Secangkir kopi itu
Hitam pekat, kelam
Sehitam dinding hatiku
Karena cinta yang tak bertemu
Sekelam hari-hariku
Karena rindu yang menunggu
Kuaduk perlahan secangkir kopi itu
Buram runyam, keruh
Seburam mimpi-mimpiku
Karena semuanya teralihkan
Sekeruh masa depanku
Karena semuanya terabaikan
Kuminum secangkir kopi itu
Pahit, getir
Sepahit perjalanan hidupku
Karena itulah pilihanku
Segetir garis takdirku
Karena memang harus begitu
Lihatlah, secangkir kopi itu
Habis tak bersisa
Karena aku menyukainya
Karena aku menikmatinya
Biarlah ia hitam pekat dan kelam
Asalkan tetap membuatku terjaga
Biarlah ia buram
↧