Quantcast
Channel: Beyond Blogging - Kompasiana.com
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live

Asian Games 2018, Keamanan dan Keselamatan di Atas Kenyamanan

$
0
0

Maskot Asian Games 2018, Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Ketiga nama tersebut berasal dari filosofi yang menjadi semboyan Bangsa Indonesia

Jakarta dan Palembang siap menyambut penyelenggaraan acara kebanggaan bangsa, Asian Games 2018 Energy of Asia, demikian disampaikan Anies Baswedan dan Alex Noerdin dalam Mata Najwa tempo hari.

Di Jakarta, setelah pemberontakan Kali Item melunak dan jembatan penyeberangan di Bundaran HI diganti pelican cross, belum ada lagi isu panas terkait persiapan pesta olahraga bangsa-bangsa Asia tersebut. Pengamatan penulis, tampak muka Jakarta memang sudah rapi dan cantik, di luar tiang penyangga pepohonan penghias jalan yang belum dilepas.

Namun begitu, dari segala upaya untuk memastikan meriahnya Asian Games 2018, dua hal ini harus tetap menjadi prioritas utama: keamanan dan keselamatan, bagi atlet, official team, panitia penyelenggara, dan penonton pertandingan. Nol toleransi.

Jumlah perkiraan tamu yang akan datang berkisar 15.000 orang, terdiri dari para atlet dan official dari 45 negara peserta, belum termasuk penonton dan suporter baik dari dalam maupun luar negeri. Sementara jumlah event ada 462 acara pertandingan dalam 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang non-olimpiade.

Asian Games 2018, mengambil pelajaran dari FIFA World Cup 2018

Sukses tidaknya suatu perhelatan akbar tingkat internasional dapat diukur dengan banyak parameter, salah satunya adalah faktor keamanan.

Kita ambil contoh penyenggaraan pesta sepakbola Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia.

Analisis resiko keamanan World Cup 2018 di Rusia (Healix International).

Penyelenggaraan turnamen empat tahunan FIFA tersebut terbilang sukses dengan nyaris nihilnya gangguan keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung, setidaknya dari kabar yang muncul di media.

Hari demi hari, penonton dibius oleh penampilan 32 timnas sepakbola terkuat sejagat hingga peluit akhir laga final ditiup. Analisis pertandingan, komentar, kecaman, hingga ramalan silih berganti muncul di linimasa media sosial, televisi, dan media cetak. Semuanya, nyaris tanpa breaking news insiden yang berarti.

Padahal, secara de facto Rusia di bawah pemerintahan Vladimir Putin ini adalah negara yang sedang terlibat perang.

Dalam operasi militer di Suriah, Rusia membantu pasukan pemerintah menumpas ISIS dan pasukan pemberontak yang juga didukung oleh negara lain. Sedangkan di dalam negeri dan perbatasan, Rusia sedang menghadapi gerilyawan Chechnya dan Ukraina. Ditinjau dari konteks situasi keamanan, Rusia cukup rawan gangguan.

Belum lagi masalah hooliganisme dan kriminalitas yang cukup tinggi di kota-kota besarnya.

Bahkan bagi negara adidaya ini pun, menjaga keamanan selama turnamen berlangsung di 11 kota bukanlah pekerjaan sehari-hari. Sehingga, untuk memastikan garansi keselamatan tamu, pasukan khusus Spetsnaz pun dilibatkan untuk membantu.

Perang di luar bisa ditunda, tetapi teroris dalam negeri tidak bisa menunggu dan menjadi prioritas ancaman yang harus dinetralisir. Rusia menghadapi potensi perlawanan dari ribuan teroris berani mati dalam negeri yang berafiliasi dengan ISIS, Jabat Al Nushra, hingga Al Qaeda. Mereka, para teroris itu memiliki identitas lokal, berwajah lokal, dan berbahasa dengan dialek lokal pula.

Siapa yang mampu mengawasi mereka satu demi satu jika tidak dilakukan oleh satuan penjaga keamanan profesional. Satu teroris bersenjata (cuma) pisau dapur di kerumunan massa bisa berakibat fatal merusak martabat bangsa, cukup sekali, dan akan dikenang dunia sepanjang masa.

Mencegah insiden buruk terjadi, pasukan keamanan Rusia berprinsip: lebih baik keliru menyeret 10 orang yang tidak bersalah, daripada membiarkan 1 orang teroris sungguhan berkeliaran di jalan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin penangkapan jaringan teroris di Indonesia setelah terjadi rangkaian teror mematikan (kompas.com).

Menjelang berlangsungnya Asian Games 2018, status Indonesia tidak sedang terlibat perang seperti Rusia ketika menyelenggarakan FIFA World Cup 2018, tetapi ancaman terorisme yang dihadapi identik.

Kita menghadapi jaringan pelaku teror dalam negeri yang terhubung dengan jaringan global; mereka punya KTP, wajah dan perawakan sama dengan kita, logat bicaranya pun tidak mencurigakan, lokal. Dalam banyak kasus, para tetangga pelaku aksi terorisme bahkan sering tidak menyangka bahwa si pelaku adalah sosok yang mereka kenal sehari-hari.

Fakta berbicara, para dalang scaremonger --penebar ketakutan massal-- di Indonesia bisa merekrut siapa saja; bahkan ibu rumah tangga, mahasiswi, dan anak-anak tega dilibatkan dalam aksi terorisme yang keji.

Setelah insiden berdarah di Mako Brimob dan bom bunuh diri di Surabaya, kepolisian di bawah komando Kapolri Jenderal Tito Karnavian, terutama Densus 88, terus memburu sisa-sisa jaringan terorisme yang berpotensi mengancam keamanan dan ketertiban. Jumlah terduga jaringan teroris yang sudah ditangkap saat ini berjumlah 283 orang (data hingga 9 Agustus 2018).

Belum cukup menghadapi ancaman terorisme, polisi di Jakarta dan Palembang juga harus berhadapan dengan penyakit masyarakat; para pelaku kriminal  dan pengganggu ketertiban umum. Ada banyak titik rawan yang harus diawasi oleh aparat keamanan: venue pertandingan, wisma atlet, moda transportasi, dan titik-titik kerumunan massa. Meskipun ribuan CCTV terpasang, tetapi kamera pengawas tersebut tidak bisa berbicara, apalagi bertindak.

Negara memang masih memiliki banyak satuan keamanan lain yang siap membantu kepolisian. Seperti Rusia yang punya Spetsnaz, kita juga memiliki TNI, angkatan darat, laut, dan udara, dengan masing-masing satuan khusus seperti Kopassus, Denjaka, dan Kopaskhas, yang akan turun sesuai skala ancaman yang dihadapi.

Walaupun demikian, alangkah normalnya jika kita sebagai warga negara biasa pun ikut membantu aparat sebagai wujud apresiasi dan dukungan moral atas jerih payah yang telah mereka lakukan. 

Kita bisa berperan menyukseskan Asian Games 2018 dengan berperilaku tertib dan tidak memanfaatkan event itu untuk mengadakan kegiatan yang justru mengganggu ketertiban umum.

Sangat disayangkan jika terjadi, driver ojek online merencanakan unjuk rasa saat pembukaan Asian Games 2018 (megapolitan.kompas.com).

Mitigasi bencana, Indonesia terletak di kawasan yang rawan gempa

Selain kemungkinan adanya gangguan keamanan dari teroris dan pembuat onar, Indonesia secara alamiah memiliki potensi terjadinya bencana alam gempa bumi.

Indonesia adalah negeri dengan 127 gunung berapi aktif. Belasan di antaranya merupakan gunung dengan aktivitas vulkanik di atas normal. Di sekitar Jakarta dan Palembang terdapat Gunung Kerinci, Krakatau, Gede, Galunggung dan Papandayan, yang tergolong kategori gunung berapi aktif. 

Informasi terbaru, Krakatau yang terletak tidak jauh dari Jakarta, saat ini mengalami aktivitas cukup tinggi hingga menimbulkan tremor atau getaran hingga pesisir Serang, Banten. Aktivitas vulkanik merupakan salah satu pemicu gempa yang bisa terjadi kapan saja.

Selain aktivitas vulkanik, pusat gempa juga bisa berupa aktivitas tektonik.

Secara geografis, bumi Nusantara berada dalam kawasan "The Pacific Ring of Fire". Tanah tempat kita berpijak ini berada pada satu kawasan berbentuk ladam yang merupakan pertemuan 3 lempeng bumi yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Ratusan sesar dan patahan sudah terpetakan, tetapi ratusan lainnya belum terdata.

Indonesia berada di zona pertemuan tiga lempeng bumi sehingga rawan mengalami gempa bumi (hormonalseismicshift.blogspot.com).

Gempa Lombok yang terjadi belum lama ini adalah reminder bagi kita untuk selalu waspada.

Di Jakarta, gempa yang cukup terasa mengguncang gedung-gedung terjadi tanggal 23 Januari 2018 lalu, berkekuatan 6,1 skala richter. Pusat gempa berada 61 km di bawah dasar Lautan Hindia dekat pantai selatan Banten, namun rambatannya terasa cukup kuat di ibukota karena faktor kedalaman epicentrum dan labilnya tanah di bawah kawasan Jabodetabek.

Sebelum itu, jejak sejarah merekam ada tiga lindu yang pernah terjadi di kawasan yang dahulu bernama Batavia ini. Gempa cukup kuat terasa pada tanggal 2 September 2009, berpusat di sekitar Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 skala richter. Sedangkan dua gempa besar lainnya yang tercatat meluluhlantakkan gedung dan bangunan-bangunan terjadi pada tanggal 5 Januari 1669 dan 10 Oktober 1884.

Menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, panitia penyelenggara Asian Games 2018, termasuk sukarelawan, harus memiliki pengetahuan mitigasi kebencanaan sehingga dapat menghindari jatuhnya korban. Terutama para pendamping tim luar negeri, harus paham betul dasar-dasar prosedur evakuasi selain kelengkapan tanda penunjuk arah dan alat-alat keselamatan lainnya.

Manusia tidak mampu secara akurat 100% meramal terjadinya kepastian bencana, sementara bumi memiliki hukum-hukumnya sendiri yang bekerja tanpa campur tangan manusia. Kita harus melakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik, bersatu untuk mencapai kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018. Termasuk di dalamnya, mempersiapkan rencana tanggap darurat yang memadai jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.

***

Sumber berita:

bbc.com | dw.com | forbes.com | sputniknews.com | kompas.com | liputan6.com | detik.com | viva.co.id




Baca juga:
Menilai Kepantasan Kepa Arrizabalaga Menjadi Kiper Termahal Dunia
Perjuangan Lia Meukbun Mengelola Perpustakaan Asmat
Anak Bisa Jadi Sumber Konflik Berat Antara Suami dan Istri

Mau Ngemil Tanpa Rasa Khawatir?

$
0
0

(ilustrasi | womensforum.com)

Siapa sih yang nggak suka ngemil?

Mengonsumsi camilan atau lebih familiar disebut ngemil adalah aktifitias yang sering dilakukan sebagian besar orang.Apalagi waktu ngemil bisa dilakukan kapan saja, seperti ketika mengerjakan tugas bersama teman-teman atau saat sendirian sembari menonton televisi. Ya, camilan memang bisa menjadi teman setia kapanpun dan dimanapun dalam segala kondisi.

Namun, keberadaannya yang sering muncul ini juga membuat camilan menjadi disalahkan. Disalahkan karena membuat kita lupa diri dan akhirnya berdampak pada timbangan yang makin ke kanan. 

Hal ini kemudian membuat beberapa orang menjadi khawatir atau yang lebih parah sampai membuat takut yang berlebihan. Eits, sebelum menyalahkan camilanmu, ini yang perlu kamu tahu,ya.

Apakah camilan memang sejahat itu?

Ternyata tidak selamanya yang disangka jahat benar adanya. Seperti camilan yang sering dicap yang tidak-tidak padahal tujuannya baik untuk kita. Selama ini yang membuat menjadi jahat bukan camilannya melainkan kita sendiri. Kita yang belum bisa memilih jenis camilan apa yang cocok dan jumlahnya yang sepantasnya dikonsumsi.

Pada kondisi medis tertentu seperti pada penderita diabetes melitus, ngemil justru hal yang disarankan. Makan selingan diantara makan berat ini dilakukan untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. 

Pada seseorang yang sering mengalami hipoglikemia -kondisi dimana gula darah rendah- juga direkomedasikan untuk mengatur pola makan termasuk jadwal ngemil agar kondisi gula darah dalam tubuh tetap stabil.

Kondisi gula darah yang terlalu rendah ini sering tidak disadari. Apabila kondisi hipoglikemia sudah parah, seorang bisa sampai kehilangan kesadaran atau pingsan,lho!

Memilih Camilan yang Baik, Mudah!

Memilih camilan yang menyehatkan tidaklah susah. Salah satu tips yang bisa kamu lakukan adalah dengan memilih jenis camilan yang tinggi serat. Mengapa? Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa serat akan membuatmu kenyang lebih lama. 

Selain itu, keberadaan serat juga mampu membantu sistem pencernaanmu. Adapun jenis makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayur dan kacang-kacangan.

Selain buah dan sayur, kacang-kacangan seperti kacang kedelai ternyata menyimpan serat yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, kandungan kedelai yang tidak boleh dilupakan adalah proteinnya yang juga tinggi. Dalam 100 gram kedelai terdapat sekitar 17 gram protein. Kandungan gizi kedelai yang lain seperti kaya Vitamin ( Vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), vitamin B6, Vitamin K, Folat) dan Mineral (Mangan, Selenium, Tembaga,Kalium Fosfor, Magnesium, Besi dan Kalsium)

Kedelai juga termasuk dalam makanan dengan Indeks Glikemi (GI/Glikemiks Indeks) yang rendah (<55). Indeks Glikemi ini menunjukkan seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.

(ilustasi | Instagram @soyjoyid)

Menikmati Manfaat Kedelai Utuh dalam Tiap Gigitan SOYJOY Crispy

SOYJOY Crispy, salah satu camilan buatan Jepang berbentuk bar bisa jadi teman ngemil yang direkomendasikan. Bukan hanya sebagai teman untuk menahan laparmu, juga cocok jadi pengganjal perut sebelum berolahraga. Kemasannya yang simple membuat camilan ini bisa kamu bawa kemana saja. Jadi tak perlu khawatir menjadi malu akibat keroncongan di waktu yang tak terduga.

(ilustasi | Instagram @soyjoyid)

SOYJOY Crispy adalah snack sehat yang enak, terbuat dari kedelai yang tinggi serat dan protein sehingga dicerna perlahan oleh tubuh dan membuat kenyang lebih lama dan gula darah terjaga. Terbuat dari 100 persen kedelai utuh, membuat camilan yang satu ini bisa membantu menjaga pola makanmu. Kedelai yang tinggi serat dan protein hadir dalam butiran soy puff yang renyah dengan rasa vanilla yang enak.

Yang harus kamu tahu, kedelai yang digunakan sebagai bahan dasar SOYJOY Crispy ini non-GMO (non-Genetically Modified Organisms) atau bukan dimodifikasi dengan cara rekayasa genetika. Bicara soal keamannya, kamu tidak perlu lagi ragu,ya.

Mau ngemil tanpa khawatir ternyata ada jawabannya, deh!

Salam,

Listhia H Rahman




Baca juga:
Selebgram dan Iklan Produk Obat
Menilai Kepantasan Kepa Arrizabalaga Menjadi Kiper Termahal Dunia
Perjuangan Lia Meukbun Mengelola Perpustakaan Asmat

Menyusuri Agung Rai Museum of Art yang Lebih dari Sekadar Museum

$
0
0

Ubud adalah salah satu kota kecil di Bali yang terkenal antara lain karena mempunyai beberapa museum lukisan. Jangan bayangkan museum di sana seperti di banyak daerah lain di Indoensia, yang museumnya sepi dari pengunjung, meskipun digratiskan, kecuali bila ada rombongan anak sekolah yang diwajibkan berkunjung oleh gurunya. 

Nah, museum di Ubud, kondisinya jauh berbeda, karena termasuk banyak diminati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Padahal rata-rata untuk masuk sebuah museum di Ubud, pengunjung harus merogoh kocek yang tidak murah.
Taman di halaman museum (Dok pribadi)Di antara sekian buah museum di Ubud, yang terbesar dan sekaligus favorit bagi wisatawan adalah Agung Rai Museum of Art (ARMA). Museum yang terletak di Pengosekan, Ubud, Kabupaten Gianyar, ini memiliki area yang amat luas, dan tarif masuknya Rp 100.000 per orang.

Namun pada lembaran tiket masuk tertulis kalimat bahwa uang dari pengunjung akan digunakan untuk program pemeliharaan seni dan budaya oleh Yayasan ARMA. Jadi, anggap saja sebagai sumbangan bagi pelestarian kesenian dan kebudayaan, yang akan sangat bermanfaat bagi generasi mendatang.

Salah satu gerbang masuk (dok pribadi)Museum ARMA mulai dibuka untuk umum sejak 9 Juni 1996, sebagai wujud kecintaan pemiliknya, Agung Rai, pada seni dan Budaya Bali. Pria yang sekarang berumur 63 tahun ini saat remaja hidupnya termasuk susah dan untuk mendapatkan uang ia menjadi pedagang asongan di kampungnya, Peliatan, Ubud. 

Berikutnya ia menjadi pemandu wisata dan sekaligus mencoba menawarkan lukisan hasil karya para pelukis di Ubud kepada para turis yang dipandunya. Dari sinilah Agung belajar tentang seluk beluk lukisan serta memahami selera turis terhadap lukisan.

Lukisan sawah (Dok pribadi)

Sedikit demi sedikit Agung Rai berhasil mengumpulkan duit. Mula-mula ia merenovasi tiga kamar di rumahnya menjadi homestay agar turis bisa menginap di Ubud, tidak perlu balik ke Kuta yang jauh di selatan. Saat itu tahun 1973, belum ada hotel di Ubud.

Kemudian di tahun 1978 ia mendirikan Agung Rai Fine Art Gallery  yang sampai sekarang masih ada di Peliatan, Ubud. Tapi mimpi besar Agung adalah membangun suatu tempat yang tidak saja sebagai tempat memamerkan atau menjual lukisan, tapi juga menjadi tempat pengunjung untuk menikmati berbagai hal berkaitan dengan budaya dan kesenian Bali. 

Tempat belajar bagi yang ingin mendalami kesenian Bali, sekaligus juga tempat memanjakan mata dengan pemandangan alam yang menawan berupa area persawahan trasering (bertingkat), sungai, kolam ikan, taman bunga serta pepohonannya.

Petunjuk arah di museum (Dok pribadi)Maka mimpi besar itu akhirnya terwujud pada Museum ARMA. Di komplek  ini selain ada empat gedung untuk pameran lukisan, juga dilengkapi dengan panggung terbuka tempat pagelaran seni sekaligus tempat belajar menari, kantor, toko buku, hotel, beberapa unit villa, kafe, restoran, spa, kolam renang, dan sebagainya. Jadi kalau pengunjungi berkeliling museum dibutuhkan waktu berjam-jam.

Apalagi kalau semua lukisan yang dipamerkan dilihat satu per satu, bisa menghabiskan waktu seharian. Makanya pengunjung yang waktunya terbatas, hanya mengamati beberapa lukisan yang sesuai seleranya, sedangkan lukisan lain dilihat sambil lalu saja.

Tenggelamnya kapal Titanic (Dok pribadi)Museum ARMA sering dikunjungi para pejabat baik dalam maupun luar negeri. Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sempat mengunjungi museum ini pada Juni 2017 lalu, dan menjadi satu-satunya museum di Asia yang pernah dikunjunginya. Obama yang saat kecil pernah bersekolah di Jakarta, betah selama beberapa jam berkeliling museum, termasuk berjalan-jalan di pematang sawah.

Hebatnya, Obama datang diam-diam, tidak memberitahu terlebih dahulu ke pemilik museum, sehingga tidak ada acara penyambutan khusus. Agung Rai kaget ketika tiba-tiba di museumnya banyak personil keamanan, polisi dan tentara.

Seorang pengunjung menikmati lukisan (Dok pribadi)Boleh dikatakan semua aliran utama dalam seni lukis ada di museum ini. Beberapa nama besar diberi kapling khusus mulai dari karya pelukis tanah air legendaris Affandi, lukisan pelukis asal Bali yang terkenal seperti Nyoman Lempad, sampai pelukis asing seperti Walter Spies. Bahkan pelopor seni rupa modern Indonesia, Raden Saleh, juga punya kapling khusus di Museum ARMA.

Berwisata ke museum seperti ARMA memberi banyak manfaat, karena bernilai edukatif.

Kafe di komplek museum (Dok pribadi)




Baca juga:
Jangan Terlalu Percaya Bakat!
Selamat Datang Bulan Kesalahan Berbahasa Indonesia
[EVENT KOMUNITAS] Yuk Belajar tentang Batik dan Songket Indonesia bareng CLICK

Puisi | Jingga

$
0
0

poooeem.blogspot.comDia suka sekali semburat jingga.
Hingga ia enggan menutup tirai.
Memandang  menerobos orange cahayanya.
Mencari titik nyaman untuk diri mengurai.

Kini ia selalu bersama jingga-nya.
Bermanja-manja tiap senja di beranda.
Memadu doa menerbangkan asa.
Berharap keajaiban itu sampai ke naungannya.

Ia ingin si jingga menjadi takdir.
Saat kelak kelam melanda kiprahnya di dunia.
Ia ingin si jingga menjadi air.
Saat kehausan menjadikannya jelata.

Diabadikannya jingga sebagai isyarat.
Kelak sebagai sosok baru dalam tenun jiwanya.
Dijelmakan menawan sesuai kodrat.
Merajut kepingan rindu yang tertambat.

Hai jingganya...
Kapan engkau hadir ke-naungannya?
Ia telah menantikanmu tanpa celah.
Ia telah menunggumu tanpa lelah di tengah segala gundah.

Jingganya...
Hanya engkau yang dimintanya ditiap sujud.
Bagaikan permata dipanggilnya namamu.
Selalu dan selalu hanya engkau menjadi aduan.
Pada Tuhannya yang maha Wujud.

Datanglah jingga...
Jangan engkau berlama-lama membuatnya bersedih.
Cukup banyak ia menelan getir dunia.
Menjerit menantikan hadirmu penghapus perih.

Jingga...
Aku sebagai penyampai.
Engkau tahu keindahanmu telah lama dinantikan.
Jika engkau telah siap, ketuk pintu masuk peraduannya.  
Aku yakin, dengan ada-mu Ia akan bahagia. 


Tenggarong, 10 Agust 18




Baca juga:
Bagikan Cara Enakmu Memulai Hidup Sehat dan Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah!
Jangan Terlalu Percaya Bakat!
Selamat Datang Bulan Kesalahan Berbahasa Indonesia

Mewujudkan Generasi Cinta Baca

$
0
0

Ilustrasi anak tidak suka baca buku (thinkstock/Muralinath)

Dr. Seuss, pengarang dan kartunis ternama Amerika, suatu kali mengatakan bahwa semakin banyak membaca semakin banyak yang diketahui, semakin banyak yang dipelajari semakin banyak tempat yang dapat dikunjungi. 

Ungkapan Dr. Seuss senada dengan apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Perancis penerima Nobel, Franois Charles Mauriac. Ia mengatakan membaca adalah pintu terbuka bagi cakrawala dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa membaca memberikan manfaat yang besar dalam hidup seseorang. Setidaknya ada dua alasan mengapa membaca itu sangat penting. Yang pertama, membaca menjadi faktor yang sangat penting dalam kesuksesan pendidikan seseorang. 

Membaca membuat siswa mendapatkan nilai yang lebih baik di semua mata pelajaran dan memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan mereka yang tidak suka membaca (Krashen 1993; Cunningham and Stanovich 1991; Stanovich and Cunningham 1993). 

Hal ini sangat mungkin karena membaca  memampukan siswa untuk mendapatkan informasi tentang dunia, masyarakat, dan berbagai kejadian dan ini dapat membantu cara berpikir dalam mengerjakan bahkan menganalisa sesuatu. Orang yang sukses dalam pendidikan mendapatkan kesempatan besar untuk menjadi sukses dalam hidup.  Yang kedua adalah membaca memungkinkan orang untuk lebih bijaksana dalam bertindak. 

Orang yang banyak membaca akan lebih banyak paham dan lebih berhati -- hati dalam mengambil keputusan serta tidak mudah percaya begitu saja dengan informasi yang beredar, akan tetapi dengan kritis mencari kebenarannya.

Sayangnya, kebanyakan generasi muda sekarang ini tidak begitu suka membaca dan lebih mengerjakan hal ini sehingga mereka kehilangan dua manfaat besar membaca seperti yang disampaikan di atas. Studi yang dilakukan oleh Central Connecticut State University di  Britania Baru menemukan bahwa minat baca orang Indonesia menempati berada di peringkat 60 dari 61 negara (The Jakarta Post, Maret 2016). 

Ini tidak mengherankan karena kebanyakan orang Indonesia memilih menggunakan media sosial daripada membaca buku. Ini dapat dibuktikan ketika Indonesia menempati posisi 4 besar pengguna Instagram terbanyak di dunia, dan hampir menyamai negara maju, Amerika Serikat (The Statistic Portal, Juli 2018). 

Lebih dari 50 juta penduduk Indonesia menggunakan Instagram. Lebih miris lagi, survei penelitian yang dilakukan oleh perusahaan research market dunia, TNS, mengatakan bahwa mayoritas pengguna aktif Instagram di Indonesia adalah mereka yang masih aktif belajar di bangku sekolah (Tribuntechno, 15 Januari 2016). Mengapa minat baca generasi Indonesia begitu rendah sedangkan minat menggunakan sosial media begitu tinggi?

Setidaknya ada dua alasan mengapa minat baca generasi muda Indonesia rendah. Yang pertama, membaca tidak dijadikan sebagai gaya hidup atau kebiasaan. Keluarga tidak menjadikan membaca buku sebagai aktifitas yang menyenangkan di rumah. Akibatnya, televisi dan smartphone menjadi hal yang lebih menyenangkan. Ketika ada hal yang lebih menyenangkan, membaca menjadi sesuatu yang membosankan. 

Ketika anak masuk sekolah dan menemui banyak bacaan, mereka pun menjadi kesulitan sehingga belajar sama dengan membaca, sama -- sama membosankan. Yang kedua, akses mendapatkan buku yang berkualitas tidak begitu mudah. Sebagai contoh, bangunan perpustakaan tetap ada di sekolah namun tidak diperlengkapi dengan buku dan pustakawan yang berkualitas. 

Buku yang terdapat di pustaka adalah buku yang sudah using bahkan berdebu. Penjaga pustaka juga adalah orang yang tidak kompeten di bidangnya sehingga siswa tidak begitu tertarik masuk ke perpustakaan.

Perkembangan zaman dalam satu dekade saja begitu pesat. Teknologi informasi komunikasi berkembang begitu cepat sehingga dalam waktu yang singkat saja, satu teknologi dengan cepat digantikan oleh teknologi lain. 

Sebagai contoh, Blackberry Messengers dengan cepat ditiggalkan dan beralih ke Line dan Whatsapp, kemudian Facebook mulai ditinggalkan dan beralih ke instagram, twitter, snapchat, dll. Tidak hanya itu, media cetak sudah mulai beralih ke portal media online. Informasi ada di dalam gadget.

Banyak orang berlomba -- berlomba untuk memperkenalkan dirinya di media sosial untuk mendapatkan pengakuan. Tidak terkecuali dengan generasi muda. Mereka melakukan hal yang sama bahkan cenderung berlebihan. 

Elbert Hubbard seorang penulis Amerika yang terkenal suatu kali mengatakan persiapan yang terbaik untuk masa depan adalah melakukan hal yang positif pada hari ini. Kutipan ini sepertinya tidak begitu berlaku bagi kebanyakan remaja Indonesia yang tidak dapat mengendalikan diri dalam menggunakan media sosial, Instagram. Tidak heran apabila Instagram menempati posisi tertinggi sebagai media "Cyber- bullying"(BBC News, 19 Juli 2017).

Masa puberitas yang berdampak pada emosi dan relasi sosial generasi muda sering membuat mereka jatuh dalam perilaku negatif. Kepekaan terhadap teknologi ini tidak diiringi dengan kepekaan terhadap kualitas diri. 

Banyak generasi ini menghabiskan waktu menggunakan teknologi ini dan kehilangan minat baca. Kehilangan minat baca sangat memungkinkan mereka akan gagal menghadapi tantangan global dan kalah bersaing dengan negara-negara lain. 

Generasi yang kehilangan minta membaca ini kelak akan menjalankan negara ini, itu artinya generasi dengan minat baca rendah dapat membahayakan bangsa ini.Tetapi tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, sebelum terlambat terlalu jauh, harus ada usaha-usaha yang dilakukan untuk membangkitkan minat baca generasi muda.

Usaha-usaha untuk memperbaiki minat baca siswa sudah dilakukan antara lain berupa naungan payung hukum di bawah UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Pencanangan Gerakan Membaca. 

Disusul dengan Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti, bentuk implementasinya berupa penggunaan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran. Program pemerintah ini sangat baik sekali, hanya saja tidak banyak sekolah yang melakukannya dengan berbagai alasan. 

Harus diakui, kebijakan hanya akan menjadi kebijakan saja apabila sekolah tidak mengerjakannya. Perkembangan teknologi dan media informasi begitu cepat sekarang ini, jika sekolah masih tetap mempertahankan cara konvensional untuk mengajari siswa, maka siswa akan tetap pada cara berpikirnya, bahwa membaca itu sama dengan belajar yaitu membosankan. 

Jika sekolah-sekolah menghasilkan siswa yang memiliki minat baca yang rendah, maka dalam 10 tahun ke depan, bangsa ini akan dipimpin oleh orang -- orang  yang memiliki minat baca rendah. Hanya dalam 10 tahun, hoax atau berita palsu masih akan diterima begitu saja karena ketidakmampuan untuk mengkaji dan mengkritisi sesuatu akibat minat baca yang rendah.

Sebenarnya sekolah tidak dapat bekerja sendiri dalam meningkatkan minat baca generasi muda, keluarga dan masyarakat harus berperan aktif dalam meningkatkan minat baca generasi muda. 

Sayangnya, kebanyakan keluarga dan masyarakat ternyata dibesarkan dalam lingkungan yang ternyata tidak memiliki minat baca yang baik sehingga keteladanan dalam membaca sulit sekali ditemukan. Maka tidak heran, apabila Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mencatat 90 persen penduduk usia tidak suka membaca buku.

Itulah sebabnya, untuk sementara waktu peningkatkan minat baca dibebankan ke sekolah dengan cara menjadikan sekolah menjadi sekolah literasi. Menjadikan sekolah literasi dimulai dari kelas-kelas belajar. Program pemerintah yang mencanangkan 15 menit membaca buku selain buku pelajaran itu baik. Sekolah dapat meminta siswa membaca buku yang disukai untuk dibawa ke sekolah. 

Mungkin akan banyak siswa yang tidak memiliki buku karena keterbatasan akses dan biaya. Solusinya adalah sekolah dapat perlu inisiatif dari sekolah untuk memetakan buku -- buku yang digemari dan sesuai dengan kebutuhan siswa beberapa bulan sebelum tahun pembelajaran dimulai agar buku dapat diperlengkapi di perpustakaan terlebih dahulu sehingga ketika tahun pembelajaran dimulai siswa sudah dapat meminjamnya. 

Ilustrasi (KOMPAS.com/Labib Zamani)

Biaya Operasional Sekolah dapat digunakan dengan bijaksana sehingga buku tersebut dapat dibeli. Cara yang lain apabila biayanya tidak cukup adalah sekolah dapat bekerja sama dengan perpustakaan daerah setempat untuk dapat menyediakan buku -- buku yang didaftarkan tadi. Kerjasama dengan lembaga-lembaga masyarakat dapat dilakukan juga untuk membantu menyediakan buku yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan anak. 

Sebagai pembaca pemula, siswa akan suka sekali membaca buku yang tampilannya menarik dan sederhana. Siswa menengah pertama dan atas harus diperkenalkan karya sastra dengan bahasa yang menarik. Seiring dengan perjalanan waktu, siswa akan mulai terbiasa membaca buku yang lebih kompleks sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. 

Guru harus memberikan teladan yang baik dalam membaca dan menciptakan atmosfir yang nyaman untuk membaca. Setiap akhir minggu, guru dan siswa dapat membagikan apa yang dibacanya atau boleh juga diadakan lomba menulis resume buku antar kelas dengan hadiah yang cukup menarik.

Perpustakaan menjadi tempat yang seharusnya sangat disukai oleh siswa. Alasannya adalah di sana terdapat banyak buku dan suasananya juga menyenangkan. Tidak ada paksaan untuk mengejarkan apapun selain membaca. Karena itu, sekolah perlu memikirkan untuk mendesain perpustakaan menjadi ruang membaca yang menyenangkan. 

Mendesain perpustakaan supaya terlihat menarik dan indah tidak sulit bagi sekolah memiliki anggaran yang cukup. Mereka mendesain perpustakaannya dengan seperti ruang baca di rumah sendiri. Ada lukisan-lukisan yang tertempel indah di sudut ruangan. Tentu saja sekolah -- sekolah punya caranya sendiri untuk membuat perpustakaan tampak bagus dan nyaman.

Namun, yang paling penting adalah perpustakaan harus selalu bersih dan rapi supaya setiap pengunjung dapat merasakan kenyamanan ketika membaca. Perpustakaan seharusnya dibuka setidak -- tidaknya 30 menit sebelum kelas dimulai dan 2 jam setelah kelas selesai supaya anak -- anak yang datang ke sekolah lebih cepat ataupun yang pulang lebih lama dapat menghabiskan waktu dengan membaca. 

Perpustakaan harus juga dapat mengikuti zaman dan memakai teknologi yang baru. Bukan hanya daftar buku dan tempatnya yang dapat diakses melalui komputer, tetapi ringkasan singkat tentang isi buku supaya siswa lebih mudah memilih buku. 

Itulah sebabnya yang mengelola perpustakaan seharusnya menamatkan kuliah dari jurusan ilmu perpustakaan atau sains informasi, atau setidak-tidaknya guru yang melek dengan literasi apabila sarjana perpustakaan belum ada. Pustakawan tidak hanya menjaga perpustakaan, namun juga berfungsi sebagai pemberi informasi terbaik dari buku yang dibaca. Minat baca siswa akan meningkat apabila pustakawan dapat membuat mereka penasaran untuk membaca buku tersebut.

Perpustakaan bukanlah tempat satu -- satunya untuk membaca, sekolah dapat memikirkan sudut -- sudut baca. Komitmen untuk menggunakan sudut baca harus dimulai dari guru. Apabila guru memakai waktu istirahatnya untuk membaca di sudut baca, pasti ada banyak siswa yang akan mengikutinya. Ide yang bagus juga untuk menumbuhkan minat baca apabila ada waktu-waktu tertentu dalam satu hari digunakan untuk kegiatan literasi. 

Kebanyakan sekolah di Indonesia sudah menerapkan full day school sehingga mereka hanya belajar di hari Senin  sampai dengan Jumat, itu artinya hari Sabtu dapat digunakan untuk kegiatan literasi atau bisa juga di hari sekolah dengan memastikan bahwa materi di kelas tidak terhambat. Festival Literasi adalah hal yang sangat menarik untuk dilakukan di sekolah. Kegiatan ini bisa diisi dengan lomba menulis, pementasan, dan dapat juga mengundang penulis buku untuk menginsipirasi siswa.

Memang tidak ada metode yang terbaik untuk meningkatkan minat baca, akan tetapi tiga hal di atas diharapkan dapat menolong untuk menciptakan minat baca siswa. Ada hal yang tidak dapat dilupakan oleh sekolah, bahwa literasi juga harus tetap dilakukan di setiap pelajaran. 

(sumber: wonderopolis.org)

Siswa harus terbiasa membaca teks, memahami, dan menganalisanya. Bukankah Kurikulum Nasional mewajibkan sekolah untuk memperlengkapi peserta didik dengan keterampilan berpikir tinggi atau yang dikenal dengan HOTS (High Order Thinking Skill)? Jika siswa tidak dibiasakan membaca, maka akan sulit memperlengkapi keterampilan tersebut. 

Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris adalah pelajaran yang paling banyak menggunakan. Karena itu, mereka guru -- guru yang mengajar pelajaran ini harus menstimulasi siswa untuk tertarik membaca teks yang atau novel yang tebal sekalipun. Tidak ada strategi terbaik untuk membuat siswa tertarik untuk membaca, akan tetapi Nation di dalam bukunya Teaching ESL/EFL Reading Writing, memperkenalkan tiga tahap dalam membaca yaitu Pre, Whilst, dan Post Reading

Dalam tahap Pre atau sebelum membaca, siswa dapat mempredikis teks atau buku dari judulnya, atau bisa mengenal penulis buku, dan latar belakang penulisan teks terlebih dahulu. Di tahap Whilst atau selama membaca siswa diberi waktu beberapa lama dan diberi pertanyaan untuk memahami teks atau buku lebih dalam. 

Di tahap Post atau selesai membaca, siswa diberi kesempatan menarik kesimpulan dan pesan moral dari teks atau buku tersebut. Guru harus banyak berinovasi untuk dapat meningkatkan minat baca siswa, itu artinya guru pun harus banyak membaca.

Sekolah tidak boleh lupa bahwa zaman terus berkembang, itu artinya tantangan pun akan semakin besar. Sekolah butuh meningkatkan dan memperlengkapi diri untuk tidak tertinggal jauh. 

Siswa sangat menyukai teknologi informasi terbaru, itu artinya sekolah harus menguasai itu demi minat baca anak-anak. Ada banyak teknologi yang digunakan untuk menolong siswa membaca melalui aplikasi tertentu atau dengan menggunakan buku digital. Yang paling penting adalah membuat kesepakatan dengan siswa untuk mematuhi aturan aturan yang berlaku untuk kepentingan mereka.

Kalau sekolah memiliki komitmen seperti ini, maka tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, generasi muda akan cinta membaca. Mereka akan menggemari buku baik buku cetak maupun digital. Generasi yang cinta baca ini menjadi cerdas, tanggap, dan bijaksana. 

Dengan demikian, Indonesia dalam 10 tahun ke depan akan dipimpin oleh generasi yang cinta baca. Generasi tua tidak perlu lagi khawatir karena negara ini akan aman di tangan orang -- orang yang bijaksana.




Baca juga:
Nelson Mandela: Saya Tidak Berani Berhenti sebab Perjalananku Belum Selesai
Bagikan Cara Enakmu Memulai Hidup Sehat dan Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah!
Jangan Terlalu Percaya Bakat!

Suasana GBK Jelang Asian Games 2018

$
0
0

pintu utama GBKTujuh dua puluh. Dua puluh menit bergeser dari rencana semula dengan sepeda motor yang tangkinya nyaris selalu penuh, saya antar Rey ke kawasan Gelora Bung Karno, Senayan.

Dari ujung Palmerah selepas lampu merah bundaran Slipi yang kini sudah tidak bundar lagi, belok kanan naik ke jembatan Jompongan, terus melaju arah jembatan Semanggi tapi sebelum sampai semanggi motor saya arahkan ke jalan Gerbang Pemuda lewat flyover Taman Ria.

Tentang flyover Taman Ria yang menghubungkan kawasan Bendungan dengan Senayan. Itu mengacu taman berbayar yang disebut Taman Ria terletak besebrangan dengan kawasan Jakarta Convention Center  (JCC). Saat ini yang disebut Taman Ria itu sudah tidak ada lagi.Taman Ria, dulu adalah taman tempat muda-mudi Jakarta yang sedang kasmaran memadu kasih.

Adapun Jalan Gerbang Pemuda, kenapa Jalan tersebut disebut Jalan Gebang Pemuda, saya belum tahu, yang jelas disitu bersebrangan dengan Pintu Utara GBK adalah Gedung Studio Pusat TVRI yang bersebelahan dengan Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga.gbk street viewSelepas jalan Gerbang Pemuda, belok kiri masuk ke jalan Asia Afrika, kemudian saya hentikan aksi setengah ngebut di pintu gerbang 11 GBK yang persis besebrangan dengan Hotel Mulia. Saya turunkan Rey di Gerbang 11 tersebut. Rey punya urusan yang berkaitan dengan pelaksanaan Asian Games sebagai volunteer.

Urusan Rey ke GBK sebagai volunteer Asian Games sudah saya ceritakan kemarin disini. Ini memang cerita aksi separuh ngebut saya beberapa hari kemarin.

Saya bisa nyaris ngebut selepas bundaran Slipi, jembatan jompongan, jalan Gerbang Pemuda lantaran ruas jalan yang saya lewati tersebut yang biasa kesehariannya macet, lantaran ada aturan ganjil-genap menjadi cukup lancar.

Setelah menurunkan Rey di Gerbang 11 saya tidak minat lagi ngebut. Ngebutnya saya tadi lantaran saya tidak mau Rey datang terlambat. Selanjutnya saya ingin menikmati perjalanan. Seandainya tidak terbebani sepeda motor rasanya saya ingin berjalan kaki saja mengelilingi komplek GBK.

Kawasan GBK kini, setelah selesai penataan tampil menjadi lebih indah, lebih memikat dan lebih ramah termasuk terhadap penyandang defabel.suasana gbkSeperti diketahui tiga provinsi turut dilibatkan untuk perhelatan akbar Asian Games 2018. Selain provinsi DKI Jakarta, Sumatra Selatan dan JawaBarat juga turut dilibatkan.

Untuk Sumatra Selatan pagelaran Asian Games akan dipusatkan di komplek olahraga Jakabaring di kota empek empek Palembang. Sementara untuk Jawa Barat, beberapa stadion di Bekasi dan Bogor akan kebagian menggelar pertandingan sepak bola.

Untuk DKI Jakarta, komplek olah raga GBK adalan salah satu venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Asia tersebut. Upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018 direncakan akan dilaksanakan di Stadion Utama GBK kebanggaan masyarakat Indonesia tersebut.suasana gbkUntuk itu semua Pemerintah dengan ujung tombaknya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk DKI sebagai salah satu wilayah yang terlibat pelaksanaan Asian Games sudah melakukan perbaikan sarana dan prasana olahraga di kawasan GBK, Senayan.

Satu diantaranya adalah trotoar yang mengelilingi kawasan GBK bukan cuma diperbaiki tapi juga dihias dan dibikin cantik, menarik.

Trotoar dicat dengan warna hijau, abu-abu dan hitam. Ruas berwarna hijau diperuntukan untuk pasepeda, sedangkan ruas berwarna gelap untuk pejalan kaki, masih dilengkapi pula dengan jalur kuning Guding Block untuk pemandu jalan kaum tuna netra.

Dengan perlahan saya menyusuri jalan Asia Afrika, beberapa orang tampak sedang menikmati olah raga pagi dan ada yang cuma duduk santai.

Melintasi gerbang utama sebelah Barat ada di situ tenda Posko Satpol PP yang suasananya tampak santai. Saya terus melaju dan belok kiri ke arah Jalan Pintu 1. Kemudian putar balik di depan kantor INASGOC.

Saya memang tidak sempat mengelilingi keseluruhan komplek GBK, namun suasana yang saya lihat mulai dari Jalan Gebang Pemuda, Jalan Asia Afrika serta Jalan Pintu 1, dimana INASGOC berkantor. Rasanya cukup menggambarkan bagaimana situasi Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) beberapa hari menjelang pembukaan Asian Games 2018.arah kantor INASGOC | foto dok pribadi





Baca juga:
Meskipun Kecewa dengan Cawapres, Janganlah Golput!
Nelson Mandela: Saya Tidak Berani Berhenti sebab Perjalananku Belum Selesai
Bagikan Cara Enakmu Memulai Hidup Sehat dan Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah!

Penerapan Ambang Batas Selisih Perolehan Suara dalam Perspektif Hukum

$
0
0

(Sumber Gambar: kompas.com)

Prolog 

Sengketa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) salah satu persoalan yang paling dominan berpotensi menjadi permasalahan adalah perolehan suara yang diperoleh oleh para kontestan dalam pemilihan umum (Pemilu), baik untuk Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten, maupun Kepala Daerah Tingkat Propinsi dan juga untuk Pemilu Presiden.

Menurut UU MK yang berwenang untuk menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan suara adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan ("SK"). 

SK KPU itulah yang secara hukum merupakan objek dalam perkara perselisihan pemilihan kepala daerah sebagaimana telah diatur dalam pasal 157 ayat (4) UU No.10/2016 serta pasal 4 huruf a Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 1 tahun 2017.

Tafsir Hukum Penerapan Ambang Batas Selisih Perolehan Suara 

Secara juridis formil dalam suatu pemeriksaan perkara PHP berlaku ketentuan ambang batas 2% sebagaimana telah diatur dalam Pasal 158 UU Nomor 10 Tahun 2016. Maksud pembuat UU dengan selisih 2% tersebut artinya selisih antara pihak yang menang dan pihak yang kalah dalam PEMILU selisihnya sedikit atau tipis hanya 2%.

Asumsinya atau logika hukumnya terdapat potensi pihak yang kalah tersebut dimungkinkan menang jika tidak ada faktor kecurangan.Atas dasar logika hukum itulah dalam sengketa ambang batas selisih perolehan suara MK berdasarkan bukti-bukti yang memadahi dapat memutuskan untuk memerintahkan KPU untuk dilakukan pemilihan suara ulang ("PSU").

Jika yang terjadi sebaliknya selisih perolehan sangat besar diatas 2% maka secara juridis formal Majelis Hakim MK akan memutuskan perkara tidak dapat diterima dengan alasan gugatan pemohon belum memenuhi sarat formil. 

Apakah asas tentang ambang batas 2% yang bersifat formalistik tersebut dapat disimpangi atau dikesampingkan oleh HAKIM MK jika bertabrakan dengan nilai-nilai keadilan?

Menjawab pertanyaan  tersebut kita harus mempertimbangkan teorisasi hukum dalam kaitannya dengan keadilan dalam proses penegakan hukum baik berorientasi pada asas-asas hukum maupun pendapat para ahli.

Bagi Satjipto[1] hukum bukanlah suatu skema yang final (finite scheme), namun terus bergerak, berubah, mengikuti dinamika kehidupan manusia. Karena itu, hukum harus terus dibedah dan digali melalui upaya-upaya progresif untuk menggapai terang cahaya kebenaran dalam menggapai keadilan.

Manusia selaku aktor penting dan utama dibelakang kehidupan hukum tidak hanya dituntut mampu menciptakan dan menjalankan hukum (making the law), tetapi juga berani mematahkan dan merobohkannya (breaking the law) manakala hukum tidak sanggup menghadirkan roh dan substansi keberadaannya, yakni menciptakan keharmonisan, kedamaian, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat.

Menyimak pendapat Satjipto Rahardjo tersebut jelas dapat disimpulkan demi nilai-nilai keadilan maka hakim dapat menyimpangi bunyi UU yang bersifat formalistik.

Sebagaimana pendapat Masyhur Effendi [2] menganggas teori hukum harmonis (harmonism legal theory) yang "mengawinkan" unsur moral dan hukum dalam sistem hukum nasional. Sebagaimana diketauhi moral sudah banyak masuk dalam berbagai undang-undang, moral/etika sudah menjadi kode etik berbagai institusi/lembaga. Di samping itu filsafat sarat dengan muatan ide moral yang menjadi pedoman utama hukum positif suatu negara. Prof Masyur menyimpulkan :

  • Hukum selalu berkaitan dengan moral (catatan setiap keputusan pengadilan selalu menjadikan aspek moral untuk menjadi pertimbangan).
  • Hukum melindungi moral.
  • Perbuatan yang tidak bermoral = barbar/kejam.
  • Menegakka hukum = menegakkan moral.
  • Melanggar moral = amoral/kurang ajar.
  • Jadi, melanggar hukum juga kurang ajar

Menyimak pendapat Masyhur Effendi tersebut lebih tegas lagi bahwa yang telah berhasil mengawinkan antara unsur moral dan hukum dalam sistem hukum nasional sehingga dalam proses penegakan hukum, menegakkan hukum itu sama dengan menegakkan moral.

Selain pendapat para ahli, pertimbangan-pertimbangan hukum  yang dilakukan oleh Hakim juga dapat digunakan sebagai referensi dalam menggali dasar-dasar hukum demi tercapainya perjuangan nilai-nilai keadilan.

Putusan-putusan MK RI yang sudah ajeg juga dapat dimaknai sebagai Juris Prudensi tetap, sebagaimana Juris Prudensi Mahkamah Agung RI lainnya.MK dalam sengketa Pemilu untuk Kabupaten Halmahera selatan tahun 2016 telah membuat pertimbangan hukum yang dapat dikualifikasi telah mengedepankan nilai-nilai keadilan dengan mengesampingkan asas formalistik dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :

Mahkamah tidak akan serta merta menyatakan bahwa permohonan aquo bukan kewenangan Mahkamah,karena permasalahan yang terjadi pada perselisihan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten halmahera Selatan menyisakan ketidak pastian hukum yang diharapkan pencari keadilan dapat diselesaikan oleh Mahkamah maka perkara a quo tetap menjadi kewenangan Mahkamah untuk mengadilinya.

Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut di atas menurut Mahkamah, telah terjadi pelanggaran pada saat pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Halmahera Selatan tahun 2015 yang merupakan elemen penting dari demokrasi dalam visi pembangunan politik. Bahwa tidak seharusnya demokrasi yang telah dibangun melalui pemilihan kepala daerah menyisakan ketidakpastian hukum yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, demi mendapatkan kepastian hukum yang adil mengenai hasil pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten halmahera selatan dan untuk melindungi hak suara yang merupakan hak konstitusional para pemilih, khususnya masyarakat Kecamatan Bacan, serta demi kelangsungan jalannya roda pemerintahan, khususnya Pemerintahan Daerah Kabupaten Halmahera Selatan, maka menurut Mahkamah perlu diadakan perhitungan surat suara ulang untuk kecamatan Bacan [3].

Penutup

Begitu pentingnya Putusan Mahkamah Konstitusi RI termasuk didalamnya uraian-uraian dalam pertimbangan hukumnya sehingga secara obyektif dapat diterima oleh akal sehat. Lebih-lebih dalam Filsafat Hukum intisari dari hukum adalah perburuan atas nilai-nilai keadilan.

MK dalam pertimbangan hukum sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor 1/PHP-BUP-XIV/2016 telah mampu menunjukkan keberaniannya sebagai hakim yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, bukan hakim yang bertindak selaku corongnya UU sebagai mana kata Montesquieu penggagas Teori Trias Politika yang sangat terkenal dengan ucapannya bahwa Hakim hanyalah penyambung lidah atau corong Undang-Undang (bouche de la loi).  

[1] Satjipto Rahardjo, Penegakan Hukum Progresif:Jakarta ,Kompas , Agustus 2010. Halaman.vii-viii.

[2]www.kompasiana.com/suhardis, tulisan Dr.Suhardi Somomoeljono,S.H.,M.H., Menggali dan Memperkenalkan Filsafat Budaya Nusantara Antara lain Dalam Perspektif Jawa yang dikenal "kriwikan dadi grojogan" (satu langkah usaha membangun teori hukum komprehensif legal teori).

[3] Lihat, Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi RI dalam Putusan Nomor 1/PHP.BUP-XIV/2016.

Dr Suhardi Somomoeljono,S.H.,M.H. 
Praktisi Hukum dan Akademisi Dosen Pascasarjana Universitas Matla'ul Anwar Banten
Pakar Desk Otonomi Khusus Tanah Papua Kemenkopolhukam RI 2018
Narasumber Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)




Baca juga:
Sisi Lain "Tarian Sakral" di Torch Relay Asian Games 2018
Meskipun Kecewa dengan Cawapres, Janganlah Golput!
Nelson Mandela: Saya Tidak Berani Berhenti sebab Perjalananku Belum Selesai

Cerpen | Dulu Aku Menyusu di Payudara Ibumu

$
0
0

Sumber Ilustrasi: manishshidu.wordpress.com

Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu kehendak takdir. Kita tumbuh dari air susu yang sama. Padahal, aku tidak pernah memohon kepada Tuhan agar ibumu menjadi ibu susuku. Aku juga tidak pernah berdoa agar kita menjadi saudara sesusuan. Kita menangis dan tertawa bersama. Kita bahagia dan terluka bersama.

Entah bagaimana mulanya, diam-diam cinta menyusup ke dalam dada kita. Kala itu, usia kita menjelang remaja. Tiga belas tahun. Lehermu sudah berjakun, dadaku mulai tumbuh susu. 

Tiap berjauhan denganmu, serasa ada yang kurang dalam diriku. Tiap kauabaikan pesan pendekku, dadaku serasa dihantam palu. Tiap kuprotes kepadamu, kamu malah mencebik. Meledek. Seakan-akan perasaanku bukan sesuatu yang penting bagimu.

Aku masih ingat hari ketika pertama kali kutegur kamu karena seharian aku tidak menemukanmu.

"Kenapa kaumatikan ponselmu?"

Kamu cengengesan. "Lagi ujian!"

"Bisa kaubalas saat istirahat, kan?"

"Takut konsentrasiku buyar."

"Jadi selama ini aku hanya mengganggumu?"

Kamu menggeleng. "Aku suka bibirmu kalau sedang merengut."

"Jangan mengalihkan pembicaraan!"

"Aku suka suaramu kalau sedang merajuk."

"Kampret!" Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya. "Kamu tidak kangen?"

"Kangen, kok."

"Kamu tidak sayang kepadaku?"

Beberapa jenak kamu habiskan untuk menatap mataku. Tidak menjawab pertanyaanku, tetapi terus menatapku. Aku ingin mendesakmu dengan sebuah pertanyaan lagi, namun aku tahu kamu paling tidak suka didesak-desak. Maka kubiarkan hatiku didesak-desak oleh rasa kesal. Sungguh-sungguh kesal karena tidak mendengar pernyataan sayang darimu.

Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu kuasa takdir. Takdir pula yang sekarang menyeret kita ke dalam satu bilik cinta. Menyekap kita dalam bilik itu sehingga kita tidak melihat ada cinta selain di pelukan kita. Lalu sepat masa depan memukul-mukul jantung kita.  

Menjelang usia lima belas tahun, kamu belum mengatakan apa pun tentang perasaanmu kepadaku. Aku juga tidak ingin menyatakan perasaanku kepadamu. Kamu mulai berani mengecup keningku setiap aku pamit untuk pulang ke rumahku, aku mulai berani menumbuhkan harapan di dadaku bahwa kamu juga menyukaiku. 

Bukan suka, melainkan cinta.

Aku masih ingat adegan saat pertama kali kaukecup keningku. Saat itu, kita hanya berdua di rumahmu. Sore yang hujan dan ibumu belum pulang dari kantornya. Kamu baru saja bercerita tentang seorang gadis di sekolahmu yang jatuh cinta kepadamu.

Tiba-tiba aku merasa ditikam kenyataan dan berasa sia-sia berada di sini, di rumahmu, di sisimu, dan kukira aku telah membuang-buang waktuku demi mendengarkan cerita menyedihkan dari bibirmu. Aku kesal. Sakit hati. Aku ingin mengumpat, memaki, menjerit, melolong, atau sekadar melarang kamu berdekatan dengan gadis yang mencintaimu itu, tetapi lidahku kelu.

"Aku tidak mencintainya," katamu sambil memegang daguku.

Aku mendongak dan menatap matamu. "Apa peduliku!"

"Benar, aku tidak bohong."

"Aku tahu."

"Kamu cemburu."

Aku mendelik. "Sok tahu!"

Kamu tertawa. Lepas sekali. Seakan-akan tanpa beban. Entah mengapa aku suka derai tawamu. Aku lega. Lega sekali. Rambut ikalmu yang selalu kuledek dan kuhina mendadak sangat indah di mataku. Entah mengapa aku ingin sekali merebahkan kepalaku ke dada bidangmu. Aku senang. Senang sekali. Hidung mancungmu yang selalu kuejek dan kucerca seketika amat sedap kupandang.

"Aku jatuh cinta."

Tiga kata itu membuatku terperangah. "Kepada cewek di sekolahmu itu?"

Kamu hanya menggeleng.

"Ada cewek lain?"

Kamu mengangguk.

"Siapa?"

Kamu menatapku. Lembut sekali. Bibirmu mendarat di keningku. "Kamu!"

Kita akhirnya mengaku saling cinta, tetapi perasaan cinta itu kita sembunyikan rapat-rapat. Tidak seorang pun kita biarkan membaca dan mengetahui perasaan kita. Baik ibumu ataupun ibuku. Baik ayahmu ataupun ayahku. 

Tetap begitu hingga usia kita memasuki tahun kedua puluh. Tubuhmu makin berisi, tubuhku makin semampai. Rambutmu tetap ikal, rambutku mayang terurai. Matamu setajam mata elang jantan, mataku setenang mata singa betina.

Hingga tiba satu hari ketika kamu berhenti mengecup keningku. Kulihat kamu berusaha menahan diri untuk tidak menggenggam jemariku. Kamu juga mulai menarik diri acapkali kupeluk dari belakang. Kamu tidak berkata apa-apa, tetapi matamu terlalu banyak bicara.

"Ada apa?"

Kamu hanya menggeleng.

"Kamu menderita karena aku?"

Kamu menggeleng lagi.

"Kamu sudah tidak mencintaiku?"

Kamu menatapku. Lembut sekali. Tetapi bibirmu tidak mendarat di keningku. Matamu digenangi air. Lalu kamu menoleh seakan-akan menyembunyikan tangis dariku. Padahal aku tahu kamu sedang menyimpan sesuatu. Aku tahu kamu sedang merahasiakan sesuatu.

"Katakan sekarang," cecarku tanpa ampun.

Kamu menghela napas. "Karena dalam darah kita mengalir susu yang sama maka haram bagi kita hidup bersama dalam satu rasa. Kita cuma titik embun di daun yang bergulir jatuh ke tanah tanpa jejak basah."

"Maksudmu?"

"Cinta kita cinta terlarang!"

"Mestinya agama tidak memenjara dua hati yang saling mencinta."

"Tabu bagi kita mengisap tebu pelaminan."

Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu garis takdir. Pada mata ibumu kamu larikan perih nasib, pada matamu aku menyembunyikan pedih cinta. Ada duka membayang di matamu, ada luka mengembang di mataku. Luka yang mencucup air mata di pipiku, duka yang mencecap getir di sudut bibirmu.

Kemudian tibalah hari yang paling ingin kulupakan sekaligus paling sulit kulakukan. Kamu mengajakku duduk di beranda rumahmu. Kamu membisu selama beberapa menit, sedangkan aku menunggu saja. Kamu ingin aku tetap di sampingmu. Aku tahu itu dari caramu menatapku.

Suaramu sangat pelan ketika kamu bertanya. "Masih ingat Dubai?"

"Kota yang ingin kita datangi bersama."

"Aku akan ke sana."

"Kamu?"

Kamu hanya mengangguk.

"Sendirian?"

Kamu mengangguk lagi.

"Tanpa aku?"

Kamu menatapku. Lembut sekali. Tiba-tiba bibirmu mendarat di keningku. Tidak ada yang bisa kulakukan selain memejam. Sensasi dingin merayap dari pori-pori keningku ke sekujur tubuhku. Ini bukan kecupanmu yang kukenal. Ini semacam kecupan penghabisan. Ini sejenis kecupan yang tidak diinginkan.

Dengan mata basah aku bertanya, "Kamu mau ke Dubai?"

Kamu hanya mengangguk.

"Ke Burj Khalifa?"

Kamu mengangguk lagi.

"Mengunjungi bangunan yang kita sempat bayangkan akan menyeruput teh di lantai seratus enam puluh atau berdoa pada ketinggian enam ribu meter biar Tuhan lebih mendengar permintaan kita?"

"Aku harus pergi, Alzena Mehrin!"

Aku terpana. Tidak pernah kausebut namaku selengkap itu kecuali kamu sedang marah atau terluka. "Kamu tidak boleh ke mana-mana, Denish Farshad!"

"Aku tidak bisa membohongi diriku. Aku ingin menikahimu, tetapi itu mustahil terjadi."

"Kita bisa tetap bersama tanpa harus menikah."

Kamu menggeleng-geleng.

"Tidak ada alasan. Kamu tidak boleh pergi."

Dokpri


Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu alir takdir. Orang-orang menyangka kamu ke kota megapolitan, yang kerap kita bincangkan, demi meraup rezeki. Andai kamu tahu, ada yang berderak di dadaku.

Aku tidak tahu bagaimana bisa kamu memilih pergi, menjauh, menjauhiku, menjauh sejauh-jauhnya, hanya gara-gara ngilu sendu. Kamu sakiti hatimu sendiri. Kamu lukai hatiku. Mana mampu kita membendung banjir rindu. Pohon cinta di dada kita tumbuh rimbun dan rindang.

Aku sedih membayangkan kamu berangkat sendiri. Kupalingkan dukaku dari matamu sesaat sebelum pesawat membawamu pergi. Pukul dua dini hari kamu tergugu di pelukan ibumu, pukul dua dinihari aku tersedu di pelukanmu. Aku tidak tahu kapan kamu akan kembali. Aku tidak tahu kapan kamu kembali untuk mengecup keningku.

Kamu menatapku. Lembut sekali. Tetapi kamu tidak mengecup keningku. "Jaga kesehatan!"

Aku hanya mengangguk.

"Rajin-rajin jenguk Ibu, Dik."

Aku mengangguk lagi.

"Aku tidak akan menikah. Seumur hidupku. Sebab secara batin aku telah menikahimu."

Aku tercenung. Tidak ada yang mampu kulakukan selain tergugu di dadamu. Aku tahu kamu juga menangis. Aku tahu itu karena setitik air hangat dari matamu terjatuh ke lenganku. Tetapi aku tahu kamu tidak akan mengubah keputusan untuk pergi, menjauh, menjauh dariku, menjauh sejauh-jauhnya. Kamu kepala batu. Jika sudah A akan selalu A walau apa pun yang terjadi.

Hingga tumpah semua keluhku. "Aku mencoba untuk memahami alasan kepergianmu, tetapi aku tetap tidak mengerti mengapa kamu harus pergi. Aku merasa tersiksa karena mengerti bahwa sebenarnya kamu juga tersiksa. Aku ingin meminta agar kaubatalkan kepergianmu, tetapi kamu orang yang selalu merasa benar dan tidak ada yang perlu dipikirkan ulang. Aku ingin membencimu, tetapi cintaku sangat kuat menahan gelegak benci itu!"

"Kamu akan baik-baik saja," katamu sambil mengelus rambutku.

"Kalimat paling bodoh yang pernah kudengar darimu, Kak."

"Kamu perempuan tangguh, Dik!"

"Dengan cinta yang tanggung?"

Tetapi pertanyaanku menggantung di udara. Kamu berbalik, memunggungiku, dan tidak menoleh sedikit pun. Barangkali aku akan tetap di Bandara Soekarno-Hatta, berdiri mematung, berharap kamu berbalik dan tiba-tiba ke luar memanggilku, tetapi ibumu menggamit lenganku dan mengajakku pulang.

Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu getir takdir. Aku tahu betapa nyeri rasanya berusaha lari dari luka. Kamu pergi karena ingin menjauhi nestapa. Aku tahu itu. Dua tahun berlalu, kamu tetap hidup sendiri. Aku juga masih sendiri. Tiga tahun berlalu, kamu belum menikah. Aku juga belum menikah.

Kamu setia pada janji tidak akan menikah dengan perempuan mana pun, aku bertahan mencari lelaki yang sepenyayang dirimu. Pada tahun keempat, kabar darimu tinggal satu-satu. Kularikan deritaku pada pelukan banyak lelaki, tetapi kenangan tentangmu sangat lekat dalam ingatan. Pada tahun kelima, aku dan ibumu benar-benar kehilangan kamu.

Sekadar kamu tahu, aku berhenti mendatangi rumahmu sejak tahun keenam kepergianmu. Aku tidak ingin lukaku kambuh. Memasuki rumahmu seperti memasuki masa lalu. Lagi pula, aku tidak ingin luka Ibu kita kumat. Ibu selalu menangis setiap melihatku. Kepergianmu meninggalkan luka bagi dua perempuan yang kaucintai dan sangat mencintaimu.

Dulu aku menyusu di payudara ibumu. Begitu kuasa takdir. Lalu kamu menyusu di payudaraku. Begitu kuasa cinta.  

Amel Widya

Catatan: Cerpen ini dikembangkan dari puisi Narasi Luka Hati (Kumpulan Puisi Beranda Berahi).




Baca juga:
Menjelajahi Keindahan Stromboli, "Mercusuar" dari Mediterania
Mungkinkah Pengembangan Tanaman Obat untuk Penyakit Kanker?
[RTC] Pengumuman Pemenang Event Puisi Kepedulian terhadap Sesama

Keseraman dan Rasa Tidak Nyaman Menonton "Sebelum Iblis Menjemput"

$
0
0

Dua aktris jelita, Pevita dan Chelsea membintangi film horor mencekam (dok. Youtube.com/ScreenplayFilms)

Sebelum Iblis Menjemput memang patut disematkan sebagai film horor yang ditunggu tahun ini. Bahkan, bisa jadi film horor besutan Timo Tjahjanto ini menjadi kandidat film horor terbaik tahun ini. 

Tentunya bukan karena film ini diisi dua aktris muda jelita, Pevita Pearce dan Chelsea Islan, melainkan cerita dan nuansanya yang membuat penonton merasa tidak nyaman dan deg-degan sejak menit pertama.

Dikisahkan Lesmana (Ray Sahetapy) pada masa lampau melakukan sebuah ritual yang membuatnya kaya raya secara mendadak. Namun, kekayaan itu tak selamanya membuat hidupnya bahagia.

Istri pertamanya kemudian dikabarkan tewas secara mengenaskan. Ia pun kemudian menikah lagi dengan mantan artis ternama (Karina Suwandi) yang telah memiliki dua anak, Maya (Pevita Pearce) dan Ruben (Samo Rafael), membuat putri kandungnya, Alfie (Chelsea Islan) merasa terpinggirkan dan berbalik membenci dirinya.

Sepuluh tahun kemudian roda pun berputar. Satu-persatu usahanya kolaps. Lesmana pun di ambang kebangkrutan. Ia juga diserang penyakit yang janggal. Pada saat itulah Alfie dipertemukan kembali dengan ayahnya. Di rumah sakit tersebut ia bertemu dengan kedua saudara tirinya yang tak akur dengannya, juga ibu tirinya yang dibencinya.

Rumah villa menjadi bahan pembicaraan keluarga tirinya, membuat Alfie jenggah. Ia pun penasaran dengan nasib villa yang tak pernah lagi dijenguknya. Di sana ia bertemu dengan ibu tiri dan ketiga saudara tirinya. 

Ibu tirinya bernafsu menemukan benda berharga di sana. Namun, rupanya ada sesuatu di sana yang memang menginginkan semuanya berkumpul hingga iblis menjemput mereka satu-persatu.

Ada rahasia apa di villa tua? (dok. Youtube.com/ScreenplayFilms)

Perpaduan Slasher, Cult, dan Horor Klasik

Film ini ramai diperbincangkan sejak lama. Jarang-jarang dua aktris muda berbakat, Pevita Pearce dan Chelsea Islan ada dalam satu layar dan bermain di ranah horor. Bahkan Sebelum Iblis Menjemput merupakan proyek horor pertama kedua aktris cantik ini.

Ketika melihat sutradaranya Timo Tjahjanto yang akhir-akhir ini sering berduet dengan Kimo Stamboel dan menyebut diri mereka Mo Brothers, aku agak ragu untuk menonton film ini. Mo Brothers lebih dikenal dengan genre slasher atau horor jagal. Film mereka yang paling populer adalah Rumah Dara yang banyak adegan sadisnya yang bikin mual. Headshot yang bergenre laga juga banyak mengumbar adegan brutal yang berdarah-darah.

Balda, kompasianer, yang telah menonton saat Gala Premier meyakinkanku filmnya tidak sebrutal Rumah Dara dan level horornya mencekam. Okelah akhirnya aku hari ini pun menontonnya sendirian sepulang kerja. Dan kemudian yang terjadi adalah aku merasa tersiksa sepanjang menontonnya. Ada keinginan agar filmnya cepat-cepat berkesudahan. Namun, dengan alasan penasaran, aku pun setia menontonnya dengan sesekali mengintip di sela-sela jari tangan ketika level seramnya memuncak.

Bagi penggemar film horor, maka Sebelum Iblis Menjemput memiliki level seram hampir setara dengan Pengabdi Setan (2017), namun dengan ramuan yang berbeda. Horor yang disuguhkan di Sebelum Iblis Menjemput merupakan perpaduan antara slasher yang semi brutal, ritual dan sekte misterius (cult), serta makhluk supranatural yang menyeramkan. Cukup komplit.

Nuansa creepy ini terbangun sejak awal dari dukun misterius yang diperankan Ruth Marini, villa tua yang nampak angker, juga musik yang mengintimidasi. Ketiga aktris cantik, Chelsea, Pevita, dan Karina juga bukan hanya sebagai pemanis, mereka berakting dengan apik. Saya memberikan dua jempol buat akting luar biasa dari Pevita Pearce dan Karina Suwandi.

Dari segi adegan, sepertinya Timo memiliki banyak referensi horor. Ada adegan yang mengingatkanku pada horor Jepang dan adegan di lumpur yang mengingatkanku pada film Drag me to Hell.

Benarkah ada harta di ruang bawah tanah? (Dok. Youtube.com/ScreenplayFilms)

Kekurangan film ini, latar sekte misterius ini tidak banyak dikupas. Penampilan Ray Sahetapy ketika sakit terasa tidak natural. Desain penampilan dan make up sosok menyeramkannya juga kurang halus dan kurang horor. Make up hantu ini mengingatkanku pada sosok di Gerbang Neraka yang filmnya juga didistribusikan Legacy Pictures, terasa kurang seram dan kurang khas.

"Sebelum Iblis Menjemput membuat penonton penasaran sekaligus ingin filmnya segera berkesudahan. Akting pemainnya jempolan, khususnya Pevita dan Karina. Ceritanya membuat penonton tidak nyaman dan ketakutan. Skor 7.9/10".


Detail Film:

Judul: Sebelum Iblis Menjemput
Sutradara: Timo Tjahjanto
Pemeran: Chelsea Islan, Pevita Pearce, Karina Suwandi, Samo Rafael, Ray Sahetapy, Hadijah Shahab, Ruth Marini
Produksi : Sky Media bekerja sama dengan Screenplay Films dan Legacy Pictures
Genre: Horor
Skor : 7.9/10




Baca juga:
5 Alasan Kamu Harus Tonton International Gamelan Festival 2018
Menjelajahi Keindahan Stromboli, "Mercusuar" dari Mediterania
Mungkinkah Pengembangan Tanaman Obat untuk Penyakit Kanker?

Akupunktur Pengobatan Aman Berbiaya Rendah, Mengapa Tidak Dilirik BPJS?

$
0
0

ilustrasi (shutterstock)

Akupunktur adalah pengobatan holistik, menyeluruh. Ia mengobati penyakit tidak hanya gejalanya saja. Tapi juga mencari akarnya dan mengobatinya. Meskipun WHO telah mengakui pengobatan akupunktur, akan tetapi masih saja banyak yang memandang sebelah mata pada pengobatan ini. Pengobatan akupunktur dengan ratusan titiknya yang terdapat dalam banyak meridian, dapat mengobati banyak penyakit.

Hal mana untuk pengobatannya, perlu banyak parameter untuk mendiagnosa penyakit pada pasien. Parameter pada pengobatan akupunktur sangat sederhana seperti misalnya denyut nadi, lidah, warna muka, kondisi saat itu, bentuk feses, nyeri tekan, apa yang dirasakan penderita, dll. 

Dan dengan bantuan teori lima unsur, maka dapat dicari akar penyakitnya, organ apa yang harus diobati dan bagaimana cara pengobatannya. Akupunktur dapat digabungkan dengan pengobatan medis barat maupun fisioterapi. Dan hasilnya akan semakin efektif. Terapinya aman, sederhana dan tidak mahal. Tidak selalu juga harus dengan jarum. Bisa dengan laser, biji, pressure,dll.

Akupunktur itu menarik. Dapat digunakan saat emergency dengan fasilitas penunjang medik yang minim. Meskipun selalu dipandang sebelah mata dan menjadi pengobatan alternatif, tapi kemampuannya luar biasa. 

Termasuk juga yang menghubungkannya dengan tahayul karena menggunakan teori lima unsur. Hmmm.. Itu bukan tahayul, tapi ilmu pengetahuan sederhana yang diambil oleh ahli-ahli di jaman dulu sebagai patokan. Sama saja dengan apa yang kita pelajari dalam Pramuka, bahwa jika burung, kupu-kupu terbang rendah maka itu berarti mau hujan. 

Atau jika langit kemerahan atau gelap, artinya mau hujan. Sama seperti pembagian Yin-Yang. Mengapa punggung itu dianggap Yang? Karena saat menanam padi, punggunglah yang banyak terkena sinar matahari. Mengapa saat seseorang linu, dikatakan orang tersebut dalam kondisi Yin. Karena Yin lebih dekat dengan analogi lemah, dingin, gelap, pasif. Sedangkan Yang itu dianalogikan dengan panas, cahaya, keras, aktif. Sederhana, kan? 

Orang zaman dahulu, pengetahuannya sudah luar biasa. Hanya saja mereka merumuskan dengan cara yang sederhana dan cara mereka masih diimplementasikan dalam pengobatan timur.

Akupunktur memang nampak seperti pengobatan yang sederhana, tapi kemampuannya juga luar biasa. Misalnya, pengobatan untuk frozen arm. Jika akupunkturis nya handal, maka tidak jarang saat masuk belum bisa mengangkat tangannya, akan tetapi begitu selesai diterapi, penderita sudah dapat langsung mengangkat tangannya kembali. 

Atau untuk kasus pasien pasca kecelakaan, pernah saya temukan bahwa penglihatan pasien yang nyaris buta dan didiagnosa tidak dapat pulih kembali, dengan rutin akupunktur di akupunkturis tersebut, ia mulai dapat melihat kembali dan kini pasien tersebut sudah dapat kembali beraktifitas dengan baik. 

Seperti halnya dengan kasus pasien dengan keluhan kesulitan berbicara karena bibirnya seperti mengatup dan badannya merasa ada kelemahan pada alat gerak, sudah berobat kemana-mana tapi belum ada perkembangan baik. 

Ternyata penyakitnya secara akupunktur, berhubungan dengan organ limpanya. Dimana ia baru saja mengalami permasalahan berat dan itulah yang menekan kondisi limpanya. Limpa menguasai otot-otot dan alat gerak. 

Kesedihan juga sangat berpengaruh pada limpa. Sehingga selain diobati organ limpanya, pasien juga diberikan pemahaman bahwa permasalahan itulah sumber penyakitnya, maka setelah pasien lebih ikhlas, lebih sabar dan semangat untuk sembuh, kondisinya berangsur-angsur baik.

Yang jadi masalah saat ini, banyak yang mengira bahwa pengobatan akupunktur dapat diresepkan atau disamaratakan dalam menangani suatu penyakit. Tidak. Akupunktur sebaiknya tidak diresepkan. Karena untuk setiap kali pengobatan/ terapinya, akupunkturis harus melihat kondisi pasien. Tidak bisa disamaratakan bahwa untuk sakit X, yang harus diambil adalah titik Y, Z misalnya. 

Adapun penyebab penyakit ada bermacam-macam. Ada yang karena angin, ada yang karena psikosomatis, ada yang karena makanan, karena gaya hidup, dll. Berapa menit penusukannya? Titik-titik mana yang tidak boleh di ambil saat kondisi tersebut? 

Haruskah menggunakan elektrostimulator? Dan lain sebagainya. Bahkan untuk menterapi pasien yang sama dengan penyakit yang sama, terkadang titik-titik yang harus diambil tidak sama persis seperti terapi sebelumnya dan dengan melihat kondisi serta penyakit pasien barulah bisa diketahui apa saja titik yang harus dilemahkan atau dikuatkan, berapa lama penusukan, dll. Jadi, terapinya juga sangat personal, situasional dan kasuistis. Harus melihat kondisi terkini pasien saat diterapi.

Banyak anak-anak autis yang terbantu dengan akupunktur. Perkembangan mereka menjadi lebih baik dengan terapi akupunktur. Demikian pula untuk pengobatan penyakit lainnya selain karena virus dan bakteri. Banyak penderita yang terbantu, terutama bagi penderita dengan keterbatasan biaya. Pengobatan yang berbiaya rendah tapi dengan hasil yang luar biasa. 

Namun, sayangnya BPJS tidak memasukkan akupunktur dalam pengobatan yang dijamin. Mudah-mudahan tulisan ini dapat sedikit banyak membuka paradigma masyarakat tentang akupunktur dan menjadi bahan pemikiran pihak-pihak yang terkait untuk memasukkan akupunktur dalam pengobatan yang dijamin dengan BPJS.




Baca juga:
Seperti Apa Struktur "Tulisan Populer" Itu?
5 Alasan Kamu Harus Tonton International Gamelan Festival 2018
Menjelajahi Keindahan Stromboli, "Mercusuar" dari Mediterania

Apa Salah Kiai Ma'ruf?

$
0
0

K.H. Ma'ruf Amin | (ANTARA Foto/Hafidz Mubarak A).

Gempar. Mula-mula tersiar kabar bahwa Pak Jokowi akan memilih pasangan cawapres yang berinisial 'M'. Spekulasi pun bermunculan. Ternyata bukan Mahfud MD. Bukan juga Muhaimin Iskandar. Apalagi Maman Suherman. Ternyata Kiai Ma'ruf Amin.

Pada mulanya hanya pidato. Adalah Ahok yang berpidato di depan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada akhir 2016. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyitir Al-Maidah ayat 51. Lantas seseorang mengeposkan video potongan pidato beliau. 

Lantas video potongan pidato itu viral di media sosial. Lantas FPI berang dan menggalang massa dan meminta agar Ahok diadili. Lantas MUI mengeluarkan fatwa bahwa Ahok menghina Alquran dan Ulama.

Indonesia semakin riuh. Ahok pun dicap penista agama. Fatwa MUI menyatukan umat. Kemudian lahirlah Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF). Gerakan ini kemudian membidani lahirnya aksi massa berjudul 212. 

Hasilnya telah kita ketahui bersama. Ahok akhirnya kalah pada Pilgub DKI Jakarta dan berlapang dada menjalani hukuman. Belakangan bahkan memilih menjalani hukuman tanpa potongan.

Sementara itu, GNPF tetap eksis termasuk pada ingar-bingar Pilpres 2019. Beberapa waktu lalu, gerakan ini melahirkan Ijtima Ulama untuk mendukung Salim Assegaf atau Ustaz Abdul Somad sebagai Cawapres bagi kubu Prabowo. 

Bola menggelinding deras. Ustaz Abdul Somad memilih tetap bekerja sebagai suluh bagi umat. Belakangan, kubu Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai Cawapres dan mengabaikan Ijtima Ulama yang ditelurkan GNPF.

Jauh dari dugaan sebagian besar pendukung kubu Jokowi, ternyata petahana yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan manuver politik yang mencengangkan. Memang benar beliau memilih Cawapres dengan inisial 'M', tetapi bukan Mahfud atau Muhaimin. Pilihan beliau jatuh kepada Kiai Ma'ruf Amin, salah seorang inisiator GNPF.

Kontan netizen gempar. Kubu Prabowo terpangah lantaran tidak menyangka Jokowi akan memilih Kiai Ma'ruf. Pendukung Jokowi yang loyalis Ahok juga tercengang. 

Bukan apa-apa. Bagi loyalis Ahok, Kiai Ma'ruf merupakan "musuh bebuyutan" yang dianggap turut mengantar Ahok ke bui. Sekarang malah dipilih Pak Jokowi untuk maju ke Pilpres 2019. Dengan kata lain, Kiai Ma'ruf beralih status dari "musuh bebuyutan" menjadi "musuh dalam selimut".

"Bukan fatwa yang menimbulkan kegaduhan, tapi ucapan Ahok." ~ K.H. Ma'ruf Amin 

Pernyataan tersebut jelas-jelas tidak berterima bagi khalayak pendokung Ahok. Segelintir di antara mereka bahkan tidak bisa memaafkan Kiai Ma'ruf. Maka, kalangan yang tidak bisa memaafkan itu sontak melawan dan mengancam akan memilih golput pada Pilpres 2019.

Tentu saja khalayak loyalis Ahok berhak menentukan pilihan apakah golput atau tetap mendukung Jokowi. Itu hak politik mereka. Namun, Kiai Ma'ruf juga berhak untuk menerima pinangan Pak Jokowi. Beliau tentu punya alasan, pikiran, dan pendapat sendiri terkait persetujuannya menjadi Cawapres. Meminjam pendapat Gus Dur, gitu aja kok repot.

Apakah salah apabila Kiai Ma'ruf menerima pinangan Pak Jokowi? Jelas tidak salah. Mau ditilik dari sudut mana pun, beliau tidak bisa dipersalahkan. Pak Jokowi juga tidak bersalah. Beliau berhak memilih siapa saja yang beliau inginkan untuk mendampingi beliau. Mau Memet mau Maman, itu hak beliau.

Ada beberapa hal yang mesti kita ingat.

Pertama, politik itu cair. Kemarin bilang A, hari ini bilang B, besok mungkin C. Tidak ada yang aneh. Biasa-biasa saja.

Barangkali kita masih ingat bahwa petinggi PDIP, dulu, ada yang pernah menandaskan bahwa partai berlambang moncong putih itu tidak butuh suara dari pemilih Muslim. 

Sekarang situasinya berbeda. Mana tahu kini PDIP sudah membutuhkan suara dari pemilih Muslim. Dan, penahbisan Kiai Ma'ruf selaku pendamping Pak Jokowi adalah alamat yang terang terhadap kebutuhan itu.

Jadi, tidak usah heran. Dulu, beberapa tahun silam sewaktu Ibu Mega maju melawan SBY, beliau pernah memilih Pak Prabowo selaku pasangan. Ndilalah, pendukung Jokowi mulai gerah dan mengungkit-ungkit masa lalu Pak Prabowo hanya karena mantan menantu Pak Harto itu tetap ngeyel melawan Jokowi. Dulu mereka ke mana sehingga tidak berkoar-koar menghujat Pak Prabowo. Tidak aneh, tidak ada yang aneh, sebab politik memang cair.

Maka, alangkah ajaib jikalau sekarang gerah dan gempar lantaran Pak Jokowi memilih Kiai Ma'ruf. Yang sedang-sedang saja, begitu lirik lagu dangdut yang dipopulerkan oleh Vetty Vera. Boleh jadi yang kita benci hari ini esok-esok akan kita cinta. Jadi, jangan lebay.

Kedua, Kiai Ma'ruf berhak dipilih dan memilih. Sebagai warga negara, beliau punya hak suara. Tidak peduli usia atau latar belakang, beliau berhak mendampingi Pak Jokowi.

Sebenarnya tidak sulit-sulit amat jikalau kita ingin menjadi Presiden di negara tercinta ini. Syaratnya cuma dua. Ada partai pengusung dan dipilih oleh warga. 

Sungguhpun cuma dua syarat, namun keduanya tidaklah enteng. Kalaupun ada partai yang mengusung, belum tentu terpilih. Ibu Mega, Pak Amin, dan Pak Prabowo sudah pernah membuktikannya.

Menjadi Cawapres juga tidak sulit-sulit banget. Asalkan dipinang Capres pasti jadi Cawapres. Gonjang-gonjing sebulan belakangan ini menyajikan bukti kuat betapa sukar menjadi Cawapres. 

Pak Mahfud sendiri merasakannya. Sudah dikabari untuk menyiapkan CV, sudah diminta melengkapi persyaratan, sudah menjahit kemeja putih, ternyata di-PHP. Nasib pada 2014 kembali menimpa beliau. Alih-alih patah hati, mantan Ketua MK itu tetap mendukung Pak Jokowi.

Belum lagi ketua-ketua partai yang gencar mempromosikan jagoannya untuk disandingkan dengan Capres, baik kepada Pak Jokowi maupun Pak Prabowo. Semuanya tahu diri sebab yang dipilih dan terpilih pasti cuma satu Cawapres. Soal tetap mendukung atau mengalihkan dukungan, itu perkara lain. Tergantung kebijakan partai dan arah perasaan panglima partai. Sederhana, kok.

Kita kembali pada sosok Kiai Ma'ruf. Mengapa Pak Jokowi memilih beliau? Jangan dikira Kiai Ma'ruf anak bawang atau bau kencur di kancah politik. Beliau pernah menjadi Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta pada 1977-1982. Sebelumnya, beliau terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta sejak 1971. Bahkan, Ketua Umum MUI ini menduduki Ketua Fraksi PPP pada 1973-1977. Kurang apa coba?

Masih butuh kabar atas kiprah doi? Beliau pernah menjadi anggota MPR pada 1997-1999. Kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan menjadi Dewan Syuro. Pada Pemilu 1999, beliau terpilih menjadi anggota DPR dari Fraksi PKB.

Pak Jokowi tentu sudah mempelajari rekam jejak Kiai Ma'ruf. Pak Kiai bukan pilihan "kucing dalam karung". Beliau bukan politisi kacangan. Beliau ulama sekaligus intelektual. Beberapa buku lahir dari buah pemikiran beliau. Buku-buku itu beliau karang sendiri, bukan ditaja oleh penulis hantu. Kalau beliau nanti terpilih, kita bakal punya Wapres yang suka menulis.

Ketiga, Pak Jokowi memang doyan daun tua. Setelah memilih Pak JK sebagai pendamping pada Pilpres 2014, sekarang memilih Kiai Ma'ruf. Selisih usia mereka 18 tahun.

Tentu ada alasan. Tidak mungkin asal-asalan. Pak Jokowi suka ceplas-ceplos, meskipun lebih berhati-hati semenjak menjadi Presiden. Beliau butuh pendamping yang kalem, tenang, dan sejuk. Karakter itu ada pada sosok Kiai Ma'ruf.

Kurang kalem apa beliau? Meskipun dibentak-bentak oleh pengacara Ahok, beliau kalem saja. Tidak marah, apalagi sampai mengamuk. Ketika si pengacara meminta maaf, beliau memaafkan. Tidak memeram dendam, apalagi sampai balas dendam.

Kurang tenang apa beliau? Dicecar kiri-kanan tatkala MUI mengeluarkan fatwa penista agama kepada Ahok, beliau tenang-tenang saja. Beliau pun tidak berapi-api saat mengungkapkan alasan mengapa Ahok dianggap menista agama. Tenang dan terukur.

Kurang sejuk apa beliau? Walaupun dicerca banyak pihak ketika bergabung dengan lembaga bentukan Pak Jokowi untuk mengurusi Pancasila, beliau tidak meradang. Seandainya beliau aktif di medsos, beliau tidak akan memajang twit panjang sebagai alat bela diri. Apalagi sampai main blok.

Jadi, sungguh naif apabila kita menyangka Pak Jokowi salah pilih. Yang ada, kita salah sangka. 

Cucu ulama besar dari Banten, Syekh Nawawi al-Bantani, layak mendampingi Pak Jokowi pada helat akbar Pilpres tahun depan.

Harapan para ulama supaya ada sosok yang paham agama pada Pilpres 2019 kini terwakili lewat sosok Kiai Ma'ruf. Kendatipun tidak direkomendasi oleh para ulama di GNPF, beliau tetap seorang ulama yang karismatik dan cendekia.

Andaikan pendukung Ahok sekarang gamang dan berniat golput, tidak perlu juga dipusingi. Itu hak politik mereka. Kembali meminjam kalimat sakti Gus Dur, gitu aja kok repot!

Kandangrindu, 2018




Baca juga:
Gaya Hidup Itu Bisa "Membunuhmu"
Seperti Apa Struktur "Tulisan Populer" Itu?
5 Alasan Kamu Harus Tonton International Gamelan Festival 2018

Sistem Zonasi PPDB, Demi Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan

$
0
0

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Kemdikbud, Dr. Ir. Ari Santoso, DEA bersama Presenter Kompas TV Fristian Griec dalam pertemuan dengan Kompasianer. (Dok. Pribadi)Dunia pendidikan di Indonesia tak pernah hilang daya kejutnya. Sumbernya darimana lagi kalau bukan dari pusatnya (baca: Kementerian). Ungkapan, "Ganti menteri ganti peraturan", sudah sangat melekat bagi Kementerian yang mengurus pendidikan. Seolah setiap menteri, selalu ingin dikenang dan merasa perlu membuat "monument" baru.

Tahun 2018 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 untuk mengatur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).  Ada beberapa hal yang diatur dalam Permendikbud No.14 Tahun 2018 tersebut di antaranya:

Pertama, sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (pemda) wajib menerima calon peserta didik berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah dengan kuota paling sedikit 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.

Kedua, domisili calon peserta didik yang termasuk dalam zonasi sekolah didasarkan pada alamat pada kartu keluarga (KK) yang diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB.

Selain itu ada beberapa lagi hal yang diatur dalam Permendikbud No.14 Tahun 2018 itu. Selengkapnya bisa dilihat di situs Kemendikbud.

Sebagaimana umumnya peraturan baru, apalagi diterbitkan dalam waktu yang tidak jauh dengan pelaksanaan PPDB, karuan saja banyak persoalan muncul di lapangan.

Ada kasus orang-orangtua yang menginginkan anaknya masuk ke jalur prestasi karena memiliki kecerdasan yang baik, ternyata tidak terpenuhi keinginannya. Sistem tersebut hanya mengakses 5% untuk siswa berprestasi, sedangkan kualitas sekolah tidak merata, khususnya sekolah di wilayah pinggiran. 

Akibatnya ada siswa berprestasi yang kesulitan mendapat sekolah karen quotanya sudah habis, dan sekolah yang memungkinkan untuk dimasuki harus diprioritaskan untuk calon siswa yang berdomisili terdekat dengan sekolah.

Kasus lain menimpa seorang anak di Bekasi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 480 meter dari SMAN 5 Bekasi. Orangtuanya mendaftarkan anaknya ke SMAN 5 Bekasi melalui jalur Warga Penduduk Setempat (WPS). Dalam sistem PPDB Jabar, WPS mendapatkan slot 10 persen, atau untuk SMAN 5 Bekasi sekitar 34 siswa. SMAN 5 Bekasi merupakan salah satu SMA favorit di Bekasi.

Pada hari pertama pendaftaran, sang anak masih berada di daftar calon siswa. Namun, menjelang penutupan PPDB tahap lokal, namanya sudah terdepak oleh WPS lain yang rumahnya lebih dekat. 

Pada hari penutupan, baru diketahui bahwa 34 siswa yang diterima, jarak terjauh hanya 380 meter dari sekolah. Orangtua sang anak mencoba mendaftarkan anaknya pada tahap kedua yakni jalur NHUN (Nilai Hasil Ujian Nasional). Namun ia langsung diwanti-wanti oleh petugas pendaftaran agar tak mendaftar ke SMAN 5 jika nilai UN di bawah 30.

Masih banyak kasus yang dialami oleh masyarakat, namun tidak mencuat ke permukaan.

Lalu apa alasan Kemendikbud mengeluarkan Permendikbud No.14 Tahun 2018 tersebut?

Dalam pertemuan dengan 50 orang Kompasianer pada Senin (6/8/2018) sore, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Kemendikbud, Dr. Ir. Ari Santoso, DEA menjelaskan, dengan aturan baru tersebut diharapkan terjadi pemerataan sebaran anak didik, hilangnya ekslusivisme sekolah dan ada keadilan serta meringankan beban setiap calon peserta didik untuk mendapatkan bangku sekolah. Sekolah yang menerima siswa baru harus mengutamakan calon siswa dari wilayah terdekat, tanpa memerhitungkan Nilai Ebtanas Murni (NEM) siswa.

Dalam acara yang dipandu oleh Presenter Kompas TV Fristian Griec itu, Ari yang mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memaparkan, aturan tersebut membuat siswa yang masuk di sebuah sekolah menjadi sangat beragam. Tidak ada lagi penumpukkan siswa pintar dan sekolah favorit, karena semua calon siswa mendapat kesempatan yang sama.

Sebelum ini penerimaan murid baru dilakukan berdasarkan NEM. Sekolah akan menerima murid dengan NEM tertinggi. Siswa dengan NEM lebih rendah akan turun urutannya sampai quota calon siswa terpenuhi. Calon siswa yang NEM-nya lebih rendah dari yang sudah mendaftar sesuai quota, tidak diterima.

Di sekolah lain pun sama, semua menerapkan sistem yang sama, cuma standar nilai yang diterima lebih rendah. Kedudukan sisa pendaftar seperti klasemen dalam sepak bola. Jika NEM yang lebih rendah akan turun posisinya. Jika turun terus melewati kuota yang dibutuhkan, terpaksa siswa ber-NEM rendah itu harus pontang-panting mencari sekolah lain.

Sistem penerimaan berdasarkan NEM pada gilirannya akan membuat anak-anak dengan standar tertentu berkumpul. Yang pintar akan berkumpul di satu sekolah, sedangkan yang kurang pintar akan berkumpul di sekolah lain.

Dampak lainnya, penumpukan siswa bukan hanya dalam kecerdasan, tetapi juga latar belakang ekonomi keluarga si anak.  Umumnya kecerdasan anak ada korelasinya dengan asupa gizi sehari-hari. Asupan gizi juga berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Umumnya anak-anak yang cerdas -- walau tidak semua -- berasal dari keluarga mampu. 

Akibatnya, dengan sistem penerimaan berdasarkan NEM, maka sekolah favorit bukan saja dihuni anak-anak cerdas, tetapi juga datang dari kalangan keluarga mampu. Nah di sinilah eksklusivisme terjadi. Anak-anak akan merasa berbeda dengan anak-anak dari sekolah lain yang menerapkan standar lebih rendah atau lebih tinggi.

Secara tidak sadar, dengan  kebijakan penerimaan murid baru dengan sistem NEM sekolah akan menciptakan kelas-kelas dalam diri siswa. Siswa sekolah unggulan akan merasa lebih baik dari sekolah non unggulan. Jika sudah dibiasakan dengan budaya berbeda dengan anak-anak lain, mereka akan sulit bersosialisasi dengan orang berbeda. Anak menjadi eksklusif, tidak memiliki kepekaan dan miskin empati. Itu akan terbawa terus sampai suatu saat anak-anak akan hidup di dalam masyarakat.

RSBI

Selama ini masyarakat sudah kenyang berhadapan dengan Kemendikbud yang selalu memiliki aturan baru atau cenderung mengubah yang sudah ada setiap kali pergantian Menteri Pendidikan.

Kita masih ingat dengan keputusan Kementerian Pendidikan yang dibuat di masa Mendikbud Mohammad Nuh tentang penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf internasional. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan sekolah yang berkualitas. Peningkatan kualitas ini diharapkan akan mengurangi jumlah siswa yang bersekolah di luar negeri

Idealnya RSBI mengadakan kerjasama dengan negara-negara sahabat dan mendatangkan tenaga pengajar asing/native dari negara-negara tetangga. Pada akhir tahun pelajaran atau akhir masa sekolah, siswa sekolah RSBI akan diberi tes tambahan berupa tes khusus siswa RSBI dari Direktorat Jendral Pendidikan.

Namun kenyataan di lapangan berbeda. Kebanyakan kelas RSBI dalam satu sekolah hanya fasilitasnya yang diperbaiki. Ruang kelas dibuat lebih nyaman dengan tambahan AC dan infocus, sedangkan kerjasama dengan negara-negara sahabat dan mendatangkan pengajar asing, tidak dilakukan.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno ketika itu mengatakan, realisasi RSBI di lapangan sangat bertolak belakang dengan konsep awal terbentuknya RSBI. RSBI justru menjadi ajang eksploitasi sekolah untuk menaikkan biaya pendidikan dengan iming-iming mutu pendidikan dan pengajaran RSBI.

Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya menerima uji materi yang dilakukan oleh anggota masyarakat, dan menghapuskan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang berada di sekolah-sekolah pemerintah. MK memutuskan RSBI bertentangan dengan UUD 1945 dan bentuk liberalisasi pendidikan.

Tanpa menyinggung RSBI, dalam pertemuan dengan Kompasianer Ari Santoso mengatakan,  dulu anak-anak pintar dan kaya berkumpul di satu tempat. Sekarang tersebar. Anggaran kita juga tidak berbasis pada unggulan, tapi pemerataan.

Trial and error

Sebagai sebuah aturan baru, system zonasi memang belum sepenuhnya teruji, sebagai sebuah system yang paling tepat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Masih banyak kasus ditemukan yang mungkin sebelumnya tidak diperhitungnya, karena kondisi di lapangan sangat bervariasi. Sistem ini masih menjalani trial and error. Masih banyak persoalan yang terjadi di lapangan seperti diberitakan beberapa media massa.

Ari Santoso juga mengakui banyak persoalan di lapangan. Di Surabaya, menurutnya, ada beberapa sekolah yang berkumpul di suatu tempat, padahal penduduk di sekitarnya tidak banyak. Akibatnya kalau sistem zonasi diterapkan secara kaku, maka sekolah itu akan kesulitan mendapatkan murid.

Kasus di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, lain lagi. Anak-anak yang domisilinya berdasarkan administrasi kependudukan masuk wilayah Tangsel, akan sulit sekolah di Lebak Bulus, meski pun rumahnya lebih dekat ke Lebak Bulus dibandingkan ke sekolah yang ada di wilayah Tangsel. Sistem zonasi kalau dikaitkan dengan administrasi -- bukan geografi -- akan menyulitkan bagi calon peserta didik.  

Bagi guru, aturan sistem zonasi ini akan membuat tugasnya lebih berat. Guru harus menghadapi murid yang sangat bervariasi dalam hal kecerdasan. Guru harus kreatif dan lebih serius lagi mengajar agar anak didiknya bisa menerima pelajaran dengan baik sesuai kurikulum.

Terhadap aturan baru yang dikeluarkan oleh Kemendikbud itu, sejauh ini masyarakat belum dapat menerima sepenuhnya, meski pun tidak juga bisa berbuat apa-apa selain menerima. Terutama masyarakat yang merasa jadi korban dari aturan baru tersebut.

Ari Santoso bisa memaklumi sikap masyarakat. Namun menurutnya, Kemendikbud meyakini aturan system zonasi akan memperbaiki dunia pendidikan ke depan. Masyarakat lebih diuntungkan karena tidak ada lagi diskriminasi, perbedaan kelas dan eksklusivitas anak didik.

"Memang ada yang dirugikan, tetapi lebih banyak yang diuntungkan dengan sistem ini. Sementara kita meyakini ini adalah sistem terbaik untuk memberi kesempatan yang merata dan berkeadilan kepada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan," katanya.

Mudah-mudahan aturan yang dibuat oleh Kemendikbud tahun ini akan menjadi solusi yang tepat dari masalah pendidikan di Indonesia, lalu tidak ada lagi aturan baru yang sifatnya coba-coba. Karena siswa sekolah bukanlah kelinci percobaan sistem pendidikan.




Baca juga:
Pro-Kontra Kategori Baru dalam Penghargaan Film Academy Awards
Gaya Hidup Itu Bisa "Membunuhmu"
Seperti Apa Struktur "Tulisan Populer" Itu?

Perjalanan Cinta "Si Doel" Tak Pernah Usang

$
0
0

Si Doel The Movie. Dok. Pribadi

Siapa yang tidak mengenal Si Doel? Dia adalah tokoh utama dalam "Si Doel Anak Sekolahan". Saat musim liburan tiba, kisah Si Doel menjadi tontonan yang tidak ketinggalan di layar kaca setiap keluarga Indonesia

Saya sendiri masih ingat betul, kenangan menonton sinentron ‘Si Doel Anak Sekolahan' saat masih SD dulu. Kisah si Doel mencerminkan bagaimana kehidupan masyarakat betawi. 

Ia dikuliahkan oleh Babe yang diperankan oleh Benyamin Sueb agar menjadi seorang Insinyur. Tujuan Babeh tidak lain untuk merubah paradigma masyarakat kala itu, yang beranggapan bahwa anak betawi hanya akan menjadi calo tanah saat dewasa nanti.

Nonton Bareng Bersama Para Komunitas. Dok. Pribadi

Si Doel memang pendiam tidak banyak berbicara, ia juga hitam manis. Dalam kisah Si Doel, juga berisikan kisah cinta Si Doel yang  memang rumit. Sosok Doel yang sederhana dan tidak banyak gaya mampu memikat banyak gadis yang dekat dengannya di antaranya adalah Sarah dan Zaenab. Kisah cinta segitiga pun dimulai.

Lika-liku perjalanan cinta mereka akhirnya berujung dengan menikahnya Doel dengan Sarah. Namun, konflik setelah itu baru dimulai. Sarah akhirnya pergi meninggalkan Doel dalam kondisi sedang mengandung, tanpa kabar berita. Doel akhirnya menikah dengan Zaenab.

Meski beberapa pemain sudah tidak ada lagi seperti Babeh Benyamin S dan Basuki, namun kisah cinta Si Doel akhirnya berlanjut ke layar lebar. Setelah sekian lama para penggemar Si Doel dibuat penasaran akan kisah cinta segitia Doel, Sarah dan Zaenab.

Dalam Si Doel The Movie, Doel mendapatkan tawaran untuk membantu Hans mempersiapkan barang-barang kesenian betawi untuk Tong-tong Fair. Doel berangkat ke Amsterdam ditemani Mandra. Ternyata, ada maksud lain mengapa Hans meminta Doel datang ke Belanda. Ya, itu semua atas permintaan Sarah.

Doel tidak mengira bahwa Sarah masih setia sendiri demi menjaga anaknya ‘Abdullah’. Anaknya selalu meminta agar dapat berjumpa dengan ayahnya. 

Doel hanya bisa diam tidak banyak berkata. Membuat Abdullah bersikap acuh padanya. Sarah sebenarnya masih mencintai Doel. Ia meminta maaf karena telah pergi meninggalkan Doel dan keluarga. Sementara di Kampung ternyata Zaenab mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Waktu Doel di Belanda hanya sebentar, meski diminta Sarah agar memperpanjang, Doel tetap menolak. Di Bandara ‘Doel Kecil' tidak ingin ayahnya pulang, di sisi lain Sarah pun menyerahkan beberapa dokumen sambil berbisik kepada Doel agar menceraikannya. Itulah sedikit dari alur kisah dalam film ini.

Bersama Hans dan Ahong. Dok. Pribadi

Wajah-wajah lama masih menghiasi Si Doel The Movie ini antara lain Rano Karno, Maudy Koesnaedi, Cornelia Agatha, Mandra, Suty Karno, Adam Jagwan, Salman Alfarizi, meski dalam kondisi sakit Aminah Tjendrakasih tetap berperan sebagai Nyak, sosoknya memang tidak bisa tergantikan. Semuanya masih memerankan tokoh yang sama seperti dulu. 

Dalam Si Doel The Movie juga kehadiran dua tokoh baru yaitu Kartubi (Ahmad Zulhoir Mardia) sebagai  anak Atun (Suty Karno) dan Alm. Karyo (Alm. Basuki) dan Abdullah yang dipanggil Doel juga (Rey Bong) anak dari Sarah (Cornelia) dan Si Doel (Rano). Sosok Mandra sendiri dengan keluguan dan kekocakannya mampu menghidupkan film ini.

Berkat Sandec Sahetapy seorang pemerhati film, yang peduli terhadap perkembangan film Indonesia, beberapa komunitas diajak untuk melakukan nonton bareng Si Doel The Movie dan bertemu dengan beberapa pemain. Nobar BBC bersama Sandec Sahetapy ini membuat Kami bernostalgia dengan Si Doel. 

Film ini sendiri masih menyisakan pertanyaan yang jawabannya tergantung keputusan para penonton dari Si Doel The Movie, siapakah wanita yang akhirnya akan dipertahankan oleh Doel? Sarah atau Zaenab? Atau keduanya tetap menjadi istri Doel? Jawaban Dari pertanyaan ini akan menentukan alur selanjutnya pada kisah Si Doel.




Baca juga:
Gamelan adalah tentang Manusia Nusantara
Mengenal Aliqqa Kayyisa Noverry, Atlet Termuda di Asian Games 2018
Megalodon antara Mitos dan Kenyataan

Menengok Strategi Menyerang Sarri, Peran Baru untuk Kante

$
0
0

soccer.10ztalk.comChelsea berhasil memperlihatkan tajinya kembali setelah musim lalu mengalami sedikit kesulitan, bahkan hanya finish di urutan ke-5.  The Blues menatap perjalaan musim barunya dengan kemenangan telak di kandang Huddersfield Town tiga gol tak berbalas, hasil lesakkan N'Golo Kante, Jorginho, dan Pedro.

Kejelian seorang Maurizio Sarri sebagai juru taktik baru, terbukti dengan keberhasilan yang cukup meyakinkan pada pertandingan pertamanya di kasta tertinggi Liga Inggris. Sarri berhasil merombak permainan Chelsea yang beberapa musim terakhir acap kali bermain bertahan dan pragmatis.

Chelsea dibawah asuhan seorang Sarri menerapkan formasi 4-3-3, serangan klub asal London ini bertumpu pada seorang Jorginho, yang apik memainkan peran deep lying playmaker untuk mengalirkan bola ke depan. Pemain cerdik ini disokong dengan dua gelandang tengah di depannya, yang diisi Ross Barkley dan N'Golo Kante posisinya semalam.

Bukan hanya membantu saat bertahan Barkley dan Kante juga diwajibkan untuk agresif memulai serangan memanfaatkan lebar lapangan, dengan formasi ini pemain sayap bisa menjadi lebih efektif perannya. Terbukti  Willian dan Pedro yang lebih bebas dan cukup sering menusuk area pertahanan lawan.

Salah satu yang harus disorot adalah kesuksesan N'Golo Kante yang memainkan peran lebih menyerang. Sejatinya gelandang kecil enerjik ini merupakan pemain yang cukup dalam posisinya, di semua kompetisi baik klub maupun internasional Kante lebih sering bermain sebagai perebut bola bukan pembangun serangan.

Menariknya, dibawah asuhan Sarri yang senang menempatkan Jorginho sebagai gelandang terdalam, otomatis Kante memiliki peran tambahan, yaitu "menyerang". Hal ini sukses dilakukannya dengan ikut membantu dalam beberapa serangan Chelsea dan juga membuahkan gol, menariknya lagi Kante ada di dalam kotak penalti dalam gol pertamanya musim ini, sebuah peran yang tak biasa diemban Kante.

Kante sendiri memang memiliki kemampuan yang mumpuni sebagai gelandang penelusur lapangan, dengan anugerah stamina yang tak ada habisnya didukung dengan kecepatan berlari yang cukup kencang, Kante bisa berlari mengejar dan membawa bola ke seluruh bagian lapangan. Hal ini yang coba dimanfaatkan dan dikembangkan oleh Sarri, sisi menyerang seorang Kante.

Meskipun lebih menyerang, bukan Kante namanya bila tidak disiplin dalam bertahan. Dalam pertandingan semalam saja dia berhasil membukukan satu tackle, dua intercept, dan dua clearances saat timnya diserang.

Menarik untuk menyimak peran Kante musim ini dibawah filosofi menyerang seorang Sarri, bukan tidak mungkin gelandang penuh senyum ini akan melesakkan lebih banyak gol lagi.




Baca juga:
5 Hal yang Dapat Kamu Pelajari di Tempat Magang
Gamelan adalah tentang Manusia Nusantara
Mengenal Aliqqa Kayyisa Noverry, Atlet Termuda di Asian Games 2018

Pantai Walakiri, Keindahan Surga yang Tersembunyi di Sumba Timur

$
0
0

Pesona Keindahan Pantai Walakiri, Kabupaten Sumba Timur (Dokumentasi Pribadi)

Setelah dua minggu kami survei lokasi rencana pembangunan listrik PLTMH di Desa Wanggameti dan Desa Mahaniwa, Kabupaten Sumba Timur yang di prakarsai oleh Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa) yang bekerja sama dengan Tim PLTMH Balai Litbang LHK Makassar, kami berkesempatan diajak untuk jalan-jalan menikmati indahnya Tanah Sumba ini. 

Kami ditemani oleh "om Ino" yang merupakan salah satu pegawai TN Matalawa yang mengajak kami ke salah satu pantai yang terkenal dengan keindahannya di Sumba Timur, yaitu Pantai Walakiri.

Tim PLTMH BP2LHK Makassar foto dengan latar matahari terbenam di Pantai Walakiri (Dokumentasi Pribadi)

Senja sudah mulai tiba, langit pun sudah mulai berganti warna, kami akhirnya tiba di Pantai Walakiri. Jarak Pantai Walakiri dari pusat Kota Waingapu sekitar 25 km, yang dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan darat. Pantai Walakiri ini terletak di Desa Watumbaka, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Untuk masuk ke pantai ini tidak dikenakan biaya sama sekali.

Saya berfoto di salah satu spot terbaik di Pantai Walakiri (Spot Mangrove Kerdil) (Dokumentasi Pribadi / Muh. Saad)

Kesan pertama kali tiba di pantai Walakiri ini sangatlah menakjubkan, dimana pantai ini memiliki keindahan yang luar biasa dan kata yang tepat untuk menggambarkannya yaitu "Sempurna ciptaan Tuhan". Saat kami tiba, air laut masih dalam keadaan surut, ada beberapa wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang sedang berfoto ria, bahkan ada juga yang sedang melakukan foto pre wedding di pantai Walakiri ini. 

Pada saat surut inilah, pasir pada area bekas surut ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu memiliki tekstur seperti bedak atau semen basah yang kemudian kering dan mengeras. Pasir ini bentuknya padat, sehingga jika berjalan kaki tidak akan tertanam. Yang lebih menambah keunikan dari pantai ini, yaitu terlihat adanya garis batas yang jelas antara pasir di tepi pantai dengan pasir di area bekas surut.

Kondisi Pantai Walakiri pada saat air surut (Dokumentasi Pribadi)

Spot mangrove merupakan spot favorit dipantai ini, dimana formasi mangrove yang kerdil di ujung bibir pantai merupakan tempat terbaik untuk mengambil foto, terutama foto matahari terbenam. Jadi siapkan kamera terbaik anda, untuk menikmati indahnya perpaduan langit senja dengan latar pohon mangrove yang terlihat sangat elegan dan menawan.

Om Ino, Muh Saad dan Saya berfoto dengan latar mangrove dengan senja matahari yang telah terbenam (Dokumentasi Pribadi / Hajar)

Sebagai salah satu tempat destinasi terbaik di Tanah Sumba, Pantai Walakiri ini juga pernah dijadikan sebagai salah satu tempat syuting film "Susah Sinyal" dimana kejadian ini terekam pada adegan Kiara dan Abe yang sedang menikmati keindahan pemandangan pantai Walakiri menggunakan sampan berwarna biru.

Keindahan Pantai Walakiri yang memanjakan mata pengunjung nya (Dokumentasi Pribadi)

Keindahan Pantai Walakiri ini memang sangat menakjubkan. Matahari terbenam di antara siluet mangrove ini menambah kenangan yang abadi bagi para pengunjung yang telah datang ke Pantai Walakiri ini. 

Jika berkunjung ke Tanah Sumba, khususnya Kabupaten Sumba Timur, sempatkanlah datang ke Pantai Walakiri ini dan siapkan kamera terbaik anda, karena moment yang indah akan menjadikan hidup anda jadi lebih bermakna.

Pantai Walakiri, Surga Tersembunya di Tanah Sumba (Dokumentasi Pribadi / Muh Saad)

Salam Hangat,

(Ade Suryaman)




Baca juga:
Patung Gajah Aneka Bentuk yang Unik, Ada di Elephant Parade House
5 Hal yang Dapat Kamu Pelajari di Tempat Magang
Gamelan adalah tentang Manusia Nusantara

Lagu-lagu Tema Asian Games 2018, Mana Favoritmu?

$
0
0

Official songs Asian Games 2018, mana favoritmu (Youtube/Kemendikbud RI)

Aku masih ingat beberapa tahun silam ketika Palembang menjadi tuan rumah Sea Games 2011, lagu Wa E Wa E O (Kita Bisa) dan Ayo! Indonesia Bisa benar-benar menjadi penyemangat masa itu. Dua lagu itu berkumandang dan sering diperdengarkan dimana-mana.

Lantas bagaimana dengan lagu official Asian Games 2018? Apakah kalian sudah kenal dan pernah mendengarnya? Tak kenal maka tak sayang, yuk simak lagu-lagu yang bakal menghiasi pelaksanaan Asian Games 2018.

Musisi tanah air dikenal kreatif dan pandai mencipta lagu. Kualitas vokal mereka juga tak kalah dengan musisi mancanegara. Tak heran jika musisi Indonesia juga pernah didapuk mengisi album official World Cup. Musisi tersebut adalah Padi dengan Work of Heaven yang mewakili Indonesia dalam album The Official Album of the 2002 FIFA World Cup yang dirilis Sony Music Entertainment Japan.

Empat tahun kemudian giliran band asal Yogyakarta, Sheila on 7 dengan Sang Pemenang yang mengisi album Piala Dunia 2006 untuk edisi regional, yakni dipasarkan terbatas di Indonesia dan Malaysia.

Kenapa ajang olah raga perlu theme song? Oleh karena lagu memiliki efek bagi pendengarnya. Ia bisa menjadi penyemangat, pemberi inspirasi, perekat persatuan, juga memberikan suasana hati yang positif bagi para atlet dan suporternya.

Dua theme song Sea Games 2011, Wa E Wa E O (Kita Bisa) yang dibawakan Yovie dan kawan-kawan serta Ayo! Indonesia Bisa yang dinyanyikan Ello dan Sherina membuktikan lagu ini berhasil menyemangati atlet-atlet untuk meraih prestasi seoptimal mungkin. Lagu ini juga berhasil membuat suporter dan warga Indonesia mengalami euforia SEA Games, dan memberikan dukungan penuh ke para atlet nasional.

Lantas bagaimana dengan theme song Asian Games 2018?

Album Asian Games 2018 diisi oleh para penyanyi dan band tanah air dari beragam genre. Album tersebut memiliki tajuk Bright as The Sun yang dibawakan oleh belasan penyanyi/musisi tanah air.

Siapa saja musisi yang didapuk mengisi theme song Asian Games kali ini? Mereka adalah Slank, Armada, NEV Plus, D'Masiv, Once Mekel, Shakira Jasmine, J-Flow, Via Vallen, GAC, Isyana Sarasvati, Chakra Khan, Dipha Barus, Ariel Noah, Dira Sugandi, Bunga Citra Lestari,dan Afgan.

Kalau melihat komposisi penyanyi dan genrenya, album ini coba merangkul berbagai kalangan usia, baik kaum muda maupun generasi yang sudah mapan. Genrenya juga beragam dari pop, hingga sentuhan dangdut, rap, rock, R & B, dan electronic dance music (EDM). Wow siap bergoyang nih!

Sebagian pengisi album Bright as The Sun (dok. Kompas)

Bright As The Sun - Energy of 18
Lagu yang dipilih jadi official Asian Games berjudul Bright As The Sun. Dari judulnya saja sudah menunjukkan semangat untuk bersinar seperti matahari. Lagu ini diciptakan oleh Rian dan Rama D' Masiv dan dibawakan oleh 18 penyanyi (Energy of 18).

Jumlah delapan belas penyanyi disesuaikan dengan Asian Games 2018 yang merupakan penyelenggaraan ke-18 ajang bergengsi se-Asia, juga  dua digit terakhir tahun penyelenggaraan. Delapan belas juga merujuk pada tanggal pembukaan resmi Asian Games 2018.

Eh simak dulu yuk video musiknya.

Lagu ini sebenarnya sudah dirilis tahun lalu, sekitar bulan November 2017. Lirik lagu ini diciptakan keroyokan oleh Rian dan Rama D'Masiv, serta Nino Ran, Ade Govinda, dan Irfan Samsons. Lagu ini menggunakan lirik bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 

Namun, entah kenapa lagu ini belum begitu populer. Video musiknya baru ditonton sekitar 2,6 juta di Youtube. Salah satu sebabnya bisa jadi karena jarang tampil di televisi dan juga radio. PR nih bagi panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) untuk lebih menggencarkan promosi lagu ini.

Lagu ini menurutku energik dan iramanya membuat pendengarnya bersemangat. Musiknya merupakan perpaduan musik urban modern dengan sentuhan synthesizer DJ Winky juga musik etnik Doweng yang kental pada paruh kedua lagu ini

Lagu ini dibawakan keroyokan oleh Energy of 18. Mereka adalah Rian D'Masiv, Ariel Noah, Tantri Kotak, Iman J-Rocks, Anji, Cita Citata, Cakra Khan, Rizal Armada, GACSheryl Sheinafia, Once Mekel, Naga Lyla, Delon, Ikke Nurjanah, Virzha, Pia, dan Afgan.

Musiknya menurutku kurang begitu ear catchy, liriknya juga kurang mudah diingat sehingga perlu didengar beberapa kali baru kemudian telinga menyukainya dan jiwa menyelami pesannya. Tapi bukan berarti lagunya kurang bagus.

Liriknya inspiratif dan energik, juga menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah masalah dan menjadi alasan untuk tak saling menopang. Lagu ini hanya perlu lebih banyak promosi dan diperdengarkan ke publik.

Show the world

you are as Bright As The Sun

We Deserve to be the one

invite your fearst come on, don't waste your time

Race the energy you shame

and give you best look at to the race

Berbeda bukan alasan untuk tak saling menopang

tujuan cita dan harapan

Janger Persahabatan - Ariel, Dea dan NEV Plus
Lagu official kedua adalah Janger Persahabatan yang diciptakan oleh seniman, Guruh Soekarno Putra. Sebelumnya karya Guruh yang fenomenal adalah Jamrud Khatulistiwa.

Lagu ini dirilis 11 Mei silam dalam konser 100 Hari Menuju Asian Games. Lagu ini dibawakan Ariel Noah bersama Dea HiVi dan NEV Plus. Hasilnya?

Hemmmm musik etnik khas Bali begitu kental. Sentuhan etnik ini disumbang oleh Viky Sianipar. Musik etnik ini  dikawinkan dengan musik EDM ala NEV Plus.

Musiknya lebih hidup dan mampu memberikan suntikan semangat. Vokal Ariel yang merdu dan khas berpadu dengan warna vokal Dea yang unik. Liriknya sederhana dan berulang-ulang tentang perbedaan dan persatuan. Aku mendengar kali pertama dan langsung menyukainya.

Eratkanlah eratkanlah eya

eoaeyo persahabaran kita

Perkuatlah perkuatlah eya

eoaeyo persatuan kita

Kita kuat karena bersatu

Kita bersatu karena kuat

Persahabatan kita dalam persatuan

Persatuan kita dalam persahabatan

Unbeatable -Dira Sugandi dan J-Flow
Ini salah satu lagu Asian Games 2018 favoritku. Lagunya kekinian, ear catchy, dan penyanyinya adalah diva dengan kualitas vokal yang tak diragukan, Dira Sugandi.

Dalam Unbeatable ia berduet dengan rapper J-Flow. Lagunya enak didengar sejak pertama mendengarnya. Musiknya tidak berlebihan dan musik videonya oke, tentang olah raga memanah secara nyata dan secara virtual. Hemmm lagu ini cocok jadi soundtrack e-Sport yang tahun ini masuk sebagai eksibisi.

Lirik lagu yang diciptakan J-Flow bersama Cindy Bernadette ini berbahasa Inggris. Lagu ini memiliki pesan untuk terus berjuang dan tidak patah semangat meskipun ada pihak yang merendahkan dan berupaya memadamkan tekat.

You can be the fire that lights up the world

With your energy stronger together, it's possible

You can climb higher to the top of the world

With your spirit you're unbeatable

Meraih Bintang - Via Vallen
Jarang-jarang musik dangdut tampil di pentas bergengsi. Momen Asian Games ini bisa momen mengenalkan musik khas Indonesia, musik dangdut. Ya, lagu Meraih Bintang yang ditampilkan Via Vallen ini mengusung genre dangdut yang dikawinkan dengan musik EDM. Hasilnya? Musik dangdut yang kekinian.

Awalnya ada saja pihak yang merasa Via Vallen dan lagu dangdut tidak pantas sebagai lagu tema Asian Games 2018. Mungkin pihak yang meremehkan tersebut belum pernah mendengar dan melihat video klipnya.

Lagu dangdut sah-sah saja tampil di even bergensi. Apalagi lagu Meraih Bintang ini memiliki lirik dan pesan yang bagus. Ada pesan untuk tetap sportif selama bertanding.

Lirik dan lagunya mudah diingat. Musiknya bikin ingin bergoyang. Lagu ini telah ditonton sekitar 20 juta penonton dan jadi lagu Asian Games yang paling banyak ditonton.

Kalau menang berprestasi

Kalau kalah jangan frustasi

Kalah menang solidaritas

Kita galang sportifitas

Asia's Who We Are - Isyana Sarasvati
Tembang Isyana Sararvati ini mewakili genre klasik nan megah dan melodius. Dibuka dengan piano, kemudian disusul dengan vokal Isyana yang merdu, dinamika lagu ini kemudian jadi makin megah setelah musik berubah menjadi orkestra.

Mendengarkan lagu ini seperti mendengarkan lagu-lagu soundtrack film Disney. Indah.

Lagu Asia's Who We Are bercerita tentang peserta yang berasal dari beragam negara dari yang dekat hingga yang begitu jauh semuanya berkumpul untuk berkompetisi. Mereka berkumpul di Indonesia untuk membuktikan tiap-tiap peserta itu penting dan layak sebagai juara.


Trust yourself your faith is all you need

Come and show your heart

Asia's who we are

(Non Political) Asian Dance - Slank dan Dipha Barus

Slank membuktikan ia salah satu band rock legendaris yang masih eksis dan aktif berkarya. Dalam ajang Asian Games 2018 mereka juga memberikan  karya lagu yang terbilang unik. Judulnya (Non Political) Asian Dance.

Lagunya lebih ke pop rock dengan sentuhan rock n' roll dan juga EDM dari Dipha Barus. Oleh karena temanya tentang dance maka video klipnya banyak unsur tariannya. Lagunya beda dengan lagu-lagu Slank pada umumnya. Pesan lagunya menohok, Asian Games adalah pesta olah raga, tidak perlu ada drama politik.

Love is in the air

Peace is everywhere

Love is in the air

Peace is everywhere

We don''t need no polician (no)

We just go out and dance

Be Alright - Afgan
Lagu yang dibawakan penyanyi solo Afgan ini musiknya lebih kalem. Tetap dengan pop EDM lagu ini tidak terlalu nge-beat tapi tetap enak didengar dan memberikan efek mood positif.

Lagu ini ear catchy. Sekali dengar bakal langsung suka. Menggunakan dual lirik, bahasa Indonesia dan Inggris, lagu ini berpesan untuk melupakan segala kekalahan yang pernah terjadi dan berfokus pada kemenangan yang akan diraih.

Yakinilah langkah mu, percaya angan mu
semuanya akan baik saja
Kau bakar semangatmu, jangan pernah padam
bersama kita hadapi semua

Semua yang ada di depan mata ini
harusnya memberi arti
semua yang pernah terjadi dulu
harusnya dewasakan hati


Lagu-lagu Asian Games 2018 yang tak kalah asyik adalah Dance Tonight (Bunga Citra Lestari feat J-Flow), Kemenangan (Cakra Khan), Menaklukan Dunia (Once Mekel dan Shakira Jasmine), Bukan Anak KemarinSore (Armada), Cita Kita (GAC), dan Indonesia Berpesta (Anji).

Cover dan Mash Up Cover
Lagu-lagu Asian Games 2018 ini juga banyak di-cover, baik oleh musisi dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu mash up cover dari berbagai tembang Asian Games yang layak dapat pujian karena racikan etniknya yang lebih kental dengan sentuhan ensemble musik gesek, serta bumbu rap dan cengkok sinden adalah Alffy Rev. Musiknya terdengar megah, klasik, etnik, namun juga kekinian.

Hemmm dari 13 lagu Asian Games 2018, yang mana mampu membakar semangatmu dan bisa menjadi bagian dari Energy of Asia? 




Baca juga:
Liverpool Siap Menyambut West Ham United di Anfield
Patung Gajah Aneka Bentuk yang Unik, Ada di Elephant Parade House
5 Hal yang Dapat Kamu Pelajari di Tempat Magang

Yuk, Berbagi Opini dan Reportase Seputar Pemilu 2019 di Kotak Suara Kompasiana!

$
0
0

Maskot Pemilu 2019/kpu.go.id

Kurang dari seminggu lagi atau tepat pada tanggal 4 sampai 10 Agustus masa pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden dibuka.

Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh pelaksana Pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019.

Menyambut pesta demokrasi ini Kompasiana tak ketinggalan berpartisipasi aktif dengan kembali menayangkan kanal Khusus KOTAK SUARA, di mana para pembaca bisa menuangkan opini-opininya atau reportase terkait Pemilihan Presiden 2019. Kanal ini dibagi ke dalam tiga subkategori, yakni "Analisis", "Kandidat", dan "Poling".

Pada subkategori "Analisis", Kompasianer bisa memuat karya analisisnya terkait Pileg maupun Pilpres 2019.

Lalu pada subkategori "Kandidat", penulis bisa memuat karyanya yang berkaitan dengan ulasan sosok kandidat personal maupun pasangan calon Pileg dan Pilpres 2019.

Dan untuk setiap penulisan artikel jangan lupa untuk memilih kategori Kotak Suara.

Sedangkan pada subkategori "Poling", kami menyajikan pasangan calon Pilpres 2019 untuk Anda berikan dukungan melalui fitur voting.

Selain membuat artikel terkait Pileg dan Pilpres 2019, Kompasianer dapat berbagi tweet dengan menambahkan tagar #KotakSuara dan mention @kompasiana.




Baca juga:
Benarkah Tunjangan Profesi Guru Dihentikan?
Liverpool Siap Menyambut West Ham United di Anfield
Patung Gajah Aneka Bentuk yang Unik, Ada di Elephant Parade House

Menyusur Keindahan Merapi dan Merbabu di Seputar Magelang

$
0
0

Patung Puncak Garuda dengan latar pemandangan gunung Merapi di Ketep Pass Magelang

Memandang Alam dari Ketep Pass

Dari Lereng Merbabu tepatnya di Ketep Pass sekitar jam 8 pagi penulis berdiri memandang lembah di bawah. Hijau lembah di sisi Barat dan pemandangan pegunungan Menoreh, Gunung Sumbing, Sindoro memukau mata. Penulis pikir tengah berada di taman dirgantara  dengan mata bisa mengedarkan pandangan sampai berbatas cakrawala.

Langit biru dengan sedikit awan berarak. Ternyata inilah salah satu yang dicari wisatawan bila datang ke Lereng Merbabu ini. Pemandangan sisi Selatan bisa melihat kegagahan Merapi.yang tampak telanjang. Dengan mata biasa Merapi adalah gunung yang elok dengan kepulan asap putih yang membumbung ke angkasa, beringsut ke Timur Utara Merbabu dengan lekukan-lekukan jurang, belahan lereng-lerengnya yang menghijau begitu kekar menghias pemandangan.

Melihat Merbabu pada suatu hari yang cerah di Ketep Pass

Momen ketika dua gunung itu tampak jelas hanya bisa  dilihat pagi, sampai sekitar jam 10, tetapi bila beruntung bisa melihat kejernihan pemandangan pegunungan dari lereng Merbabu itu seharian tergantung cuaca. 

Kalau  datang saat ini keberuntungan sedang menghampiri anda karena curah hujan kurang dan kabut sering menjauh dari lembah ngarai dan gunung. Tetapi jika saat ini anda sedang berdiri dan  sedang menikmati  alam, anda perlu jaket tebal karena udara amat dingin, Kalau di jawa dikenal istilah Mbediding(dingin luar biasa bisa di bawah 13 derajat Celsius.

Sumbing Sindoro dari Ketep Pass

Dari Magelang Ketep Pass di tempuh lewat jalur Tegalrejo Kaponan ke kanan bisa juga Lewat Blabak. Dari Blabak jalan menuju Timur kurang lebih 15 Kilo.

Jalan dari Blabak sudah cukup bagus karena sebagian jalan sudah dibeton.  Jika sempat boleh saja sebelum ke Ketep Pass boleh mampir Ke desa...melihat wisata papringan. Dengan menara mirip dengan Eiffel di Perancis yang terbuat dari bambu. Anda bisa berselfie ria menikmati pemandangan sawah dan jembatan yang semuanya bernuansa bamboo. 

Anda cukup membeli tiket 6 ribu rupiah dan parkir dengan tariff 4.000 untuk mobil dan 200 an untuk motor. Setelah puas menikmati pemandangan lewat menara yang maksimal berkapasitas 10 orang bisa lanjut ke Ketep Pass.

Menyusur Merbabu

Ketep Pass sebetulnya terletak di lereng Merbabu. Tetapi istimewanya dari Ketep Pass pemandangan Merapi begitu nyata. Saat Merapi sedang meluncurkan awan panas tampak jelas dari ketinggiah Puncak Pass tersebut. Cerita tentang Ketep Pass penulis pikir sudah banyak yang mengulasnya di blog travel. 

Kalau mau merasakan indahnya pemandangan alam silahkan browsing dan datang langsung baru anda bisa cerita. Dari Ketep Pass menyusuri jalan berkelok ke arah Kopeng anda akan disuguhi pemandangan elok lembah dan lereng Merbabu. Jalan ekstrem, kelokan tajam anda harus memastikan bila membawa kendaraan rem dan mesin harus prima. 

Di sepanjang jalan sampai Kaponan banyak tempat selfie yang bisa memuaskan anda berada di pinggir jalan, kebun strawberi kenikir dan wisata hutan cemara di desa Krenden dan Hutan cemara Kragilan.

Rindu Suasana Alam yang Tentram

Tentang alam harus saya akui kerinduan itu begitu membuncah saat berada di kota Jakarta yang sepanjang hari sibuk, bising, macet, berburu waktu agar bisa bertahan di tengah persaingan. 

Terkadang saat berada di kota angan melayang ke masa kecil saat  berada di kampung. Sehabis sekolah masih bisa menyusuri pesawahan, lembah ngarai dan sungai dengan batu-batu besar. Kericik sungai debur airnya berbenturan dengan bebatuan memberi semangat kehidupan di tengah hijaunya lembah. Lalu sejenak berhenti, melepas baju dan mandi di sungai nan jernih.

Wisata alam Krenden di lereng Gunung Merbabu

Rupanya sekarang kerinduan alam memang dirasakan oleh sebagian orang. Wisata alam menggeliat dengan memanfaatkan gaya baru era medsos yaitu selfie.

Magelang dan hampir semua desa sebetulnya tengah berbenah. Mengandalkan bantuan pemerintah saja tidaklah cukup. Bukankah internet bisa memudahkan promosi wisata tanpa perlu capek-capek bikin desain spanduk atau perlu membuat video di telvisi  agar dikenal orang. 

Bagi saja gambar, entah di instagram, facebook, blog travel, rekomendasikan dan beri sedikit bumbu cerita agar tampak menarik. Nah tinggal tunggu, sebentar lagi cerita dari mulut ke mulut, dari cerita-cerita teman- teman anda yang sudah berkunjung. Jika menarik pasti akan di cari. Bagaimana mencarinya jangan terlalu bodoh. Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan. Saat melakukan travelling  pasang saja Google maps, waze. Dsb.

Selfie seakan-akan di salju dengan latar belakang Gunung Merbabu di Wisata alam Krenden

Tetap waspada jangan Lengah Saat Selfie

Sampai di lokasi puas-puaskan diri selfie, tapi jangan terlalu PD tetap waspada. Jika anda selfie di ketinggian yang pastikan posisi aman, jangan malah terlalu asyik tetapi melupakan keamanan diri. 

Jangan sampai perasaan senang berubah menjadi traumatis. Bukankah tuan utama selfie itu adalah happy, tidak elok dong jika tengah selfie tiba-tiba anda dibawa ambulan ke rumah sakit.Selfie ekstrem di Air Terjun Kedung Kayang Perbatasan antara Magelang dan Boyolali

Semua Foto dokumentasi Penulis.




Baca juga:
Mau Lebih Peduli Nutrisi dan Lingkungan? Gabung Danone Blogger Academy 2018, Yuk!
Mustahil Menulis Tanpa Tanda Hubung
Tips Agar Jamaah Haji Tak Nyasar di Mekkah

Surat Balasan dari Pangeran Harry, Seperti Apa Isinya?

$
0
0


Pangeran Harry atau Adipati Sussex memikat banyak gadis di seluruh dunia (termasuk saya). Foto: Tv21

Mendapat surat balasan dari seorang pangeran, bagaimana rasanya? Pastinya girang bukan main, dong, ha ha... Yah, meskipun surat balasan tersebut tidak langsung ditulis oleh si pangeran, melainkan melalui tim korespondensi atau sekretaris.

Sebenarnya, dulu sekali ketika saya sedang gemar-gemarnya berkorespondensi dengan sahabat pena di luar negeri melalui surat, dan belum ada yang namanya internet serta e-mail saya pernah menulis surat untuk Ratu Elizabeth II. Ceritanya sambil iseng-iseng mempraktikkan Bahasa Inggris yang saya pelajari di sekolah sejak SMP kelas 1.

Pangeran Harry menjatuhkan pilihannya pada gadis non bangsawan dari Amerika Serikat, Meghan Markle, dan menikah pada bulan Mei 2018 lalu. (foto: thisisinsider)

Ternyata, walaupun harus menunggu berbulan-bulan, surat saya tersebut dibalas. Sayang saya tidak menyimpan rekam jejaknya (maklumlah belum ada yang namanya medsos). Jadi, yang saya ingat balasan untuk surat saya itu berupa sebuah buklet penjelasan mengenai struktur kerajaan Inggris, beserta catatan singkat dari tim sekretaris pribadinya. Ya, untuk orang sekelas ratu, putri dan pangeran, membalas surat dari para penggemarnya dari seluruh dunia tidak mungkin lah ditulis sendiri. 

surat yang saya kirim untuk Pangeran Harry. (foto: dokpri)

Kemudian, beberapa waktu lalu ketika mendengar kabar Pangeran Harry, cucu sang Ratu, menikah, entah mengapa terbersit di benak saya ingin menulis surat lagi.

Pikiran saya waktu itu, sekarang ini saya sudah berada di Prancis, pastinya periode waktu untuk mengirim surat ke Inggris tidak akan lama seperti mengirim surat dari Indonesia.

Catat ya, menulis surat dengan tulisan tangan, bukan via e-mail. Pastinya, surat balasan juga tidak akan lama. Saya punya firasat, pasti surat ini akan dibalas, soalnya surat saya untuk Ratu Elizabeth II pada zaman dahulu kala saja dibalas, koq.

Oya, selain itu saya memang pernah menyimak instastory di akun instagram @katemiddleton, bahwa siapa pun yang ingin mengirim ucapan selamat untuk Pangeran Harry bisa dikirimkan ke alamat berikut:

The Duke & Duchess of Sussex

Kensington Palace

London W8 PU

United Kingdom

kartu pos bergambar Candi Borobudur yang saya kirimkan untuk Pangeran Harry & Meghan Markle. (foto: dokpri)

Agar lebih berkesan, saya menuliskannya di atas sepucuk kartu pos bergambar Candi Borobudur. Isi surat saya begini bunyinya: 

Untuk Pangeran Harry dan Meghan Markle,

Saya menuliskan kartu pos ini untuk memberikan ucapan selamat atas pernikahan kalian berdua. Saya merasa bahagia melihat berbagai foto di media sosial yang menggambarkan suasana upacara pernikahan kalian meskipun saya tidak punya televisi untuk menontonnya. 

Saya merasa bangga terutama kepada Anda, Meghan, meskipun banyak yang iri dan melontarkan komentar negatif tentang Anda, Anda membuat impian setiap gadis menjadi kenyataan. 

ini dia kartu pos yang saya tulis untuk Pangeran Harry & Meghan Markle. (foto: dokpri)
Anda dulu pernah mengunjungi Istana Buckingham pada usia 15 tahun, dan sekarang Anda tinggal di dalamnya beserta keluarga kerajaan.

Ini seperti apa yang saya alami juga (meskipun tidak seindah kisah Anda, sih). Saya selalu memimpikan tinggal di luar negeri secara permanen. Saya pernah tinggal di Prancis sebagai seorang mahasiswi dan sepuluh tahun kemudian saya kembali ke Prancis untuk bekerja di Konsulat Indonesia. 

Untuk itulah saya mengirimkan kartu pos bergambar candi Borobudur dari Indonesia, walaupun kini saya tinggal di Prancis sebagai seorang ekspat. Saya tidak melupakan asal-muasal saya dan akan selalu membawa serta kenangan akan Tanah Air saya, namun dengan semangat untuk menemukan petualangan baru.

Salam hangat saya untuk kalian berdua.

surat balasan dari Inggris yang saya terima dengan stempel Royal Mail. (foto: dokpri)Tidak lama kemudian, sekitar satu bulan lamanya, tiba-tiba saya menerima sebuah amplop yang ditujukan kepada saya dalam Bahasa Inggris.

Lalu ada stempel Royal Mail di sana, dan ketika amplop itu saya balik ada gambar Kensington Palace atau Istana Kensington.

Istana ini merupakan kediaman pribadi baik Pangeran William maupun Pangeran Harry beserta istrinya masing-masing, yang sebelumnya pernah ditinggali oleh mendiang Putri Diana.

Bagian belakang amplop yang saya terima bertuliskan Kensington Palace, yang merupakan kediaman Pangeran Harry, Pangeran William, dan mendiang Putri Diana. (foto: dokpri)

Segeralah saya buka amplop tersebut, dan ternyata isinya kartu pos juga bergambar Pangeran Harry dan Meghan Markle mengenakan busana pernikahan. Pada kartu pos itu tertera tulisan berikut (saya terjemahkan dari Bahasa Inggris):

 Adipati Sussex beserta istri kewalahan dengan semua kartu serta surat yang mereka terima untuk pernikahan mereka, sekaligus tersentuh karena Anda sampai menyempatkan diri untuk menulis surat kepada mereka.

Anda begitu perhatian dan untuk itu Yang Mulia sangat menghargai usaha Anda dan mengirimkan kepada Anda salam hangat terbaiknya.

ini dia kartu pos balasan dari Pangeran Harry. (foto: dokpri)Hhm.. kalimatnya indah sekali ya?

Untuk menjadi sekretaris pribadi kerajaan mungkin ada kriteria tersendiri agar dapat menulis kalimat-kalimat yang menggugah dan menyentuh pembacanya.

Yah, meskipun kartu pos yang sama dikirimkan kepada ribuan penggemar Pangeran Harry lainnya di seluruh dunia, tetap saja sampai sekarang ada rasa senang dan puas karena mendapat surat dari Kerajaan Inggris.

Kompasianer mau coba ?

Selanjutnya, saya kirim surat ke siapa lagi ya... 

***




Baca juga:
Label Santri "Post-Islamisme" untuk Sandi, Asa Terakhir PKS
Mau Lebih Peduli Nutrisi dan Lingkungan? Gabung Danone Blogger Academy 2018, Yuk!
Mustahil Menulis Tanpa Tanda Hubung

PSSI akan Mengawal dan Membimbing Timnas U-16

$
0
0

Timnas Sepak Bola U-16 (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Membaca artikel tentang PSSI akan mengawal ketat dan membimbing timnas U-16 atas keberhasilannya menjuara Piala AFF U-16 tahun 2018, sungguh saya bangga sekaligus geli.

Bangga karena mengawal dan membimbing memang kewajban dan tugas PSSI sebagai bapaknya timnas. Jadi tugas mengawal dan membimbing, tanpa perlu bicara, memang itu sudah program PSSI.

Geli? Ya, kata-kata mengawal dan membimbing bagi saya sungguh menggelikan. Ke mana saja selama ini PSSI? Kemarin saat turnamen AFF berlangsung, ada pengurus PSSI yang bilang, masyarakat jangan membebani timnas PSSI. Biarkan mereka berkembang dalam usia pembinaan. 

Kini,  setelah U-16 juara, Sang Ketua justru dengan lantang bicara bahwa David Maulana dan kawan-kawan adalah wujud kerja keras PSSI dalam menghasilkan bibit terbaik dalam sepak bola.

Luar biasa menggelikan. Saya tahu persis perjalanan pemain timnas U-16 dalam kompetisi swasta yang ketat. Bukan kompetisi PSSI.

Edy pun mengakui bahwa mereka telah dikawal sejak umur 14 tahun. Dari mana cerita itu?

Kerja keras swasta dan orang tua

Seharusnya PSSI malu kepada pihak swasta dan para orang tua yang telah bahu membahu membina dan membiaya mereka berkompetisi.

Sebagian besar pemain timnas U-16 telah kenyang berkompetisi sejak mereka di bawah usia 12 dengan label kompetisi Indonesia Junior Soccer Leauge. Lalu, di usia 13 dan 16 tahun berkompetisi di Liga TopSkor, serta saat usia 14 tahun bergelut di Liga Kompas.

Inilah budaya yang masih sangat kental di Indonesia. Tidak mau susah payah, tapi mau hasil yang baik. Masa tidak menanam, tapi maunya memetik.

Ayo PSSI, jangan gemar mengurus kompetisi yang menghasilkan duit. Mengawal dan membimbing itu pekerjaan mudah. Swastapun bisa urus itu.

Bila PSSI dan Kemenpora akan memberikan bonus kepada timnas, bukankah itu juga sudah merupakan kewajiban. Bapak Presiden pun, yang biasanya menyampaikan ucapan, karena sibuk urusan pencalonan, lupa mengapresiasi timnas U-16.

Jadi, untuk PSSI jangan ribut setelah ada prestasi. Kemenpora yang juga gemar merecoki kompetisi usia muda, jangan kebakaran jenggot setelah menolak proposal U-16.

Kompetisi yang dikelola swasta, kini telah memberikan bukti bahwa hasil pembinaannya telah mampu menjungkalkan semua negara kuat Asia Tenggara. Tidak terbayang, bila PSSI telah punya kompetisi berjenjang seperti IJSL, IJL, Liga Kompas, dan Liga TopSkor. Padahal PSSI punya Asprov, Askab, dan Askot.

Sekali lagi, mengawal, membimbing, memberikan bonus, memang tanggungjawab Anda PSSI kepada seluruh kelompok timnas. Tetapi, ingat, ada pelerjaan sebelum mengawal, membimbing, dan memberikan bonus. Dia adalah pembinaan dan kompetisi berjenjang yang Anda bikin mati suri.

Untuk timnas U-16, jangan jemawa, ada tugas Piala Asia yang dapat mengantar kalian ke Piala Dunia U-17. Untuk pihak swasta yang telah mendukung mereka, tetaplah legawa. 




Baca juga:
Usia Perang Suriah Tergantung pada Turki di Front Idlib
Label Santri "Post-Islamisme" untuk Sandi, Asa Terakhir PKS
Mau Lebih Peduli Nutrisi dan Lingkungan? Gabung Danone Blogger Academy 2018, Yuk!
Viewing all 10549 articles
Browse latest View live