terakhir. Padahal ada banyak hal yang bisa dibanggakan. PBSI tentu bisa berbangga dengan pencapaian akumulatif gelar sepanjang tahun ini. 

Indonesia telah meraih tujuh gelar sepanjang HSBC BWF World Tour 2018 yang dimulai oleh Tommy Sugiarto di Thailand Super300 hingga Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo di All England Super1000. Indonesia hanya tertinggal dari Jepang yang sudah mengemas sembilan gelar.

Bila dibanding dengan negara-negara kuat lainnya, pencapaian Indonesia sedikit lebih baik. Jumlah gelar kita lebih banyak dari China yang baru meraih empat gelar dan Denmark dengan lima gelar, sama banyak dengan China Taipei atau Taiwan. Bahkan Indonesia jauh lebih baik dari tetangga terdekat, Malaysia yang baru mendulang dua gelar.

Tidak hanya itu, terhitung sejak Kamis, 3 Mei 2018 lalu, Indonesia memiliki dua wakil di puncak peringkat BWF. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menyusul "Duo Minions" yang lebih dulu bertengger di puncak ranking dunia. Lantas, apakah sederet hal bagus ini sudah lebih dari cukup membuat kita tersenyum lebar dengan prestasi bulu tangkis tanah air? Tentu tidak.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan PBSI. Dua indikator keberhasilan di atas sekaligus menunjukkan sisi berbeda yang mencemaskan. Di satu sisi, kita tak boleh terbuai dengan perolehan tujuh gelar tersebut yang bisa membuat kita abai melihat lebih jauh. Dari tujuh gelar itu belum ada satu pun yang dipersembahkan sektor tunggal putri dan ganda campuran. 

Perolehan gelar terbanyak disumbangkan oleh ganda putra melalui "Duo Minions" (tiga gelar) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Selanjutnya tunggal putra melalui Tommy Sugiarto dan Anthony Ginting. Satu gelar lainnya dari Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di sektor ganda putri.

Dari waktu ke waktu, tahun ke tahun, sejak masa keemasan Susy Susanti dan Mia Audina berakhir, kita masih terus mendamba penerus. Ada yang beralasan tidak mudah mendapatkan talenta seistimewa Susy dan Mia. Belum lagi mereka hidup dan berkompetisi dalam iklim yang berbeda dengan saat ini. 

Namun, penantian gelar juara sudah berlangsung sedemikian lama, bahkan sudah hampir menjadi isu klasik, sementara di sisi lain kita tidak kehabisan stok pemain putri sama sekali. Bahkan beberapa dari antaranya sempat bersinar saat menjadi pemain junior namun transisi ke level senior belum membuahkan hasil, untuk mengatakan tidak berjalan dengan baik. Contoh paling jelas ada pada Gregoria Mariska, juara dunia junior 2017 yang masih kesulitan bersaing di level senior. Bukti lebih lanjut akan dijelaskan pada bagian berikut.

Sementara di nomor ganda campuran, kita masih terus mengandalkan Owi dan Butet. Kita bersyukur pasangan yang sudah meraih hampir semua gelar bergengsi mulai dari Juara Asia, Juara Dunia hingga medali emas Olimpiade bisa menduduki ranking satu dunia meski di tahun ini belum juga meraih gelar. 

Sebelum Butet, sapaan Liliyana, benar-benar mundur, tentu kita berharap setelah mengukir prestasi di Indonesia Open S1000 pada awal Juli, serta Kejuaraan Dunia dan Asian Games sebulan berselang, kita mengharapkan sektor ini sudah memiliki pelapis setelah perjalanan Praveen Jordan dan Debby Susanto tak seindah yang diharapkan. Sejauh ini belum ada pasangan yang benar-benar mencuri perhatian seperti pasangan ganda putri Della Destiara dan Rizki Amelia belakangan ini.

Kado pahit

Pencapaian para pemain Indonesia di New Zealand Open Super 300 yang baru berakhir pada Minggu, (06/05/2018) adalah hal lain yang patut dibicarakan. Meski bukan turnamen kelas atas, beberapa pemain utama Indonesia ambil bagian. Sebut saja Jonatan Christie di nomor tunggal putra, dan beberapa pemain tunggal putri yang menjadi andalan saat ini seperti Fitriani, Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan. Hasilnya? Indonesia pulang tanpa gelar meski meloloskan dua wakil ke final. Nir gelar kali ini sama seperti dua tur Super300 sebelumnya di Swiss dan Jerman.

Jojo, sapaan akrab Jonatan gagal menumbangkan Lin Dan. Jojo tak sanggup mengulangi kemenangan di pertemuan terakhir di China Open 2017. Saat itu Jojo menang straight sete 21-19 dan 21-16 sekaligus menipiskan skor head to head menjadi 2-3. Namun sayang di pertemuan keenam ini, pemain berperingkat 14 dunia itu justru takluk dua game langsung, 14-21 dan 19-21.

Kekalahan ini cukup disesali. Pemain berusia 20 tahun itu gagal mencapai klimaks. Ia tak sanggup menjaga konsistensi untuk mengeksploitasi kelemahan Super Dan. Meski pemain asal China itu kaya pengalaman dan mentalnya telah teruji, ia punya kelemahan yang tak bisa tidak diperdaya, yakni stamina. 

Jojo nyaris mengunci set kedua dan memaksa rubber set saat memimpin 19-15. Dua angka ternyata begitu mahal bagi Jojo namun sangat mudah bagi Super Dan untuk dikejar. Seandainya Jojo terus mencecar mantan pemain nomor satu dunia itu dengan bola-bola panjang yang menguras energi sambil taktis mengantisipasi penempatan bolanya, bukan tidak mungkin hasil akhir akan berbeda. 

Sayang, Jojo harus menanti tur berikutnya untuk meraih gelar juara setelah gagal di tiga partai puncak. Sebelumnya ia kalah di final Korea Super Series 2017 dari rekan sepelatnas, Anthony Ginting dan Sai Praneeth di Thailand Grand Prix Gold 2017.

Nasib serupa dialami pula finalis Indonesia lainnya, Berry Angriawan dan Hardianto. Setelah menyingkirkan unggulan empat dari Thailand, Bodin dan Nipithpon di semi final, Berry dan Hardianto gagal menggasak, Wang Chi Lin/Chen Hung Ling. Wakil Indonesia yang diunggulkan di tempat kedua ini menyarah dua game langsung, 17-21 dan 17-21 dari unggulan pertama dari Taiwan itu.

Berry/Hardi harus puas sebagai final New Zealand Open S300/foto Antonius Agustian

Berry/Hardi tidak hanya gagal balas dendam atas kekalahan di pertemuan pertama di Indonesia Masters beberapa bulan lalu, sekaligus gagal mengulangi catatan manis tahun lalu yang mampu meraih dua gelar juara masing-masing di Malaysia Masters dan Thailand Open GPG. Sepanjang tahun ini, pencapaian di New Zealand Open merupakan yang terbaik setelah terhenti di semi final Thailand Masters S300 dan menginjak ronde kedua di tiga turnamen terakhir yang diikuti yakni Malaysia Masters S500, Indonesia Masters S500 dan Kejuaraan Asia.

Kembali ke tunggal putri. Di turnamen yang digelar di Auckland ini, para srikandi Merah Putih tak bisa melewati para pemain China. Ruselli dihentikan Cai Yan Yan di babak pertama, menyusul Fitriani yang takluk di tangan Zhang Yiman di babak kedua. Sedikit lebih baik, Gregoria Mariska melangkah hingga delapan besar, namun akhirnya gagal ke semi final setelah ditekuk Han Yue. 

Mirisnya, para pemain andalan Indonesia di Piala Uber pada akhir Mei ini menyerah dari para pemain China non unggulan. Mereka bukan para pemain utama, melainkan masih lapis kesekian. Di atas mereka masih ada He Bingjiao, Chen Yufei, Xiaoxin, Fangjie, Sun Yu, Xuefei, dan Shiyi. Meski para pemain utama Negeri Tirai Bambu ini masih kalah bersaing di jajaran elite, setidaknya mereka telah membentuk rantai regenerasi yang baik. 

China setelah masa keemasan Wang Shixian dan kawan-kawan sempat mengalami kevakuman, namun kini perlahan lahan mereka mulai mendapatkan para penerus, termasuk Zhang Yiman, yang menyisihkan Fitriani dan terus melangkah hingga final meski akhirnya kandas di hadapan unggulan satu asal Jepang, Sayaka Takahashi di partai final New Zealand Open kali ini. Zhang, kelahiran 1997, tidak hanya "menjual" kecantikannya, tetapi juga skill yang meyakinkan. Cepat atau lambat, China akan kembali meramaikan persaingan di puncak ranking dunia.

Sementara Indonesia masih terus berkutat dengan persoalan turun temurun. Kini kita hanya punya empat andalan yang terlanjur dipaksakan untuk pentas di level senior karena kita alpa menjaga rantai regenerasi. Sementara itu empat pemain tersebut belum juga mendapatkan konsistensi di titik kritis yakni fase transisi. Mengapa? Prestasi di kelas junior tidak menjamin kesuksesan di level senior. Butuh perjuangan yang jauh lebih keras di level atas. Bila tidak kita akan terus terjebak di sana.

Inilah salah satu akar persoalan yang perlu segera dicabut oleh PBSI. Tidak cukup mengasah skill dan menempa teknik Gregoria cs yang secara potensial tidak kalah dengan para pemain seangkatan dari mancanegara yang telah salip menjadi bintang di tingkat senior. Hal penting adalah mempertebal mental dan menumbuhkan semangat juang.

Kembali terkait Gloria. Ia punya prasyarat menjadi pemain bintang. Bahkan ada yang menyebutnya mirip Wang Shixian yang memiliki dropshot tajam tetapi kurang cakap dalam permainan netting. Sebelum menghadapi Han Yue, Jorji, begitu ia disapa, memiliki modal dua kemenangan di level junior. Namun saat bertemu di level senior ternyata hasil berbeda. Ia kalah 19-21 dan 16-21 dari Han Yue yang secara peringkat masih tertinggal jauh darinya. Jorji di peringkat 38, pemain China itu masih tercecer di urutan 112.

Fitriani juga memiliki modal skill bagus. Di beberapa tur sebelumnya kerap tampil mengejutkan. Namun ia belum bisa lepas dari masalah klasik yakni terlambat panas. Selalu saja tertinggal di awal game. Ia baru terjaga menjelang usai. Namun sayang, jarak ketertinggalan sudah terlampau jauh untuk dikejar.

Terus membicarakan sektor tertentu tidak bermaksud melemahkan semangat, tetapi berharap mendapat skala perhatian yang lebih agar tidak terus tertinggal dari negara-negara lain. Sekiranya kado pahit yang diperoleh dari Selandia Baru di hari bahagia PBSI ini dimaknai sebagai lecutan kepada para pihak terkait untuk bekerja lebih keras. Tanggung jawab terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia tidak hanya berada di pundak PBSI semata, tetapi kita bersama.

Bravo PBSI! Sampai bertemu di turnamen selanjutnya di Australia S300 pada 8-13 Mei 2018.

N.B

Daftar juara #NewZealandSuper300:

Sumber: www.tournamentsoftware.com




Baca juga:
Seleksi Penerimaan CPNS Tahun Ini Untungkan Putra Daerah
Mengintip Gaun Adibusana Karya Perancang Dunia di Kota Marseille
Mitos dan Fakta Pertolongan Pertama pada Luka Bakar

Nikmati Kuliner di Hari Kuliner Nasional GO-FOOD dan Raih Hadiahnya!

$
0
0

Ikut blog competition dalam rangka Hari Kuliner Nasional GO-FOOD

Bisnis kuliner termasuk salah satu usaha yang berkembang dengan pesat. Survei dari Badan Ekonomi Kreatif menyebutkan usaha kuliner adalah sektor ekonomi kreatif terbesar yang berkontribusi meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) dan berpotensi mendorong perekonomian daerah dan nasional.

Dewasa ini,  usaha mikro, kecil ,dan menengah (UMKM) berbasis kuliner pun semakin inovatif seiring dengan pertumbuhan teknologi. Salah satunya adalah GO-FOOD. Layanan pesan-antar makanan berbasis teknologi dari GO-JEK ini mendukung UMKM dengan memberikan pengalaman memesan makanan yang praktis kepada konsumen. Tak hanya itu, GO-FOOD juga menggelar Hari Kuliner Nasional GO-FOOD, yang merupakan pesta kuliner raksasa di 11 kota (Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Palembang, Cirebon, Yogyakarta, Medan, Semarang, Bali, Solo, dan Malang) selama tanggal 5-13 Mei 2018.

Apakah Kompasianer juga sosok yang mendukung perkembangan UMKM kuliner? Ayo, bagikan cerita pengalaman saat mengunjungi Hari Kuliner Nasional GO-FOOD di kota Anda atau saat menikmati kuliner yang dipesan melalui GO-FOOD. Sebelum ikutan, simak informasi detail berikut ya.

SYARAT DAN KETENTUAN

  • Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di sini
  • Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat, dan tidak sedang dilombakan di tempat lain)
  • Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana

MEKANISME

  • Tema: Menikmati Kuliner dengan Praktis Melalui GO-FOOD
  • Tulisan berupa cerita pengalaman dalam menikmati beragam kuliner Nusantara atau kuliner kekinian saat gelaran Hari Kuliner Nasional GO-FOOD, membeli makanan di GO-FOOD, atau menikmati promo di rekan usaha GO-PAY, sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM Kuliner yang ada di wilayah atau kotamu
  • Periode Lomba: 7 Mei - 3 Juni 2018
  • Tulisan tidak lebih dari 1.500 kata
  • Peserta wajib mencantumkan label HARKULNAS dan GOFOOD dalam setiap tulisan yang dilombakan
  • Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba, tidak bisa diikutkan lomba
  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
  • Pemenang akan diumumkan setelah 14 hari kerja periode lomba selesai

HADIAH

  • 15 artikel terbaik akan mendapatkan uang tunai masing-masing senilai Rp1.000.000,-

Untuk mengetahui kegiatan dan kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di halaman Event Kompasiana. (GIL)

**) Begini Cara Kami Menilai Karya Lomba di Kompasiana 




Baca juga:
Sahabatku di Bali dan Nusa Tenggara, Bagaimana Kabarmu di Sana?
Seleksi Penerimaan CPNS Tahun Ini Untungkan Putra Daerah
Mengintip Gaun Adibusana Karya Perancang Dunia di Kota Marseille

Menyoal Tambahan Cuti Bersama Lebaran 2018

$
0
0

Sumber : Tribunnews.com

Cuti bersama Lebaran 2018 akhirnya sudah diketok palu oleh Pemerintah. Maksudnya adalah sudah menjadi keputusan final setelah mengalami dinamika pro dan kontra beberapa minggu belakangan ini.

Pemerintah memutuskan cuti bersama Idul Fitri 1439 H tetap mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah ditandatangani tiga menteri pada 18 April 2018 lalu, yaitu tujuh hari. Dengan demikian, libur cuti bersama pada Idul Fitri 2018 adalah tanggal 11, 12, 13, 14, 18, 19, dan 20 Juni 2018. (sumber)

Saya tidak tahu apakah anda pro dengan kebijakan ini atau justru kontra. Saya mencoba membahasnya secara netral dari beberapa sudut pandang.

Sudut Pandang Pengusaha

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan tidak setuju dengan adanya kebijakan ini.

 "Ya, memang kalau masalah penambahan cuti bersama akan berpengaruh dari segi produktivitas, lalu juga akan berpengaruh pada biaya," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani kepada Kompas, Senin (23/4/2018) (sumber)

Wajar saja bila para pengusaha protes, mengingat hari Raya Lebaran jatuh pada bulan Juni. Sedangkan bulan Juni adalah akhir dari triwulan kedua. Bulan yang sangat menentukan laporan kinerja triwulanan perusahaan. 

Bulan Mei saja sudah ada 3 hari libur diluar akhir pekan. Dengan adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) yang telah ditandatangani tiga menteri ini, maka bulan Juni hanya akan ada 12 hari kerja untuk perusahaan tipe 5 hari kerja dalam seminggu. Sedangkan untuk perusahaan tipe 6 hari kerja seminggu hanya ada 16 hari kerja.

Setiap hari raya umumnya pengusaha mengharapkan kinerja yang cemerlang, apalagi yang bergerak disektor barang dan jasa. Target sudah pasti tidak akan diturunkan, tetapi hari kerja untuk mengerjakannya justru berkurang. Maka breakdown target hariannya di bulan Juni akan menjadi sangat besar dan berat untuk mengejarnya.

Selain itu pengusaha tentu akan mengeluh jika layanan perbankan akan ikut diliburkan. Mereka akan kesulitan untuk melakukan aktivitas keuangan.

Sudut Pandang Pegawai

Secara umum jumlah cuti tahunan pegawai adalah 12 hari kerja. Jika dipotong 7 hari kerja maka hanya akan tersisa 5 hari kerja dalam setahun untuk keperluan pribadi. Menurut saya ini sangat kurang.

Belum lagi soal pegawai yang berasal dari Jawa, namun bekerja di luar Jawa. Pengumuman mendadak seperti ini sangatlah merugikan. Karena tiket transportasi sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah penumpang saat libur lebaran. 

Jumlahnya sangat banyak, mungkin bisa mencapai jutaan orang. Belum lagi pegawai dari pulau-pulau lain merantau ke luar pulau asalnya. Minimal mereka rugi hari karena sudah pesan tiket dari bulan Maret, ternyata dibulan Mei jumlah cuti bertambah. Bisa juga mereka rugi uang karena menjadwalkan ulang kepulangan mereka dari tiket yang sudah dibeli jauh-jauh hari.

Bagi yang tidak berencana pulang pada saat lebaran jelas ini sangat merugikan. Karena mereka terpaksa harus ikut libur lebaran karena cutinya dipotong dan tidak bisa membuat acara diluar libur lebaran karena sisa cuti tinggal sedikit.

Untuk pegawai yang bekerja dekat dengan daerah asal, tentu hal ini sangat menggembirakan. Tidak perlu berburu tiket untuk pulang, tidak bersusah payah untuk ke kampung halaman dan mendapat tambahan libur lebaran.

Sudut Pandang Transportasi dan Wisata

Penambahan libur ini memang diharapkan dapat mengurai kepadatan jalan. Lebih lagi diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan dan kemacetan. Sedangkan untuk wisata diharapkan makin banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu luang untuk berwisata dan meningkatkan perekonomian disektor tersebut.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai, penambahan cuti bersama Lebaran 2018 sebanyak tiga hari, bisa berdampak positif dan juga negatif terhadap sektor perdagangan.

Semakin banyak waktu libur, maka semakin banyak pula masyarakat yang akan berbelanja dan memesan hotel. "Pariwisata juga pasti akan jalan dan ekonomi daerah tumbuh berkembang," kata Menteri Perdangan. (sumber)

Kesimpulan

Memang kebijakan ini ada plus dan minus, ada pro dan kontra. Namun saya sebagai netizen berharap tahun depan libur lebaran direncakan lebih baik. Kalau bisa diumumkan akhir tahun 2018 sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa mempersiapkan diri dengan baik. Baik itu aparat keamanan, pegawai, pengusaha, transportasi dan semua elemen bangsa untuk mendukung suksesnya hari besar ini.

Jangan sampai pemerintah terkesan "ababil" atau "galau" karena berubah-ubah dalam membuat kebijakan. Pemerintah harus tegas, terencana, dan bijaksana dalam membuat keputusan. 

Apalagi 2019 tahun politik, jangan hanya mengejar kebijakan yang diharapkan bisa mendulang suara tetapi perhatikanlah seluruh aspek kehidupan agar tercipta kebijakan yang win-win untuk semua pihak.




Baca juga:
Serunya Kebersamaan di Writers' Series 2018
Sahabatku di Bali dan Nusa Tenggara, Bagaimana Kabarmu di Sana?
Seleksi Penerimaan CPNS Tahun Ini Untungkan Putra Daerah

Puisi | Mencintai Hujan

$
0
0

Sumber Gambar: pixabay.com

(Kutulis puisi di beranda kala matahari
menyapih senja dari mata hampaku
dipaku harapan kedatangan di jalan
padat mobil,  motor, dan sesak ingatan
pada kepergianmu yang kesekian.

Tapi matahari tak menampakkan kamu
dan bayangan tubuhmu yang panjang
dalam kemacetan jalan dan kecemasan
mataku seharian menahan gairah
puisi yang dibunyikan senyap)


/1/

Barangkali kau ingin dengar beruntun
guruh dan rantai kilat di langit abu-abu
lalu berlari ke beranda mencari-cari
peluk sepasang lenganku yang hangat
dan ketakutanmu serta-merta surut.

Pelan-pelan kamu pandangi halaman
yang dilengangkan baris-baris gerimis
dan kubisikkan sesuatu ke telingamu,
"Hati kita harus selalu berani melawan
Kesedihan yang diguyurkan Hujan."

Kamu tak berkata apa-apa bagai bocah  
menatap mata ibunya dan menyimak
kisah ketabahan paling meneduhkan,
"Kenapa kita luput mempelajari tabah
pada Hujan yang jatuh berkali-kali?"


/2/

Hujan tak pernah mengeluhkan nasib
yang cuma punya satu jalan ke bumi
atau menyalahkan Tuhan dan takdir
ketika sepanjang tahun tidak turun
bumi dikepung kemarau panjang.

Seharian Hujan jatuh di pekarangan
padahal mungkin ia ingin mencoba
seperti apa rasanya naik ke langit
menemui Tuhan dan meminta jalan
berbeda yang bukan jalan biasanya.

Kita harus selalu melawan Kesedihan
dan mengusirnya dari dasar sanubari
agar sepanjang hidup tidak terjajah,
kita mesti belajar setabah Hujan
mencintai bumi walau selalu jatuh.


/3/

Hujan tidak pernah marah kepada kita
yang terkadang mahir menggerutu
terusik kedatangan Hujan seakan lupa  
kebaikan basah bagi tanah dan pohon  
serta kegembiraan bunga dan buah.

Hanya sesekali ia muram dan marah
dipenuhinya got, selokan, dan sungai,
menaiki jalan dan memasuki rumah
bersama sampah, tinja, dan gelisah
orang-orang kehilangan kesabaran.

Mestinya kita belajar sesabar Hujan
menahan dan melawan Kesedihan
biar jiwa kita selamat dan sentosa
dan merdeka dari kuasa nestapa
sampai air mata mengenali bahagia.

Sesekali kita marah pada Kesedihan
benamkan dirinya ke dalam tulisan
biar ia melolong-meraung seharian
kalau perlu bersujud minta ampun
kita terkekeh-kekeh karenanya.


/4/

Dalam hidup sementara ini kita sering
melihat Hujan dan tak belajar apa-apa,
padahal ada dua kekayaan dalam Hujan,
ketabahan dan kesabaran, yang dengan
keduanya akan kita kalahkan Kesedihan.

Semasa kecil kita senang bermain-main
dengan Hujan sampai kita lupa waktu,
Biarkan benakmu senyap dan dengarkan
kata Hujan, "Ketabahan awal ketenangan
dan kesabaran melahirkan kesenangan."

(Hingga puisi selesai menyembunyikan
air mata Kesedihan dan tuntas mencuci
muka kamu masih disembunyikan awan
bising jalan bagai lagu tanpa harmoni
memasuki dan menyakiti kuping kata.

Mata puisi berkaca-kaca dan kusangka
Kesedihan di dadamu telah lari ke sana,
mungkin puisi lebih ramah dan tabah
daripada matamu yang menyumpahi
Kesedihan bak orang mengutuk setan)


Kandangrindu, 2018




Baca juga:
Membedah Beda Istilah Murid, Siswa, dan Mahasiswa
Benarkah Indonesia Royal Memberi Hak Cuti?
Yuk Ikutan Ngoplah tentang "SEO" Bareng Ketapels

Inilah Kisah Menarik dari Kompasianer di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah

$
0
0

Inilah Kisah Menarik dari Kompasianer di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah

Sulawesi Utara , Gorontalo, dan Sulawesi tengah memiliki cerita menarik yang sudah dituliskan beberapa Kompasianer dalam #KabarDariSeberang. Inilah beberapa di antaranya:

Mengobati diri dalam uparara adat Motayok Dokumentasi Kompasianer ErhaDari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Kompasianer Erha menceritakan pengalamannya berkunjung ke ruman Nenek Sopina yang masih melestarikan upacara adat khas Bolaang Mongondow yang bernama Motayok.

Pemerintah setempat bahkan membantu beliau dengan membangun rumah khusus untuk Nenek Sopina demi terselanggaranya Motayok sebagai bentuk apresiasi.

Motayok berarti membersihkan atau mengobati. Persiapan untuk mengadakan upacara ini pun terbilang lama dan rumit. Menariknya, Nenek Sopina adalah satu-satunya orang yang masih melangsungkan upacara adat ini.

Kepercayaan semacam ini ternyata sudah eksis sejak berabad-abad yang lalu di Bolaang Mongondow. Meskipun Nenek Sopina adalah seorang muslimah, Ia tetap percaya bahwa ada kebaikan yang datang dari upacara Motayok ini. Inspiratif sekali ya!

Menikmati indahnya Pulau Nipa dan Pulau MarampitDokumentasi Kompasianer Vita PriyambadaKompasianer Vita Priyambada juga punya cerita menarik saat perjalanan dinasnya ke Sulawesi Utara. Tak tanggung-tanggung, Ia menuliskan pengalamannya menaiki kapal Perintis Pelni hingga mengunjungi Pulau Nipa dan Pulau Marampit.

Berlayar dengan kapal perintis sangat menarik karena bisa melihat tiap pelabuhan di laut Sulawesi.

Di antaranya Siau, Tagulandang, Kahakitang, Pulau Sangihe, Pulau Kabaruan, Pulau Salebabu, Pulau Karakelang, Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Kakorotan, Pulau Miangas, Pulau Kawio, Pulau Kawaluso, dan Pulau Marore. Pemandangan di sana juga begitu bagus.

Saat tiba di Pulau Nipa, suasana de javu datang karena Kompasianer Vita pernah tinggal di Soroako, Sulawesi Selatan. Namun suasana Pulau Nipa begitu membius mata karena ini merupakan pengalaman pertamanya berkunjung ke pantai yang terletak di Kabupaten Sangir, Sulawesi Utara ini.

Untuk menuju ke Pulau Nipa membutuhkan waktu sekitar 2 hari menggunakan kapal angkutan barang. Wah lama juga ya! Ia pun sampai di sana meski kondisi ombak yang tinggi serta cuaca yang kurang bersahabat dalam perjalanan.

Sedangkan untuk menuju Pulau Marampit, bisa menggunakan pesawat dari Manado lalu dilanjutkan dengan perjalanan laut selama satu hari. Pulau ini adalah salah satu pulau terluar di Indonesia akrena berbatasan langsung dengan Filipina.

Pulau Nipa memiliki situasi yang menarik. Ada satu masjid dan satu gereja yang berdiri kokoh berdampingan. Para warga setempat pun tetap hidup rukun dan damai. Beberapa orang Filipina juga ada yang tinggal di sana.

Dokumentasi Kompasianer Vita Priyambada

Ditambah lagi makanan tradisional di sana yang menggugah selera, Namanya Lowe. Lowe adalah makanan khas dari tepung sagu yang dimasak tanpa minyak, lalu disuguhkan bersama ikan bakar serta sambal dabu-dabu. Lowe disajikan di atas balai bambu menjelang senja. Begitu nikmatnya suasana di sana.

Pesona Kopi Pinogu di GorontaloFoto: Lintaskopi.comKompasianer Falmi secara spesifik membahas betapa khasnya kopi dari Gorontalo, namanya Kopi Pinogu. Bahkan, Dinas setempat menyediakan lahan seluas 25 Hektar untuk ditanami Kopi khas Gorontalo ini sehingga membuatnya semakin kesohor.

Kopi Pinogu sendiri dinamakan sesuai daerah asalnya, sebuah Kecamatan bernama Pinogu di Gorontalo. Pinogu berada di dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Kopi Pinogu dianggap unggul karena lahir dari jenis yang langka, yaitu jenis Liberica.

Kopi jenis Liberica datang ke Indonesia mengganti kopi jenis Arabika yang pada masanya mengalami gagal tanam. Karena terserang karat daun, Kopi Liberica pun juga sempat tergantikan dengan Kopi Robusta . Namun ketiganya tetap memiliki keunggulan rasa masing-masing.

Inilah yang membuat Sulawesi begitu layak untuk dikunjungi. Karena selain adat dan tradisinya, masih banyak pesona lain yang belum diketahui warga Ibu Kota.

Kabarkan kisah dari daerahmu lewat #KabarDarSeberang Kompasiana

Bagaimana dengan daerah lainnya, Kompasianer? Ayo tuliskan dalam topik pilihan spesial #KabarDariSeberang dan kabarkan hal-hal yang menarik dan inspiratif dari daerah Anda!




Baca juga:
Perkenalkan Saya Amygdala Hijack, yang Kerap Membajak Otak Anda
Membedah Beda Istilah Murid, Siswa, dan Mahasiswa
Benarkah Indonesia Royal Memberi Hak Cuti?

ABS Summer Station, Bedol Desa Asyik ala Artis Filipina

$
0
0

Piolo Pascual, salah satu penyanyi ternama Filipina sedang berkampanye pentingnya menjaga lahan pertanian. Sumber: ABS-CBN

Masih dengan mata sembab, beberapa remaja Filipina tak menyangka akan bertemu langsung dengan duet fenomenal papan atas negeri itu, James Reid dan Nadine Lustre (Jadine).

Booth foto yang digunakan untuk sesi foto bersama artis idola seakan mau runtuh. Nadine, yang dengan senyum khasnya mencoba meyakinkan sang remaja tampak senang mendapat sambutan meriah seperti itu. Tak jauh dari sana, beberapa juri dari ajang pencarian bakat The Voice Teen Philippines, yang terdiri dari Sarah Geronimo, Bamboo Maalac, Sharon Cuneta, dan Lea Salonga tampak asyik bernanyi di sebuah biarawati. 

Mereka bersenandung dengan para suster yang tak tampak jaim menyanyikan beberapa lagu OPM (Original Pilipino Music). Artis transeksual yang sangat bangga dengan eksistensinya, Vice Ganda juga tak mau kalah. Ia menyambangi pengemudi Padyak, becak khas Filipina untuk merasakan sensasi kendaraan itu sambil berbagi semangat menembus macet dan ruwetnya jalan Manila.

Juri The Voice Teens PH sedang mengunjungi sebuah susteran. Sumber : ABS-CBN.

Vice Ganda, artis transeksual Filipina sedang berbincang dengan salah satu pengemudi becak. Sumber : ABS-CBN.

Beberapa adegan epik tersebut adalah cuplikan dari salah satu acara TV Filipina favorit saya, ABS Summer Station. Acara yang dirancang oleh stasiun TV ABS-CBN ini selalu ditunggu oleh jutaan kapamilya (pemirsa TV) Filipina. Acara ini merupakan acara semacam bedol desa bagi artis-artis pengisi acara di stasiun TV tersebut.

Jika biasanya mereka tampil di layar kaca dan para kapamilya hanya bisa menyaksikan segala gemerlap yang mereka punya, kini mereka bisa bertatap muka langsung. Tiap tahun, pelaksanaan Summer Station ini memiliki tema tersendiri yang berhubungan dengan kehidupan rakyat Filipina. Melalui tema utama yakni musim panas, pengelola stasiun TV ini mencoba menyuntikkan energi kepada para pemirsanya yang sebagian besar masih berada di bawah garis kemiskinan.

Kampanye tersenyum sebelum menaiki Jeepney. Sumber : ABS-CBN

Maka, ratusan artis mereka sebar di tiga daerah utama Filipina, yakni Luzon, Visayas, dan Mindanao. Jika disamakan, artis-artis ini akan disebar dari Sabang hingga Merauke. Tiap artis ini dibagi kelompok sesuai acara yang mereka bawa di televisi, seperti sinetron, talk show, ajang pencarian bakat, hingga berita. Lantas, apa saja yang mereka lakukan?

Tujuan utama dari acara yang berlangsung selama beberapa hari ini adalah untuk mengajak warga Filipina mencintai dan membangun negaranya. Di samping itu, acara ini juga sebagai momen untuk mendekatkan para artis dengan pemirsa yang merupakan warga biasa. Beberapa kegiatan utama pun dikemas. Salah satu kegiatan utama adalah pembersihan tempat-tempat penting, semisal situs bersejarah, taman, dan lain sebagainya.  

Salah satu artis dalam acara pengecatan Kampung Warna-Warni Filipina. Sumber : ABS-CBN

Aacara pengumpulan sampah di sebuah panta. Sumber: ABS-CBN

Dengan acara pembersihan tempat-tempat wisata tersebut, acara ini juga sekaligus ajang promosi wisata Filipina yang memiliki tagline "It's More Fun In The Philippines". Masyarakat luas pun semakin tahu dan paham mengenai tempat wisata menarik, tak hanya di Manila namun juga di region-region lain. Dengan datangnya para artis Filipina ke tempat-tempat wisata, maka mereka juga menggugah kesadaran warga Filipina untuk menjaga dan ikut mempromosikan tempat wisata di sekitar mereka.

Acara ini juga salah satu faktor suksesnya industri wisata Filipina yang menyumbang GDP nasional sebesar 8,6 persen pada 2016. Filipina bahkan terus mengalami peningkatan kunjungan wisatawan internasional. Sebagai negara kepulauan, negeri ini juga kaya akan potensi alam. Namun, satu hal yang cukup menjadi prioritas pengembangan wisata Filipina adalah keselamatan lingkungan hidup. Dan, acara ABS Summer Station ini adalah salah satu cara dalam mengkampanyekan kegiatan tersebut.

Coco Martin, aktor utama dalam serial FPJs Ang Probinsyano mengajar anak-anak jalanan. Sumber: ABS-CBN

Industri kecil dan menengah juga menjadi sasaran dalam acara yang pada tahun 2018 ini bertajuk "Just Love Araw-Araw" atau berarti cintai hari-harimu ini. Para artis juga mendatangi berbagai UKM yang ada sambil menanyakan apa saja kesulitan yang mereka hadapi. 

Dari kegiatan ini, mereka bisa melakukan follow up kepada pemerintah Filipina terhadap kendala-kendala yang dihadapi oleh pegiat UKM ini. Titik fokus dari UKM ini tentu saja yang masih berhubungan dengan dunia pariwisata. Salah satunya adalah cinderamata dan aneka kuliner khas tiap daerah yang mereka sambangi.

Artis-artis ini juga mengajak warga untuk giat berolahraga bersama. Basket, yang menjadi salah satu olahraga andalan negeri ini sering dimainkan dalam setiap acara Summer Station tiap tahun. Mereka juga mengkampanyekan eskrima, salah satu seni bela diri Filipina yang kini perlahan ditinggalkan. Kampanye hidup sehat dan aktif bergerak ini tentu saja disambut meriah oleh warga yang didatangi.

Ian Veneracion dan Bea Alonzo, salah satu pasangan fenomenal Filipina dengan seorang musisi jalanan di Manila. Sumber; ABS-CBN

Kegiatan sosial kunjungan ke panti jompo juga sering dilakukan. Beberapa artis juga menyuntikkan semangat kepada para penyandang cacat agar tetap teguh menjalani kehidupan. Ada pula kegiatan donor darah, pengobatan gratis, hingga pemberian bantuan kepada warga yang mengalami konflik di Mindanao. 

Kedatangan mereka ini seakan memberi pesan bahwa artis pendukung acara televisi adalah saudara dekat warga. Jadi, ketika warga setiap hari berinteraksi satu arah dari layar kaca maka sejatinya para artis juga bisa berinteraksi dengan mereka.

Bergerak bersama penyandang disabilitas. Sumber: ABS-CBN.

Tak hanya itu, dengan kedatangan para artis ini juga bisa sedikit menghibur warga Filipina yang masih juga dilanda banyak masalah. Konflik horizontal di beberapa daerah, kriminalitas yang cukup tinggi, hingga perang narkoba yang mengerikan masih menghantui negeri yang berada di sebelah utara Indonesia ini. 

Acara ini bisa jadi pemersatu agar warga Filipina tetap kompak untuk menghadapi aneka tantang tersebut. Apalagi, dalam setiap kesempatan para artis mengkampanyekan "gerakan senyum" agar seberat apapun masalah bisa dicari jalan keluarnya. Semangat berbagi terhadap sesama ini sungguh sangat mengesankan. Dan, itu terlihat murni tanpa dibuat-buat.

Bersama penggiat musik tradisional Filipina. Sumber: ABS-CBN.

Acara bakti sosial di Zamboanga City, Mindanao. Sumber: ABS-CBN.

Jujur, saya sulit untuk mengungkapkan cerita apalagi yang spektakuler dari acara ini. Saya hanya bisa kembali murung ketika acara TV Indonesia kembali saya putar. Sebuah sensasi lagi-lagi muncul dari artis yang entah siapa itu meminum susu ibu hamil meski banyak dugaan bahwa ia adalah laki-laki. 

Ah sudahlah, saya rakyat biasa yang ingin hiburan asyik. Seasyik warga Filipina yang terhibur dengan acara Summer Station ID ini dan berkata:

"I choose Philippines because It's more Fun In The Philippines".


Sumber: (1)




Baca juga:
[Blog Competition] Alam Sutera, Hunian Ideal Penunjang Gaya Hidup Sehat
Perkenalkan Saya Amygdala Hijack, yang Kerap Membajak Otak Anda
Membedah Beda Istilah Murid, Siswa, dan Mahasiswa

Kurs Rupiah Tembus Rp 14.000, BI Bilang Jangan Khawatir

$
0
0

dok. tribunnews.com

Akhirnya batas psikologis itu tembus juga, ketika Senin (7/5) kemaren kurs rupiah pada  pasar spot ditutup dengan Rp 14.001 per dollar Amerika Serkat (AS) atau melemah 0, 4% ketimbang kurs saat penutupan perdagangan Jumat (4/5) yang lalu. 

Beberapa pengamat menghubungkan pelemahan rupiah tersebut karena pengumuman Biro Pusat Statistik (BPS) pada Senin siang kemaren terkait pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018. Analisis memprediksi pertumbuhan sebesar 5,19% tapi kenyataannya sesuai perhitungan BPS hanya 5,06%.

Keputusan pemerintah untuk tetap cuti bersama yang panjang dalam rangka libur Idul Fitri yang akan datang, bisa jadi juga menjadi salah satu faktor yang ikut memperlemah rupiah. Hal ini berkaitan dengan dugaan turunnya produktivitas karena cuti panjang tersebut, padahal akhir Juni adalah batas akhir pengukuran kinerja sektor usaha periode semester I 2018.

Namun demikian, mengacu pada imbauan Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga resmi yang berfungsi mengendalikan nilai tukar rupiah, masyarakat diminta tidak panik. Sebelumnya, sebagaimana berita yang ditayangkan Kompas.com (4/5) BI meminta masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan kalaupun nilai tukar rupiah sampai melewati level Rp 14.000 per dollar AS.

Kenapa BI berani mengatakan demikian? Tentu di samping BI punya cadangan devisa yang memadai di kisaran 120 miliar dollar AS, juga karena BI sudah melihat hasil stress test yang wajib dibuat oleh bank-bank di negara kita.  Dalam tes yang bersifat simulasi tersebut sengaja dibuat asumsi yang ekstrim, misalnya bagaimana kalau kurs rupiah menembus Rp 20.000 per dollar AS

Nah, ternyata dengan kurs yang Rp 20.000 sekalipun, meskipun akan menaikkan non performing loan (NPL) perbankan nasional, bank-bank secara umum masih kokoh, dalam arti tidak mengalami kebangkrutan. Ini karena ditopang oleh capital adecuacy ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal rata-rata perbankan nasional yang lumayan besar di kisaran 21%. 

Padahal CAR minimal sesuai regulasi hanya 8%, ditambah buffer dalam mengantisipasi kondisi makro dan buffer khusus bagi bank-bank sistemik (bank berukuran besar yang bila collapse bisa berdampak signifikan bagi perekonomian nasional), angka  17-18% masih cukup memadai.

Masalahnya adalah bagaimana masyarakat bisa mempercayai himbauan BI? Bila ada "provokator" yang mulai memborong dollar, bisa dipastikan orang lain akan panik dan ramai-ramai menyerbu dollar juga. Inilah yang akan cepat membuat rupiah terjun bebas.

Maka kita berharap semoga tidak ada spekulator yang menangguk di air keruh. Dalam arti setiap pembeli dollar bertindak rasional sesuai dengan kebutuhannya. Bila sisi psikologis masa sengaja dibikin panik, maka stress test di atas tidak lagi menolong.




Baca juga:
Dian Syarief dan "Kupu-kupu" Penderita Lupus
[Blog Competition] Alam Sutera, Hunian Ideal Penunjang Gaya Hidup Sehat
Perkenalkan Saya Amygdala Hijack, yang Kerap Membajak Otak Anda

Yakin Mau Beli Rusun di Dekat Stasiun?

$
0
0

Suasana dalam KRL Commuterline pada jam sibuk (foto by widikurniawan)

Membaca ulasan Harian Kompas, Senin, 7 Mei 2018 berjudul "Menyusun Rusun di Stasiun", menggelitik saya sebagai salah satu pengguna transportasi KRL Commuter Line. Laporan Kompas mengklaim bahwa jauh-jauh hari penjualan rumah susun (rusun) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan laris diburu peminat.

Stasiun Tanjung Barat menjadi salah satu lokasi yang dipilih Perum Perumnas untuk membangun rusun yang mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai konsumennya. Lokasi lainnya ada Stasiun Rawa Buntu dan Pondok Cina. Sementara sejumlah BUMN mitra lainnya memilih lokasi antara lain Stasiun Manggarai, Cisauk, Pasar Senen, Tanah Abang, Juanda, Bogor, Jurangmangu hingga Bekasi.

Penargetan lokasi stasiun ini jelas ada kaitannya dengan moda transportasi massal KRL Commuter Line yang semakin menjadi pilihan. Konon dalam tiga tahun terakhir rata-rata penumpang KRL naik sekitar 40%. Adanya rusun di stasiun, tampaknya PT KAI dan anak cabangnya, yakni PT KAI Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator, masih sangat bernafsu menambah jumlah penumpang.

Teori di atas kertas maupun di layar presentasi memang sangat menjanjikan dan merupakan ide yang brilian ketika hunian terintegrasi dengan transportasi massal sehingga ujung-ujungnya mobilitas masyarakat akan lebih mudah, cepat serta murah.

Laporan Harian Kompas mengenai Rusun di Stasiun (dok. widikurniawan)

Tapi apa benar begitu keadaannya?

Saya justru kasihan dengan masyarakat yang telah memesan unit rusun dan berharap banyak dengan moda KRL Commuter Line. Jika masyarakat penghuni rusun itu juga merupakan pekerja di ibu kota dan memiliki jam kerja seperti kebanyakan orang yakni masuk kerja antara jam 7-8 pagi dan jam pulang mulai jam 16.30, maka patut disayangkan pilihan hunian di Stasiun Tanjung Barat dan Pondok Cina. 

Kali ini saya akan fokus pada dua stasiun itu, Tanjung Barat dan Pondok Cina, karena tiap hari sebagai pengguna KRL Commuter Line, saya melewati kedua stasiun ini.

Jika rusun telah terbangun di kedua stasiun itu, maka terdapat tambahan ribuan penumpang potensial yang akan menyesaki peron tiap harinya pada jam sibuk, terutama pagi hari mulai pukul 05.00 hingga 08.00 WIB. Bakal terangkutkah mereka dengan moda KRL Commuter Line saat ini?

Well, saya kok ragu.

Sebagai gambaran, setahun yang lalu saya masih setia naik KRL dari Stasiun Citayam dan masih terasa longgar. Kini, saya harus naik dari Stasiun Bojonggede (satu stasiun lebih awal dari Citayam) dan kondisinya sudah banyak perjuangan untuk bersaing masuk ke dalam kereta. Begitu kereta saya masuk ke Citayam, tampaklah wajah-wajah "panik" yang harus memaksakan diri agar bisa naik KRL.

Belum lagi dari Citayam, KRL akan singgah di Stasiun Depok, Depok Lama, Pondok Cina, Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, Lenteng Agung baru masuk ke Tanjung Barat. Semakin dekat ke arah Jakarta, maka semakin susah pula penumpang di stasiun untuk naik. 

Sebagai bayangan di Stasiun Pondok Cina, mungkin dari 20 orang yang mengantre di tiap pintu hanya 2-3 orang saja yang berhasil masuk dalam kereta, itupun setelah berusaha keras dengan resiko yang tidak kecil. Silakan baca tulisan sebelumnya "Sudahlah Jangan Naik KRL Commuterline Lagi".

Nah, apa kabar jika Stasiun Tanjung Barat tiba-tiba dapat tambahan penumpang yang membludak? Bisa-bisa mereka baru berhasil naik kereta jam 8 setelah menunggu dari jam 6 pagi.

Sepanjang jalur KRL belum bertambah, jumlah armada pun susah bertambah, bagaimana bisa pihak PT KAI dan KCI bercita-cita menambah jumlah penumpang? Jelas tidak manusiawi melihat ribuan orang dipaksa terangkut dalam kondisi padat. Teori dan konsep memang terlihat bagus di atas kertas, tapi jangan sampai sisi manuasiawi terabaikan. Ribuan orang mungkin bisa saja terangkut, tetapi apakah di dalam KRL Commuter Line itu mereka mendapatkan hal yang layak?

"Namanya juga angkutan umum murah, bersubsidi pula, mana bisa enak?" komentar ini terus terang kerap saya dengar.

Tapi saya sebagai pengguna angkutan massal tidak berpikiran mau enak, tapi hanya berharap bisa diperlakukan manusiawi. Sisi manusiawi inilah yang makin lama makin pudar dalam KRL Commuter Line

Dijejal sedemikian rupa dalam gerbong besi membuat penumpang sensitif, saling senggol, saling berprasangka buruk, merasa dirinya paling pantas diprioritaskan duduk dan sebagainya.

Kembali soal rusun di stasiun, semestinya calon penghuni memperhitungkan baik-baik apakah hunian tersebut memang sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah mereka memang berharap bahwa KRL Commuter Line menjadi andalan transportasi setiap harinya?

Saya ambil contoh Stasiun Tanjung Barat, jika ada rusun di lokasi ini maka sebaiknya dan semestinya yang akan benar-benar menikmati adalah mereka yang:

  • Kerja di Jakarta dan memiliki jam kerja tidak seperti orang kebanyakan, misal berangkat kerja siang hari, sore atau malam hari, karena saat itu KRL Commuter Line tidak sepadat pada jam sibuk.
  • Kerja ke arah berlawanan dari Jakarta, misal kerja di Depok atau Bogor, karena kepadatan pada pagi hari lebih ke arah Jakarta.

Nah, seandainya mereka tidak memenuhi kondisi tersebut, maka siap-siap saja penghuni rusun akan "menderita" menanti KRL Commuter Line setiap harinya.




Baca juga:
Kini, Jepang "Kaya" Ganda Putri Berkualitas Dunia, Bagaimana Indonesia?
Dian Syarief dan "Kupu-kupu" Penderita Lupus
[Blog Competition] Alam Sutera, Hunian Ideal Penunjang Gaya Hidup Sehat

Nasi Manih, Kuliner Sederhana Sarat Makna dari Kerinci

$
0
0

Memasak kuliner nasi manih. Dok. Hafiful Hadi, 2018

Sajian Peringatan Kematian

Kematian adalah momen duka cita, di mana seseorang mengungkapkan rasa kesedihannya karena ditinggal oleh orang-orang terkasih. Kematian juga melahirkan tradisi-tradisi yang berkaitan dengan peringatan kematian tersebut.

Di Indonesia ada banyak tradisi untuk memperingati kematian . Tradisi paling umum adalah  peringatan 3 hari, 7 hari hingga 40 hari kematian. Di Tanah Toraja ada tradisi yang dinamakan rambu solo. 

Di Hulu Lembah Kerinci, Dataran Tinggi Jambi, tepatnya di sekitar kecamatan Siulak dan kecamatan Siulak Mukai ada tradisi yang unik dalam peringatan 7 hari kematian seseorang. Mereka menyajikan kuliner tradisional yang hanya ada dalam upacara itu, kuliner tersebut dinamakan sebagai nasi manih.

Nasi manih terbuat dari komponen-komponen yang sangat sederhana. Tiga komponen utama adalah pulut putih (ketan putih) yang sudah ditanak (nasi ketan), santan kelapa dan gula tebu merah. Selain itu terdapat pula tambahan garam, daun pandan wangi, daun cengkeh dan kayu manis sebagai penyedap rasa. 

Cara membuatnya pun sangat sederhana, santan kelapa, gula merah serta daun-daunan penyedap dimasukkan dalam kancah (kuali besar) yang telah dijerang di atas api. Setelah, santan kelapanya mendidih dan gula merah larut, barulah nasi ketan dimasukkan dan diaduk hingga merata sampai larutan gula merah dan santan benar-benar menyatu di dalam nasi ketan. 

Setelah itu, nasi manih yang telah masak diangkat dan diratakan (bahasa setempat: digacah) di atas talam  (nampan berukuran besar). Setelah mendingin barulah nasi manih, dipotong dalam sayatan jajaran  genjang dan disajikan kepada kaum kerabat yang hadir. 

Proses memasak nasi manih khas Kerinci. Dok. Penulis, 2018

Simbol Pengikat Tali Persaudaraan

Kematian memang menyebabkan hubungan sosial si mati dengan kaum kerabatnya terputus. Tapi tidak begitu bagi masyarakat Kerinci, kematian justru menjadi momen mempererat kembali hubungan antar kerabat dan sanak keluarga yang ditinggalkan. 

Rasa gurih dan manis yang dihasilkan oleh nasi manih, semanis hubungan keluarga yang dipererat kembali melalui momen upacara kematian. Dua Komponen nasi manih yaitu santan dan pulut putih yang memiliiki warna putih yang merupakan simbol dari hukum s'rak (hukum islam) dan keikhlasan melepas kepergian si mati, sementara gula  yang berwarna coklat kehitam-hitaman  sekaligus memberi warna "hitam" pada si pulut putih merupakan simbol dari hukum adat yang digunakan oleh masyarakat Kerinci dan persatuan kerabat yang ditinggalkan. 

Dalam upacara kematian pada masyarakat adat di hulu Lembah Kerinci, ada dua komponen hukum yang harus dilakukan yakni hukum Islam dan hukum adat. 

Pelaksanaan hukum islam terkait dengan penyelenggaraan jenazah harus sesuai dengan kaidah-kaidah fikih dalam hukum Islam seperti memandikan jenazah, mengkafani hingga penguburan. Sementara itu, setelah pemakaman usai ada tradisi  berdasarkan hukum adat yang harus dilaksanakan oleh para ahli waris. Salah satunya tradisi "mulang pinyanda" sebagai aplikasi dari hukum adat "mati pameman bagalang panakan, mati panakan bagalang pameman".

Lahir dari Budaya Matrilineal

Karena telah disinggung mengenai tradisi "mulang pinyanda", tak elok rasanya penulis tidak menjelaskan mengenai tradisi ini. Mulang pinyanda berasal dari dua kata yaitu kata mulang berasal dari kata memulangkan yang berarti mengembalikan. Sedangkan kata "pinyanda" berasal dari kata"persandaran" yang berarti tempat untuk bersandar atau topangan, sinonim dari kata "galang". Oleh sebab itu, secara harfiah mulang pinyanda diartikan sebagai mengembalikan topangan/sandaran.

Masyarakat Kerinci menganut sistem matrilineal yang kuat, mereka mengambil hubungan kekeluargaan berdasarkan garis keturunan dari pihak leluhur perempuan dan membentuk suatu kaum, disebut dengan istilah kalbu. Sistem ini menyebabkan hubungan antara pameman (saudara laki-laki dari ibu atau saudara perempuan dari payah) dengan para kemenakan lebih diutamakan secara adat. 

Di samping itu pula, karena masyarakat Kerinci hidup berdasarkan kalbu, maka terdapat pula harta warisan nenek moyang milik kalbu (lahan sawah, ladang dan kebun) yang  dikelola oleh individu-individu sebagai anggota kalbu termasuk pula oleh sang pameman yang telah meninggal dunia. 

Jikalau harta yang sifatnya milik personal "si mati" maka harta tersebut diwariskan kepada ahli waris (anak-anaknya), tetapi bila si mati pernah menggunakan harta milik bersama maka sang ahli waris  wajib melakukan pengembalian kepada orang yang masih terhitung keponakan orangtuanya dalam sebuah kalbu karena dianggap sebagai hutang yang mesti dibayarkan.

Pengembalian kepada para keponakan itu berupa sejumlah pembayaran yang diatur secara adat. Inilah yang dimaksud sebagai "mulang pinyanda". Mulang pinyanda terdiri dari sejumlah komponen pembayaran yaitu Bingku kapalo Kebau (bila diuangkan menjadi 500 rupiah hitungan uang lama atau 500 ribu rupiah hitungan uang sekarang), ayam penahah batu, batang pinyanda (700 rupiah uang lama, 700 ribu rupiah hitungan uang sekarang), mangkuk pinggan/Kujo Kerih (500 rupiah hitungan uang lama, 500 ribu rupiah hitungan uang sekarang), iku kapalok (500 rupiah uang lama, 500 ribu rupiah hitungan uang sekarang). 

Pembayaran ini dilakukan pada hari ke tujuh setelah kematian sang pameman. Tentu saja ada persyaratan untuk melakukan tradisi adat ini yakni bila sang pameman yang telah meninggal semasa hidupnya pernah melakukan ibadah kurban, hal ini mungkin menjadi indikator bahwa sang pameman, memiliki kemampuan ekonomi selama hidupnya.

(Foto atas) para kemenakan sedang berkumpul (foto bawah) tradisi mulang pinyanda yang sedang berlangsung. Dok. Hafiful Hadi, 2018

Pada hakikatnya tradisi mulang pinyanda ini adalah penyatuan kembali hubungan kekeluargaan antara ahli waris sang pameman dengan para kemenakannya dalam sebuah kalbu yang hadir dalam acara itu.  

Pada acara itu, mereka berkumpul kembali untuk mengenal anggota kalbu mereka satu sama lain yang sudah lama tak bertemu karena berbagai alasan. Tentu saja nilai kekeluargaan ini jauh lebih tinggi dari nilai uang yang harus dibayarkan, misalnya saja para ahli waris membayar pinyanda dengan jumlah total Rp 1.750.000 kepada para kemenakannya, uang tersebut harus dibagi lagi oleh para kemenakannya. 

Dalam suatu kasus, jumlah orang yang masih terhitung kemenakan dari si mati dalam suatu kalbu bisa mencapai 300 ratus orang, yang bila uang pinyanda dibagikan, masing-masing hanya mendapatkan Rp. 5000/orang. 




Baca juga:
Mencari Jejak "Joko Jumput" di Tengah Hiruk-pikuknya Surabaya
Menyoal Pengerucutan Daftar Negara dan Kampus Tujuan Studi Beasiswa LPDP
Wayang Potehi Jembatan Memahami Budaya China

Sudah Mengenal Lebih Dekat Bank Ganesha? Buktikan di Sini!

$
0
0

Bank Ganesha Blog Competition

Bank Ganesha yang mulai beroperasi sejak tanggal 30 April 1992 dan memiliki visi menjadi "Everyday Bank" di tahun 2020 kini sudah melayani nasabah dengan produk inovatif seperti tabungan, deposito, giro, serta menyalurkan kredit pada segmen consumer, komersial, SME dan Korporasi. Bank Ganesha memiliki kartu ATM yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama dan sudah berlogo GPN. 

Menjawab kebutuhan di era digital, Bank Ganesha telah meluncurkan layanan online banking yang ada di dalam aplikasi mobile "BANGGA" (tersedia di Playstore/Appstore). Bank Ganesha berupaya untuk terus mengoptimalkan jaringan kantor yang ada. Sampai dengan tahun 2018 ini, Bank Ganesha telah memiliki jaringan kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Surabaya dan Medan.

Nah, Kompasianer punya kisah atau ulasan informasi tentang eksistensi Bank Ganesha di Indonesia? Bagikan cerita tersebut dalam Blog Competition yang digelar oleh Bank Ganesha dan Kompasiana. Sebelum ikutan, simak syarat dan mekanisme lomba di bawah ini ya.

Syarat dan Ketentuan Lomba 

  • Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di Kompasiana.com
  • Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat, dan tidak sedang dilombakan di tempat lain)
  • Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana

Tema Lomba

  • Tema 1: Save & Shop with Ganesha

Kompasianer diminta untuk menuliskan cerita pengalaman dalam menggunakan tabungan Ganesha MAPCLUB, yaitu produk tabungan dari Bank Ganesha yang menawarkan keuntungan mendapatkan semakin banyak poin untuk belanja gratis di outlet MAP jika nasabah semakin giat menabung. Info selengkapnya di sini

  • Tema 2: Lebih Dekat dengan Bank Ganesha

Kompasianer diminta untuk menuliskan ulasan yang membantu pembaca untuk lebih akrab dengan Bank Ganesha (apa itu Bank Ganesha, layanan dan produk perbankannya, visi dan nilai-nilai yang diterapkan, dll). Baca info tentang Bank Ganesha di sini

  • Tema 3: Serunya #hidupdenganBANGGA

Kompasianer diminta untuk menuliskan cerita pengalaman menggunakan aplikasi mobile BANGGA dan fitur-fiturnya yang seru seperti berita, info promo, games, akses donasi dan akses online banking. Download aplikasi BANGGA untuk Android/iOS di sini

Mekanisme Lomba

  • Periode Lomba: 26 April -- 27 Mei 2018
  • Tulisan tidak lebih dari 1.500 kata
  • Peserta wajib mencantumkan label bankganesha (tanpa spasi) dalam setiap tulisan yang dilombakan
  • Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba, tidak bisa diikutkan lomba
  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
  • Pemenang boleh membuat tulisan lebih dari 1 tema tapi hanya mempunyai 1 kali kesempatan menang
  • Konten artikel (teks dan foto) pemenang menjadi sepenuhnya milik Bank Ganesha dan akan ditayangkan di www.bankganesha.co.id  
  • Pemenang tidak boleh menggunakan tulisan untuk lomba lain
  • Pemenang akan diumumkan setelah 14 hari kerja periode lomba selesai

Hadiah

  • 3 artikel terbaik akan mendapatkan tabungan masing-masing senilai Rp 2.000.000
  • 8 artikel favorit akan mendapatkan tabungan masing-masing senilai Rp 500.000

*) Hadiah akan diberikan dalam bentuk tabungan Ganesha, jika tidak terdapat cabang Ganesha terdekat dari wilayah pemenang maka hadiah akan diberikan berupa saldo dalam aplikasi G-Money

Jika Anda membutuhkan image pendukung artikel/blog yang berhubungan dengan Bank Ganesha, silakan menggunakan image di link berikut ini.

Untuk mengetahui kegiatan dan kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di halaman Event Kompasiana. (GIL)

**) Begini Cara Kami Menilai Karya Lomba di Kompasiana




Baca juga:
Tumbang di Leg Pertama, Peluang Persija ke Final Zona ASEAN Masih Ada
Mencari Jejak "Joko Jumput" di Tengah Hiruk-pikuknya Surabaya
Menyoal Pengerucutan Daftar Negara dan Kampus Tujuan Studi Beasiswa LPDP

Dua Raksasa Italia Bentrok di Roma dalam Final Coppa Italia

$
0
0

Paulo Dybala (Foto Juventus.com)

Judul di atas adalah gambaran pertarungan sengit dua klub Serie A, Juventus vs AC Milan untuk memperebutkan Coppa Italia.  Laga bergengsi ini berlangsung di Stadion Olimpico, Roma Rabu (9/5/18) pukul 20.00 WIB.  

Skysports.com (9/5/18) mengeluarkan berita teranyar mereka bahwa Milan sangat berambisi memenangkan trofi ini karena I Rossoneri belum memenangkan trofi sejak Allegri memimpin mereka meraih gelar Serie A pada tahun 2011. Sangat wajar jika Gennaro Gattuso saat ini mengerahkan segala daya dan upaya untuk meraih Coppa Italia ini.

"Mereka ingin mulai memenangkan trofi lagi dan kami ingin membawa trofi ini kembali ke Turin untuk tahun yang keempat berturut-turut. Kami benar-benar ingin memenangkan setiap trofi yang tersedia tahun ini. Sayangnya, kami tersisih  dari Liga Champions, tetapi kami berada di posisi yang baik di liga dan memenangkan Coppa Italia adalah tujuan kami yang lain." Demikian tekad dari pemain tengah Juventus, Miralem Pjanic saat timnya menargetkan gelar Coppa Italia yang ke-13 sekaligus juara Serie A, seperti dilansir Skysports.com (9/5/18).

Situs tersebut juga merilis beberapa catatan tentang statistik kedua klub Italia ini. Juventus lolos ke partai puncak usai mengalahkan Atalanta di semifinal dengan agregat 2-0. Sementara AC Milan sukses menyingkirkan Lazio lewat drama adu penalti dengan skor akhir 5-4.

Sepanjang sejarah Coppa Italia, I Bianconeri jadi klub yang paling banyak mengoleksi gelar juara sebanyak 12 kali sejak diadakan pada tahun 1922. Juventus menjadi klub yang paling sering berada di final Coppa Italia dengan catatan 18 kali sebagai finalis. Tahun ini Juventus merupakan klub pertama yang tampil di final Coppa Italia empat kali secara beruntun sejak tahun 2015.

Saat ini dalam kompetisi Serie A, Juventus juga tampil sangat luar biasa dibandingkan dengan Milan. Mereka hanya membutuhkan satu hasil seri saja untuk memastikan sucedetto, sementara itu AC Milan masih berada di peringkat 6 klasemen sementara Liga Serie A. Mengamati rekor pertemuan mereka musim ini juga didominasi Juventus yang sukses menundukkan Milan dua kali baik di laga kandang maupun tandang.

Laga final tahun ini adalah ulangan laga pada tahun 2016 dimana Juventus berhasil mengalahkan Milan dengan skor tipis 1-0 melalui gol Alvaro Morata dipenghujung masa perpanjangan waktu. Bagi Milan final ini adalah untuk yang kedua dalam tiga tahun terakhir ini dari total 14 kali sebagai finalis sepanjang sejarah Coppa Italia. Koleksi gelar untuk I Rossoneri sejauh ini adalah 5 kali juara.

Dalam sejarah Coppa Italia, Juventus dan AC Milan telah bertemu sebanyak 24 kali. Juventus tercatat lebih unggul dengan 10 kali kemenangan sementara Milan hanya 7 kali sedangkan sisanya berakhir dengan seri.

Sangat jelas dominasi Juventus dalam kiprah mereka di ajang Coppa Italia. Catatan menunjukkan trofi ini lebih berpihak kepada I Bianconeri dibandingkan I Rossoneri. Namun apakah AC Milan harus menyerah pada sejarah? Tentu saja jika pertanyaan ini dikatakan kepada Gattuso, pelatih Milan ini pasti tertawa. 

Baginya, inilah kesempatan emas untuk meraih trofi pertamanya sebagai seorang pelatih AC Milan. Walaupun berat namun tantangan ini harus dihadapi. Memang Juvetus bukan lawan sembarangan namun siapa tahu malam ini Coppa itu lebih memilih Gattuso daripada Allegri. Ya Siapa tahu. Katanya bola itu bundar.

#hensa9052018




Baca juga:
Kenapa Komunitas dan Kenapa Harus COMMA?
Tumbang di Leg Pertama, Peluang Persija ke Final Zona ASEAN Masih Ada
Mencari Jejak "Joko Jumput" di Tengah Hiruk-pikuknya Surabaya

Sajian Antologi Horror Klasik dalam "Ghost Stories"

$
0
0

denofgeek.com

Penikmat film horror tanah air tampaknya akan berbahagia bulan ini. Pasalnya, film yang diklaim sebagai film horror terbaik Inggris setelah bertahun-tahun mereka "absen" menghasilkan film horror yang baik,  akan hadir di Indonesia. Ya, Ghost Stories mulai ditayangkan hari ini, tanggal 9 Mei 2018 di berbagai jaringan bioskop tanah air.

rogersmovienation.com

Film yang disutradarai oleh Jeremy Dyson dan Andy Nyman ini merupakan adaptasi dari drama teater berjudul sama milik mereka, yang sudah dimainkan di berbagai tempat seperti Inggris dan Australia sejak tahun 2010.

Jika Jeremy Dyson dikenal lewat karyanya seperti The League of Gentleman, maka Andy Nyman dikenal publik lewat penampilannya pada beberapa acara tv dan film seperti Derren Brown: Infamous, The Commuter, The Eichmann Show dan Automata. F

Film ini juga menghadirkan beberapa aktor terbaik Britania Raya seperti Martin Freeman yang terkenal lewat perannya pada film-film blockbuster semisal trilogi The Hobbit, Black Panther dan serial tv Fargo. Paul Whitehouse yang dikenal publik lewat Corpse Bride dan Alice Through the Looking Glass. Dan aktor muda Inggris yang sedang naik daun lewat serial tv Netflix Black Mirror dan The End of the F***ing World, Alex Lawther.

Sinopsis

Film ini mengisahkan Profesor Goodman (Andy Nyman) yang dikenal publik lewat pekerjaannya dalam mengungkap praktik-praktik supranatural palsu.

odeon.co.uk

Paket yang diterima dia pada suatu hari, yang ternyata berasal dari investigator supranatural favoritnya semasa kecil yaitu Charles Cameron (Leonard Byrne) kemudian membawanya kepada tiga kasus supranatural yang belum terpecahkan sampai sekarang. Kisah si penjaga gedung kosong, kisah si anak muda yang mengalami kecelakaan aneh sepulang dari pesta, dan kisah mantan bankir yang mengalami kejadian poltergeist di rumahnya merupakan tiga kasus yang diberikan Cameron kepada Goodman.

Cameron yang di masa lalu selalu tampil ke publik dengan berbagai pemecahan kasus supranatural palsu, tampak tak berdaya dengan tiga kasus tersebut. Dan suratnya kepada Goodman, merupakan tantangannya atas sepak terjang Goodman selama ini yang selalu sukses memecahkan kejadian supranatural palsu hingga Goodman tak mempercayai eksistensi dunia astral tersebut.

Poin Positif

Tidak salah jika kemudian film ini dibanjiri pujian dan kritik bahkan dinobatkan sebagai salah satu film horror terbaik Inggris sepanjang masa. Ghost Stories tidak hanya menyajikan sebuah film horror klasik lengkap dengan berbagai jumpscare yang efektif, namun juga menyajikan suasana yang kelam dan menyeramkan dengan sangat baik.

Film ini dengan cerdasnya membangun atmosfer horor dengan sangat baik. Perlahan namun pasti, intensitas ketegangan, kengerian dan kelamnya film ini bertambah seiring bergantinya setiap segmen cerita. Pada setiap akhir cerita dari salah satu kasus, penonton dibuat bernafas sejenak untuk kemudian bersiap-siap memasuki wahana yang kelam pada kasus lainnya. 

images-2-5af2b62ebde57551b0467bc6.jpeg

Jika awal cerita terasa begitu nyata, maka begitu mendekati akhir cerita terdapat banyak penggambaran cerita yang surealis, dimana hal tersebut berhubungan erat dengan akhir film. Dan penggambaran tersebut sangat digarap dengan baik sehingga mampu menghasilkan visual yang unik pada film tersebut.

Tak lupa, tata suara atau backsound yang ditampilkan di sepanjang film mampu menghadirkan suasan kelam yang nyata. Jika anda pernah menonton Conjuring, penggambaran musiknya kurang lebih seperti itu. Sederhana namun menghasilkan kengerian yang efektif dan nyata.

Poin Negatif

Sebagai salah satu film horor terbaik, rasanya sangat sulit melihat kekurangan dari film ini. Kekurangan mungkin hanya dirasakan pada segmen cerita kedua dan ketiga, dimana ketegangan dan kengerian yang dibangun tidak seperti pada segmen cerita pertama. Dan bagi yang tidak menyukai film horor dengan plot twist atau lebih menyukai horor yang ringan-ringan saja, rasanya film ini bukanlah pilihan. 

Kesimpulan

Dengan berbagai aktor kelas atas yang ada pada filmnya, juga gaya penceritaan film yang unik, tidak salah jika kemudian film ini dianugerahkan sebagai salah satu film horor terbaik Inggris. Plot twist yang disertakan di dalam film juga cukup efektif meskipun bukan plot twist yang terbaik.

Nuansa horor dan drama yang kuat khas film-film Eropa khususnya Inggris, begitu kental pada film ini. Jika menyukai film horor Inggris dengan drama yang juga kuat seperti Ghostwatch dan Asylum, maka film ini merupakan pilihan yang tepat untuk ditonton.

Dan bagi yang ingin menonton film ini, Ghost Stories perdana tayang di Indonesia hari ini tanggal 9 Mei. Jadi buat yang mau mengisi liburan besok dengan menonton bioskop, tidak ada salahnya memilih film ini. Apalagi, sudah mulai bosan kan melihat bioskop cuma dipenuhi superhero seminggu ini, hehehe..

Selamat menonton. Salam!





Baca juga:
Perkawinan Anak Masih Marak
Kenapa Komunitas dan Kenapa Harus COMMA?
Tumbang di Leg Pertama, Peluang Persija ke Final Zona ASEAN Masih Ada
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live